Sifat Yang Sama

Setelah memalui perdebatan kecil akhirnya Selena, Bara dan David sampai juga di restoran untuk makan siang.

"Silakan duduk nona manis"ucap David sembari menarik kursi untuk Selena duduki.

"Terima kasih Pak David. "ucap Selena sambil tersenyum dan duduk di kursi yang David sediakan. Lalu David pun ikut duduk tepat di samping Selena.

"kita kan lagi di luar Jam kantor, jadi kamu jangan panggil saya Pak. Kesannya saya kok tua banget padahal umur kita cuma beda dua tahun, gimana kalau kamu panggil saya mas atau ab---

"Kamu gak siapin kursi buat gue juga Vid? "Bara yang tadi berjalan di belakang , tiba-tiba datang dan menyela pembicaraan David dan Selena.

"Luh punya tangan gak Bro? "tanya David kepada Bara sambil tetap memandang wajah cantik Selena yang sedang membaca buku menu.

"Ya punya lah....! "jawab ketus Bara

"Ya sudah, tarik saja kursi sendiri. Gitu saja kok repot banget..."jawab David sambil melotot.

"Awas Luh ya. Gaji Luh bulan ini gue potong! Dasar buaya darat ga bisa lihat lihat cewek bening langsung di deketin. "gumam Bara kesal sambil menarik kursi untuk ia duduki.

Melihat sikap Bara yang sedikit aneh membuat Selena bertanya-tanya dalam hati, apakah Bara mempunyai perasaan pada nya?

Namun detik berikutnya Selena menipis dugaan itu, sebab ia dan Bara baru bertemu beberapa kali. Jadi mustahil rasanya hal itu akan terjadi. Tapi Selena telah bersumpah pada dirinya sendiri akan membuat suami Jessica ini bertekuk lutut di bawah kendali nya bagaimanapun caranya.

Setelah melalui makan siang yang cukup menjengkelkan bagi Bara, karena David yang selalu mencari perhatian dan bersikap manis pada Selena. Akhirnya mereka berdua kembali ke kantor menggunakan mobil Bara yang di kemudian David.

Di tengah perjalanan mereka melihat segerombolan orang yang sedang bertengkar entah apa masalah nya.

"Kenapa lagi coba? Orang-orang bertengkar di pinggir jalan bikin macet aja. "ucap David dari balik kursi kemudi.

"Mungkin ada kecelakaan. "jawab Bara sembari melihat layar ponsel nya.

Tapi David merasa mengenali sosok orang yang sedang beradu argument itu. Dengan melihat lebih focus lagi akhirnya David bisa mengenali sosok itu.

"Bar, bukan itu Jessica. "tunjuk David sambil mengguncang lengan Bara yang duduk di sebelah nya.

"Hah... Jessica? Dimana?

"Itu disana. wanita yang sedang adu mulut dengan warga. "jawab David dengan ekspresi muka panik.

Akhirnya Bara dan David memutuskan turun demi mengecek keadaan Jessica yang sedang di berondong oleh warga. Sedangkan Selina memutuskan tetap berada di dalam mobil, karena menurut nya ini bukanlah urusan nya.

"Permisi bapak-bapak, ibu-ibu ini ada apa ya? Kenapa istri saya di hakimi seperti ini? "ucap Bara sambil menerobos kerumunan warga.

"Oh, jadi ini istri bapak? Pak ajarin tuh istri nya. Sudah nabrak orang gak tanggung jawab lagi..! "jawab seorang warga yang kebetulan berada di tempat kejadian.

"Nabrak orang? Jes kamu beneran nabrak orang? "tanya Bara sambil mendekatkan ke arah istrinya.

"Aku gak nabrak mas... Orang-orang ini saja yang anarkis, pakai nyuruh aku tanggung jawab sama anak kecil itu. Padahal dia yang salah sudah tau buta pakai jalan di Jalan raya, pasti mereka ini satu komplotan yang mau meras aku. "jawab Jessica dengan berapi-api.

"Itu semua fitnah Pak. Tadi saya lihat sendiri kalau ibu ini menabrak anak kecil yang buta ini karena lagi nyetir sambil pegang handphone. "jawab salah satu warga

"Udah deh kalau ibu ini gak mau tanggung jawab lebih baik kita bawa saja ke kantor polisi. Bagaimana setuju? "ucap warga lainnya sambil memprovokasi.

"Tunggu, tunggu Pak... Tolong jangan bawa istri saya ke kantor polisi dan saya yang akan bertanggung jawab untuk membawa adik ini kerumah sakit. "ucap Bara merasa panik.

"Gak bisa gitu dong mas. Kamu pikir biaya rumah sakit itu murah? Palingan ini cuma akal-akalan mereka doang...! Meskipun kita ini orang kaya tapi gak seharusnya kita ngeluarin duit buang orang-orang miskin yang gak berguna Kayak mereka. "ucap Jessica tidak terima dengan keputusan Bara.

"Heh... Bu, kalau ngomong itu di jaga ya. Meskipun kita orang miskin tapi gak mungkin menggunakan cara serendah itu. Mentang-mentang orang ngomong seenaknya, kayak harta yang dia dapat halal saja? Ucap salah satu warga tidak terima.

"Jangan sembarangan kalau ngomong ya. Kalian orang miskin tau apa tentang harta saya? Bahkan hidup kalian pun kalau mau bisa saya beli. "Jessica yang merasa tidak terima maju lalu mendorong salah satu warga.

Bara yang melihat kelakuan istrinya hanya bisa menarik nafas sambil mencoba memegangi Jessica yang mengamuk. Dan Selena yang melihat kejadian itu dari kejauhan hanya bisa menggeleng sambil menarik sudut bibirnya sembari berkata.

"Dasar kelakuan ayah dan anak sama saja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!