Ternyata Begitu Posesif

Nayra mengerjap pelan, sinar matahari membuatnya terusik dari tidurnya. Perlahan dia membuka kedua matanya, yang pertama kali dia lihat adalah tubuh pria yang tinggi tegap dengan punggungnya yang lebar. Zayyan berdiri di depan jendela kamar hotel ini, melihat pemandangan yang indah di luar sana.

Sial, kenapa aku begitu terpesona hanya melihat tubuhnya itu.

Zayyan yang hanya menggunakan celana panjang saja, sementara tubuhnya dia biarkan polos tanpa baju. Sepertinya Zayyan baru saja selesai mandi dan belum memakai baju. Namun, pemandangan ini malah membuat Nara terdiam cukup lama tanpa bisa menghindari tatapannya pada tubuh Zayyan. Sungguh sepertinya Nara terpesona dengan tubuh Zayyan itu. Apalagi otot di tubuhnya yang terlihat begitu kokoh.

Nara langsung menggeleng cepat dengan pemikirannya itu. Menepuk pipinya sendiri agar Nara bisa sadar dari semua lamunannya itu. "Sadar Nara, kenapa malah begitu terpesona begitu padanya"

Nara meraih ponselnya di atas nakas, dia membuka pesan dari adiknya. Ada satu pesan yang cukup mengganggu Nara, pesan dari nomor yang tidak dia simpan kontaknya. Nara membuka pesan itu dan dia langsung terdiam saat membaca pesan dari nomor baru itu.

Nara, aku ingin bertemu denganmu hari ini. Aku tahu kalau kamu masih berada di Kota. Tolong balas pesanku.  Andre.

"Untuk apa dia menghubungiku, sial dari mana juga dia tahu nomor baruku ini"

Tanpa sadar Nara berkata cukup keras karena dia begitu kesal dengan pesan yang di kirimkan oleh Andre itu. Membuat Zayyan yang awalnya belum sadar jika Nara sudah bangun, mendengar ucapannya. Zayyan langsung menoleh dan melihat kekasihnya sedang bermain ponsel di atas tempat tidur. Dia langsung menghampirinya.

"Ada apa?" tanya Zayyan.

Nara langsung mendongak, dia menatap Zayyan yang berdiri di depannya. Dia terkejut sendiri dan baru sadar kalau dia berbicara terlalu kencang barusan. Membuat Nara langsung terdiam, dia mematikan ponselnya.

"Tidak ada apa-apa, aku hanya sedang cek pesan saja dari adikku" ucap Nara.

Zayyan menyipitkan matanya, dia duduk di pinggir tempat tidur. "Sayang, aku tidak suka ada yang ditutupi dariku ya. Ada apa?"

Nara menghembuskan nafas pelan, dia beringsut mendekat pada Zayyan, dia memeluk Zayyan dan menyandarkan kepalanya di dada kekasihnya itu. Menghembuskan nafas pelan, jika mengingat tentang mantan suaminya, maka dia selalu kesal dan sulit menahan diri. Luka yang Andre ciptakan memang terlalu besar di hatinya, hingga sulit sekali untuk menyembuhkannya.

"Kamu marah tidak jika ada pria yang menghubungi aku? Atau itu adalah mantan suamiku?" tanya Nara.

Zayyan langsung memegang bahu Nara dan menjauhkan tubuhnya darinya. Menatap Nara dengan tajam. "Pria mana yang berani menghubungimu? Sialan, aku tidak akan pernah membiarkan pria mana pun mengganggumu. Kalau sampai ada yang mengganggu, bicara padaku dan aku akan membuatnya hilang dari kehidupanmu!"

Nara langsung terdiam mendengar ucapan Zayyan yang penuh dengan penekanan. Bahkan saat dia melihat bagaimana tatapan Zayyan yang begitu tajam padanya. Membuat Nara sangat ketakutan.

Kenapa dia bisa marah seperti itu? Padahal aku hanya bertanya misalkan saja. Dia sudah seperti psikopat yang mau membunuh musuhnya.

Nara pertama kalinya melihat tatapan Zayyan yang begitu tajam dan dingin seperti ini. Karena meski memang Zayyan terkenal dengan sikap dinginnya, tapi pada Nara dia selalu bersikap biasa saja. Bahkan cenderung sedikit pecicilan. Membuatnya tidak menyangka kalau Zayyan bisa bersikap begitu menakutkan saat ini.

"Sayang, aku 'kan cuma bilang kalau misalnya. Bukan berarti memang ada yang menghubungiku seorang pria. Aku hanya ingin lihat reaksi kamu saja" ucap Nara.

Zayyan mendengus kesal, dia kembali meraih tubuh Nara dan memeluknya. "Sebenarnya aku kesal saja padamu, aku tidak bisa menahan diri kalau tahu ada pria yang mengganggumu. Aku ini sangat sayang sama kamu, jadi tidak mau kalau sampai kehilangan kamu"

Nara terdiam, dia sedikit tertegun dengan ucapan Zayyan barusan. Sebenarnya dia tidak bermaksud untuk membuat kekasihnya ini marah seperti itu. Lagian Nara juga tidak menyangka kalau ternyata reaksi Zayyan akan seperti ini, karena sebelumnya dia pernah di dekati pria lain saat masih menjadi istri Andre, dan sikapnya terlihat biasa saja.

