Sepertinya Aku Jatuh Cinta Padamu?!

Selesai dengan meeting malam ini, sekarang mereka sedang berada di perjalanan pulang. Nara yang mengemudi mobilnya dengan Zayyan yang duduk di kursi belakang. Semua ini sudah biasa dia lakukan jika ada pekerjaan diluar Perusahaan. Sebagai Sekretaris yang baik, maka Nara akan melayani Bosnya dengan baik.

Sesekali dia melirik Zayyan di kursi belakang dari kaca spion di atasnya. Sebenarnya Nara selalu merasa takut jika berada berdua dengan Zayyan seperti ini. Takut jika pria itu akan membahas tentang kejadian di Pantai saat itu.

"Kita langsung kembali ke Perusahaan Pak? Hari ini jadwal anda sudah selesai" ucap Nara.

"Antarkan aku ke Apartemen saja" ucap Zayyan yang menyebutkan nama Apartemennya.

Nara mengangguk dan dia langsung mengantarkan Zayyan menuju Apartemennya itu. Dan selama perjalanan memang hanya keheningan, tidak ada yang dibicarakan oleh keduanya. Nara sudah memarkirkan mobilnya di depan gedung Apartemen.

"Sudah sampai Pak" ucap Nara.

Zayyan mengangguk, dia membuka pintu mobil dan segera turun. Namun dia tidak langsung masuk ke Lobby Apartemennya, dia malah menghampiri Nara, kaca jendela mobil yang terbuka membuat Zayyan lebih mudah berbicara dengannya.

"Turunlah, ada yang harus aku bicarakan denganmu" ucap Zayyan.

Nara langsung terdiam dengan sedikit terkejut. Dia takut kalau sampai Zayyan akan membahas tentang kejadian di Pantai beberapa hari lalu.

"Mau apa Pak? Bicarakan saja disini" ucap Nara.

"Aku memerintahmu sebagai Atasanmu. Jadi kau tidak bisa menolak!" tekan Zayyan.

"Serahkan kunci mobilnya pada petugas keamanan, biarkan dia yang memarkirkan mobilmu"

Nara memejamkan matanya, nyatanya dia tidak bisa menolak lagi. Sekarang bahkan dia tidak mempunyai alasan untuk bisa lolos dari Zayyan. Nara menghembuskan nafas kasar, dia turun dari mobil dan mengikuti Zayyan yang masuk ke Lobby Apartemen. Masuk ke dalam lift, keduanya hanya diam saja. Tangan Nara sudah saling bertaut, sangat gugup memikirkan apa yang sebenarnya akan dibicarakan oleh Zayyan padanya.

Semoga saja dia benar-benar melupakan tentang kejadian di Pantai.

Nara hanya terus berdoa dalam hatinya, saat mereka sudah sampai di depan pintu Apartemen dan Zayyan sedang memasukkan sandi rumahnya. Ke tika pintu terbuka, Zayyan mempersilahkan Nara untuk masuk ke dalam Apartemennya.

"Sandal untuk aku mana, Pak?" tanya Nara saat melihat Zayyan yang sudah berganti sepatu dengan sandal rumah.

Zayyan membuka rak sepatu di depannya dan mengeluarkan sandal lain untuk Nara. Sandal miliknya yang ukurannya lebih besar, membuat kaki Nara seperti kaki anak kecil yang memakai sandal orang dewasa.

"Duduklah"

Nara mengangguk, dia duduk di sofa dan menatap Zayyan yang juga duduk di depannya. Sebenarnya Nara tidak ingin memulai percakapan ini, karena dia benar-benar takut kalau sampai Zayyan akan membahas tentang kejadian di Pantai. Tangannya saja sudah saling bertaut di atas pangkuannya.

"Aku mengingatmu"

Satu kalimat yang membuat tubuh Nara langsung membeku seketika. Sepertinya apa yang dia takutkan benar terjadi, jika Zayyan akan membahas tentang kejadian di Pantai saat itu.

"Mak-maksud anda, Pak?" tanya Nara, mencoba untuk berpura-pura tidak mengerti atas ucapan Zayyan barusan.

Zayyan menatap Nara dengan senyuman mengerikan, dia berdiri dan berjalan mendekati Nara. Duduk disampingnya dengan jarak begitu dekat, tentu saja membuat Nara begitu gugup. Dia mencoba menggeser, namun dia sudah berada di ujung sofa, sehingga tidak bisa menghindar lagi.

Satu tangan Zayyan berada di belakang tubuh Nara, berada di sandaran sofa. Dia menatap Nara dengan lekat. "Maksudnya, aku mengingatkanmu kalau aku tidak bisa melupakan kejadian malam itu"

Nara langsung bergidik pelan saat hembusan nafas Zayyan begitu terasa di kulitnya ketika dia berbisik seperti itu padanya. Nara ingin menghindar, namun dia tidak bisa menghindar karena posisinya benar-benar terkunci oleh Zayyan.

"Pak, tolong jangan seperti ini. Lagian anda sendiri yang mengatakan untuk melupakan semuanya. Kenapa anda masih mengingatnya dan malah membahasnya sekarang" ucap Nara dengan begitu gugup.

Zayyan tersenyum tipis, dia mengelus pipi Nara dengan lembut dan penuh perasaan. Membuat Nara hanya memejamkan mata, entah karena takut atau sedang menikmati sentuhan itu.

"Sepertinya aku jatuh cinta padamu"

Deg,,

*

Nara kembali ke rumahnya setelah dia berhasil lolos dari Zayyan. Dia baru saja selesai mandi dan berganti pakaian, handuk kecil masih berada di tangannya untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Nara duduk di sofa, mengambil ponselnya dan melihat apa ada pesan masuk atau tidak.

Sepertinya aku jatuh cinta padamu.

Sekilas ucapan Zayyan itu kembali terlintas dalam ingatannya. Membuat Nara langsung menggeleng cepat. "Tidak Anara, jangan memikirkan tentang dia lagi. Apa yang dia ucapkan hanya sebuah lelucon saja. Dia tidak akan serius dengan ucapannya"

Nara bergidik ngeri saat dia mengingat bagaimana senyuman Zayyan yang begitu mengerikan. "Sepertinya dia memang pemain wanita yang pandai berkata-kata"

Nara menghembuskan nafas kasar, lalu dia menjatuhkan kepalanya di sandaran sofa. Menghela nafas berkali-kali dengan menatap langit-langit kamar.

"Jangan sampai kamu terjebak dengan pria seperti itu lagi, Nara. Mantan suamimu yang jelas terlihat baik dan setia saja, bisa selingkuh dengan sahabatmu sendiri"

Untuk saat ini Nara hanya ingin fokus pada pekerjaannya saja. Dia sudah mengalami kegagalan dalam sebuah pernikahan yang baru berjalan beberapa bulan saja. Dia tidak mau sampai harus mengulangi kesalahan yang sama. Jadi dia memilih untuk tidak berhubungan atau berkomitmen dengan pria manapun untuk saat ini.

"Kak Nara, ayo makan malam dulu"

Teriakan adiknya di balik pintu kamar membuat Nara tersadar dari segala lamunannya tentang mantan suaminya itu. Dia menghela nafas berat, lalu segera berjalan ke arah pintu kamar dan membukanya.

"Iya Gin, nanti ya. Aku mau sisir rambut dulu" ucap Nara.

"Iya Kak" ucap Gina.

Setelah Gina pergi, Nara segera menyisir rambutnya yang masih setengah basah karena dia yang malas mengeringkannya, jadi hanya mengeringkan secara manual saja.

Nara melirik foto Ibunya di atas nakas, dia tersenyum tipis namun dengan matanya yang berkaca-kaca. "Doain Nara ya Bu, semoga saja bisa memperbaiki semuanya dan Nara bisa membantu adik Nayra untuk mendapatkan kebahagiaannya"

Sebuah rasa bersalah yang tidak bisa dia ungkapkan pada siapapun. Mengasingkan adiknya sendiri hanya karena tidak mau melihatnya terus tersiksa dalam keluarga ini. Hanya Nara yang tahu bagaimana dia yang terluka dan merasa tersiksa dengan perasaan bersalah itu.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Pujiastuti