Apa dia begitu mencintaiku sampai se-posesif ini?

Nara menghela nafas pelan, dia mendongak dan menatap Zayyan dengan lekat. "Sayang, aku tidak mungkin mengkhianatimu. Karena dikhianati itu tidak enak. Aku pernah mengalaminya"

Zayyan terdiam mendengar ucapan Nara barusan, entah kenapa dia merasa kalau memang ada beberapa persamaan dengan Nara saat ini.

"Memangnya siapa yang mengkhianatimu?" tanya Zayyan.

Nara terdiam mendengar itu, dia menghela nafas pelan. Melerai pelukannya dan menatap Zayyan dengan lekat. "Em, aku mau kembali dulu ke kamar ya. Pengen mandi, bukannya hari ini ada meeting dengan para petinggi Hotel ya"

Nara langsung melepaskan diri dari pelukan Zayyan dan dia berlalu keluar kamar Hotel itu. Membuatnya Zayyan terdiam dengan bingung sekarang.

"Kenapa dia tidak menjawab pertanyaanku?"

*

Nara masuk ke dalam kamar Hotelnya, dia segera berlari ke kamar mandi. Berendam di dalam bak mandi dengan tersenyum sendiri. Masih tidak menyangka kalau sekarang dirinya benar-benar menjadi kekasih Zayyan. Padahal dia pernah mengira jika dirinya tidak akan bisa membuka hati lagi untuk orang lain setelah disakiti oleh Andre. Membuatnya tidak tahu harus melakukan apa ketika dia dikhianati oleh mantan suaminya.

"Ternyata hatiku bisa semudah ini sembuh dengan kehadiran Zayyan. Tapi kenapa aku bisa mudah jatuh cinta padanya ya?"

Nara masih berpikir kalau dirinya tidak pernah bisa mengalami jatuh cinta lagi. Padahal dia sedang proses penyembuhan hatinya ketika pergi berlibur ke Pantai setelah dia bercerai selama 7 bulan lamanya. Tapi ternyata sekarang malah mendapatkan seorang pria yang bisa menyembuhkan hatinya dengan mudah.

"Aku benar-benar mencintainya"

Nara tersenyum sendiri, seseorang yang sedang jatuh cinta memang seperti ini. Bagaimana dia yang begitu mencintai Zayyan dan untuk membayangkan wajahnya saja sudah membuatnya tersenyum bahagia.

Selesai mandi, Nayra sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil di atas sofa. Suara ketukan pintu membuat Nara langsung menoleh ke arah pintu.

"Mungkin pegawai hotel bawa sarapan" gumamnya sambil berjalan ke arah pintu.

Nara membuka pintu kamar dan dia malah melihat kekasihnya yang sedang tersenyum cerah padanya. "Ada apa Sayang?"

Zayyan mengelus pipi Nara yang terasa dingin, mungkin karena dia baru saja selesai mandi. "Sayang aku sudah cantik, ayo kita pergi cari sarapan?"

Nara langsung menahan tangan Zayyan yang sudah ingin menariknya pergi dari kamar itu. "Sayang tunggu, kita mau kemana? Aku belum siap-siap. Lihat, rambutku saja belum di sisir ih"

Zayyan terkekeh pelan, akhirnya dia ikut masuk ke dalam kamar Nara dan menunggu Nara bersiap.

"Jangan dandan terlalu cantik, Sayang!" tekan Zayyan saat melihat Nara yang sedang memoleskan makeup di wajahnya.

Dia benar-benar posesif ternyata. Tapi kenapa jantungku malah berdebar senang ya.

"Iya Sayang, iya"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Pujiati Astuti

Pujiati Astuti

yang lagi kasmaran sampai seposesif gitu, ingat Zayyan jangan sampai buat Nara kecewa sama kamu dan pergi meninggalkan kamu