Pujiastuti

lanjut kak tetap semangat upnya 💪💪💪

2024-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Lupakan Aku Setelah lni
2 Bukan Wanita Biasa?!
3 Ternyata Anak Bosnya?!
4 Apa Dia Kekasihnya?
5 Sepertinya Aku Jatuh Cinta Padamu?!
6 Kopi Sesuai Dengan Seleraku?!
7 Kenapa Terus Memikirkannya?!
8 Karena Ada Kamu?!
9 Bertemu Mantan Suami
10 Mungkinkah Cinta Pandangan Pertama?!
11 Jangan Tersenyum Seperti Itu!
12 Tidak Ingin Terkenal
13 Mari Berpacaran?!
14 Sisi Lain Dari Zayyan
15 Ternyata Begitu Posesif
16 Lupakan Tentang Masa Lalu
17 Hadiahnya Tidak Mahal?!
18 Isi Amunisi Sampai Besok Bertemu Lagi!
19 Dia Hanya Temanku
20 Aku Tahu Sakitnya Dikhianati
21 Perhatian Yang Begitu Besar
22 Bukan Kakak Yang Baik
23 Nara Mempunyai Traumanya Sendiri
24 Belum Bisa Jujur Satu Sama Lain
25 Sudah Tidak Mungkin Dengan Maura!
26 Tidak Diizinkan Berpisah!
27 Membeli Kado Ulang Tahun
28 Tunggu Aku Menikahimu
29 Tidak Akan Melepaskan Zayyan
30 Cintaku Sudah Habis Di Kamu
31 Kedatangan Nayra
32 Pelukan Zayyan Yang Membuatnya Nyaman
33 Siapa Zera?!
34 Dia Adiknya?
35 Jangan Tinggalkan Kakakku?!
36 Bu, Nara Lelah!
37 Jangan Sampai Salah Memilih Lagi!
38 Persidangan Pertama
39 Takut Bertemu Mantan Suami
40 Zayyan Punya Istri?!
41 Pertengkaran!
42 Biarkan Aku Menjadi Rumahmu!
43 Ingin Memakanmu!
44 Berbelanja Bersama
45 Kedatangan Maura
46 Aku Pergi
47 Hatimu Sudah Bukan Untukku!
48 Mempertahankan Hanya Akan Membuat Luka
49 Tidak Mau Menjadi Perusak Pernikahan Orang!
50 Takdir Macam Apa Ini?
51 Dapatkan Dulu Restu Orang Tuamu!
52 Masih Ingin Menenangkan Diri
53 Harus Menyelesaikan Semua Masalahnya
54 Maura Masih Menantu Idaman Mama!
55 Berjuang Untuk Mendapatkan Restu
56 Kedatangan Mama
57 Merestui
58 Kedatangan Tiba-tiba
59 Tidak Bisa Cepat Menikah!
60 Mengetahui Mantan Suami Nara
61 Terpenjara Dendam Pengacara Lin
62 Menjalani Kehidupan Masing-masing
63 Aku Akan Mencintaimu Selamanya
64 Judul Baru
65 PERNIKAHAN TANPA RESTU
66 CASANOVA TRUE LOVE
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Lupakan Aku Setelah lni
2
Bukan Wanita Biasa?!
3
Ternyata Anak Bosnya?!
4
Apa Dia Kekasihnya?
5
Sepertinya Aku Jatuh Cinta Padamu?!
6
Kopi Sesuai Dengan Seleraku?!
7
Kenapa Terus Memikirkannya?!
8
Karena Ada Kamu?!
9
Bertemu Mantan Suami
10
Mungkinkah Cinta Pandangan Pertama?!
11
Jangan Tersenyum Seperti Itu!
12
Tidak Ingin Terkenal
13
Mari Berpacaran?!
14
Sisi Lain Dari Zayyan
15
Ternyata Begitu Posesif
16
Lupakan Tentang Masa Lalu
17
Hadiahnya Tidak Mahal?!
18
Isi Amunisi Sampai Besok Bertemu Lagi!
19
Dia Hanya Temanku
20
Aku Tahu Sakitnya Dikhianati
21
Perhatian Yang Begitu Besar
22
Bukan Kakak Yang Baik
23
Nara Mempunyai Traumanya Sendiri
24
Belum Bisa Jujur Satu Sama Lain
25
Sudah Tidak Mungkin Dengan Maura!
26
Tidak Diizinkan Berpisah!
27
Membeli Kado Ulang Tahun
28
Tunggu Aku Menikahimu
29
Tidak Akan Melepaskan Zayyan
30
Cintaku Sudah Habis Di Kamu
31
Kedatangan Nayra
32
Pelukan Zayyan Yang Membuatnya Nyaman
33
Siapa Zera?!
34
Dia Adiknya?
35
Jangan Tinggalkan Kakakku?!
36
Bu, Nara Lelah!
37
Jangan Sampai Salah Memilih Lagi!
38
Persidangan Pertama
39
Takut Bertemu Mantan Suami
40
Zayyan Punya Istri?!
41
Pertengkaran!
42
Biarkan Aku Menjadi Rumahmu!
43
Ingin Memakanmu!
44
Berbelanja Bersama
45
Kedatangan Maura
46
Aku Pergi
47
Hatimu Sudah Bukan Untukku!
48
Mempertahankan Hanya Akan Membuat Luka
49
Tidak Mau Menjadi Perusak Pernikahan Orang!
50
Takdir Macam Apa Ini?
51
Dapatkan Dulu Restu Orang Tuamu!
52
Masih Ingin Menenangkan Diri
53
Harus Menyelesaikan Semua Masalahnya
54
Maura Masih Menantu Idaman Mama!
55
Berjuang Untuk Mendapatkan Restu
56
Kedatangan Mama
57
Merestui
58
Kedatangan Tiba-tiba
59
Tidak Bisa Cepat Menikah!
60
Mengetahui Mantan Suami Nara
61
Terpenjara Dendam Pengacara Lin
62
Menjalani Kehidupan Masing-masing
63
Aku Akan Mencintaimu Selamanya
64
Judul Baru
65
PERNIKAHAN TANPA RESTU
66
CASANOVA TRUE LOVE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!