2024-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Lupakan Aku Setelah lni
2 Bukan Wanita Biasa?!
3 Ternyata Anak Bosnya?!
4 Apa Dia Kekasihnya?
5 Sepertinya Aku Jatuh Cinta Padamu?!
6 Kopi Sesuai Dengan Seleraku?!
7 Kenapa Terus Memikirkannya?!
8 Karena Ada Kamu?!
9 Bertemu Mantan Suami
10 Mungkinkah Cinta Pandangan Pertama?!
11 Jangan Tersenyum Seperti Itu!
12 Tidak Ingin Terkenal
13 Mari Berpacaran?!
14 Sisi Lain Dari Zayyan
15 Ternyata Begitu Posesif
16 Lupakan Tentang Masa Lalu
17 Hadiahnya Tidak Mahal?!
18 Isi Amunisi Sampai Besok Bertemu Lagi!
19 Dia Hanya Temanku
20 Aku Tahu Sakitnya Dikhianati
21 Perhatian Yang Begitu Besar
22 Bukan Kakak Yang Baik
23 Nara Mempunyai Traumanya Sendiri
24 Belum Bisa Jujur Satu Sama Lain
25 Sudah Tidak Mungkin Dengan Maura!
26 Tidak Diizinkan Berpisah!
27 Membeli Kado Ulang Tahun
28 Tunggu Aku Menikahimu
29 Tidak Akan Melepaskan Zayyan
30 Cintaku Sudah Habis Di Kamu
31 Kedatangan Nayra
32 Pelukan Zayyan Yang Membuatnya Nyaman
33 Siapa Zera?!
34 Dia Adiknya?
35 Jangan Tinggalkan Kakakku?!
36 Bu, Nara Lelah!
37 Jangan Sampai Salah Memilih Lagi!
38 Persidangan Pertama
39 Takut Bertemu Mantan Suami
40 Zayyan Punya Istri?!
41 Pertengkaran!
42 Biarkan Aku Menjadi Rumahmu!
43 Ingin Memakanmu!
44 Berbelanja Bersama
45 Kedatangan Maura
46 Aku Pergi
47 Hatimu Sudah Bukan Untukku!
48 Mempertahankan Hanya Akan Membuat Luka
49 Tidak Mau Menjadi Perusak Pernikahan Orang!
50 Takdir Macam Apa Ini?
51 Dapatkan Dulu Restu Orang Tuamu!
52 Masih Ingin Menenangkan Diri
53 Harus Menyelesaikan Semua Masalahnya
54 Maura Masih Menantu Idaman Mama!
55 Berjuang Untuk Mendapatkan Restu
56 Kedatangan Mama
57 Merestui
58 Kedatangan Tiba-tiba
59 Tidak Bisa Cepat Menikah!
60 Mengetahui Mantan Suami Nara
61 Terpenjara Dendam Pengacara Lin
62 Menjalani Kehidupan Masing-masing
63 Aku Akan Mencintaimu Selamanya
64 Judul Baru
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Lupakan Aku Setelah lni
2
Bukan Wanita Biasa?!
3
Ternyata Anak Bosnya?!
4
Apa Dia Kekasihnya?
5
Sepertinya Aku Jatuh Cinta Padamu?!
6
Kopi Sesuai Dengan Seleraku?!
7
Kenapa Terus Memikirkannya?!
8
Karena Ada Kamu?!
9
Bertemu Mantan Suami
10
Mungkinkah Cinta Pandangan Pertama?!
11
Jangan Tersenyum Seperti Itu!
12
Tidak Ingin Terkenal
13
Mari Berpacaran?!
14
Sisi Lain Dari Zayyan
15
Ternyata Begitu Posesif
16
Lupakan Tentang Masa Lalu
17
Hadiahnya Tidak Mahal?!
18
Isi Amunisi Sampai Besok Bertemu Lagi!
19
Dia Hanya Temanku
20
Aku Tahu Sakitnya Dikhianati
21
Perhatian Yang Begitu Besar
22
Bukan Kakak Yang Baik
23
Nara Mempunyai Traumanya Sendiri
24
Belum Bisa Jujur Satu Sama Lain
25
Sudah Tidak Mungkin Dengan Maura!
26
Tidak Diizinkan Berpisah!
27
Membeli Kado Ulang Tahun
28
Tunggu Aku Menikahimu
29
Tidak Akan Melepaskan Zayyan
30
Cintaku Sudah Habis Di Kamu
31
Kedatangan Nayra
32
Pelukan Zayyan Yang Membuatnya Nyaman
33
Siapa Zera?!
34
Dia Adiknya?
35
Jangan Tinggalkan Kakakku?!
36
Bu, Nara Lelah!
37
Jangan Sampai Salah Memilih Lagi!
38
Persidangan Pertama
39
Takut Bertemu Mantan Suami
40
Zayyan Punya Istri?!
41
Pertengkaran!
42
Biarkan Aku Menjadi Rumahmu!
43
Ingin Memakanmu!
44
Berbelanja Bersama
45
Kedatangan Maura
46
Aku Pergi
47
Hatimu Sudah Bukan Untukku!
48
Mempertahankan Hanya Akan Membuat Luka
49
Tidak Mau Menjadi Perusak Pernikahan Orang!
50
Takdir Macam Apa Ini?
51
Dapatkan Dulu Restu Orang Tuamu!
52
Masih Ingin Menenangkan Diri
53
Harus Menyelesaikan Semua Masalahnya
54
Maura Masih Menantu Idaman Mama!
55
Berjuang Untuk Mendapatkan Restu
56
Kedatangan Mama
57
Merestui
58
Kedatangan Tiba-tiba
59
Tidak Bisa Cepat Menikah!
60
Mengetahui Mantan Suami Nara
61
Terpenjara Dendam Pengacara Lin
62
Menjalani Kehidupan Masing-masing
63
Aku Akan Mencintaimu Selamanya
64
Judul Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!