Bab 9

Wanita berambut merah itu menangis tersedu, menatap sepasang sejoli yang seolah-olah sedang membagi asmara.

Lalu barang kata nya? Ahh sekarang lacur itu paham ternyata waktu tiga bulan hanya menjadi kan nya sebuah barang untuk di nikmati sebagai pemuas napsu.

Disya menepis tangan Bryan kasar, entah mengapa, namun ia merasa sedikit tersentil pada ucapan Bryan.

"Barang kata mu?" Teriak Disya kesal. Menatap horor lelaki yang berada di hadapan nya, napas nya mulai tak beraturan kesal.

Bryan mundur selangkah, "Ya barang berharga, kau, honey, barang berharga yang telah mengandung benih ku." Seru Bryan dengan senyuman manis.

Wanita berambut merah itu berdiri dengan perlahan, "Selama tiga bulan ini, ternyata aku hanya kau anggap barang?" Ujar Wanita itu dengan kekehan kecil. Mengusap air mata nya yang terjatuh membasahi pipi nya.

Kepala Disya langsung mendongok menatap wanita itu, tautan di kening nya sedikit mengendur secara perlahan.

TUNGGU..... TIGA BULAN!? WHAT THE HELL! Berarti, perlu Disya sadari orang ketiga adalah diri nya bukan wanita itu!

Ingin sekali Disya berteriak, dia lah yang menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka! Bagaimana bisa tiga bulan di bandingkan dengan tiga hari! Hell.

"Pergi lah!" Titah Bryan dengan mata membesit, melirik wanita yang baru ia campakan dengan tatapan datar.

Wanita itu beringsut dengan air mata yang kembali menguar dari sudut mata, "SIALAN KAU MR. BRYAN! KAU HANYA MENJADIKAN KU SEBAGAI ALAT PEMUAS HASRAT MU!" Teriak nya dengan mata melotot tak terima.

Bagaimana pun, Disya tau jika yang di rasakan Viola wanita berambut merah itu memang menyakitkan, di jadikan barang oleh seorang Bryan yang merupakan tititan dewa dunia bawah, Hades.

Dan lagi, wanita itu di buang karna nya, perasaan menyesal mulai menyusup pada relu hati Disya, mereka sama-sama korban seperti nya.

"DAN KAU PEREMPUAN YANG BAHKAN TAK MEMILIKI HARGA DIRI! LIAT LAH DIRI MU, KAU LEBIH HINA DARI SESOSOK PEMBUNUH, MENJIJIKAN!" Teriak Viola dengan keras, seolah-olah mengutarakan apa yang dia rasakan.

Viola dengan pelan mendongok angkuh, membenarkan baju haram nya yang ingin molorot sembari menatap Disya permusuhan.

Bryan sedikit mengetatkan rahang nya kuat, "Shit up bitch! Look yourself! Do you feel that be better from my gf!?" Bentak Bryan.

Bryan mendekat dengan langkah cepat, ingin segera membungkam mulut sialan wanita itu. Perasaan marah dan kesal terasa masuk menyusup hati nya.

"Katakan, wanita mana yang anda maksud, Mr. Bryan!" Tegas wanita itu yang maju dengan berani, menarik tangan Bryan secara kasar hingga tubuh mereka sedikit berhimpitan tanpa sedikit cela. Senyuman jeneka mulai muncul dari bibir Viola.

Tatapan Bryan mulai menajam sempurna, tak menghiraukan tubuh mereka yang berhimpitan.

"Dan katakan, berapa banyak lelaki yang telah mencumbu tubuh sampah mu ini!?" Ketus Bryan dengan sinis. Sorot mata nya pun sudah memperjelas jika Bryan sedang menghina.

"Damn u." Viola menarik dasi Bryan, ingin mencium bibir tebal milik lelaki yang merupakan titisan seorang Hades. Tanpa memperdulikan keberadaan Disya.

Bryan hanya sedikit mundur namun tak bisa di pungkiri, bibir nya tersenyum penuh arti. Tak menolak ciuman ajaib itu.

Tau jika, monyet perempuan itu memang jadi-jadian, dengan segera Disya berjalan tegas.

"Sialan jika aku hina di mata mu, maka kau lebih hina dari pada aku!" Teriak Disya kesal tak tertahan.

Wajah Disya mendongok dengan alis yang terangkat, tatapan nya membunus tajam membungkus wajah Viola di mata nya.

Dengan pasti, Disya menarik bibir Viola dengan kasar yang memang sudah terlihat ingin mencabuli Bryan dengan cara mencium.

Di tarik nya bibir menjijikan milik Viola menjauh mengakibatkan kepala Viola ikut tertoleh secara kasar pula. Bryan mundur menatap bagaimana sadis nya seorang Disya.

"Oh astaga, liat tubuh mu yang sudah melar ini, katakan, sudah berapa banyak lelaki yang telah menjamah mu, hahaha bahkan sehelai rambut di kepala ku tak sebanding dengan harga diri mu! Dengar, aku hanya di jamah oleh satu lelaki yang tak lain adalah ayah dari anak yang ku kandung!" Seru Disya penuh penekanan.

Tangan kanan Disya menarik rambut merah menyala itu, di iringi tangan kiri yang makin kasar menarik bibir itu agar jontor.

Mata nya melotot tajam, lalu bibir Disya membentuk senyuman seringai devil. Oh my god kasian nya wanita bedebeh itu.

Wanita itu memberontak, tak bisa berkata, bibir serta rambut nya di tarik berlawanan arah.

"Sayang, lepas baju wanita ini!" Titah Disya menatap Bryan penuh perintah. Mata nya melirik tajam. Entah rancana apa yang akan Disya lalukan.

Bryan membalas tatapan Disya, ia hanya terdiam kaku. Hingga terdengar Disya kembali mengertak Bryan.

Bukan tanpa sebab namun Bryan sedikit merasa heran mengapa dia harus membuka baju Viola, "Untuk apa?" Tanya nya binggung.

Namun sayang nya Disya sudah menatap penuh amarah Bryan hingga, lelaki itu meneguk ludah kasar.

Tanpa menunggu balasan dari pertanyaan nya, mau tak mau Bryan berjalan selangkah, dan secara perlahan pula tangan nya mulai membuka pakaian Viola yang cukup terbuka.

Viola memberontakan secara bruntal, membuat Bryan sedikit kesusahan membuka pengait, namun terlihat tangan nya berhenti sejenak.

"Katakan apa yang akan kau lakukan pada Viola?" Tanya Bryan dengan pandangan penuh keingin tahuan.

"Apakah aku wajib menjawab pertanyaan mu?" Sinis Disya dengan senyuman kecil.

Merasa kesal atas pertanyaan absurd Bryan, tentu saja Disya bertujuan untuk mempermalukan wanita monyet berambut merah ini? Memang apa lagi?

Bryan mundur, selepas melepas baju Viola, hanya dalaman saja yang Bryan sisakan. Netra Bryan segera berlari membuang pandangan nya.

"Dengar, dengan begini tubuh mu akan semakin banyak yang berminat." Ujar Disya dengan sarkas.

Nada nya mulai santai dan bommmm Disya segera menarik Viola, menuju keluar ruangan dengan Viola yang tanpa menggunakan baju atasan.

Dengan ganas nya, Disya membanting tubuh Viola keluar, lantas tersenyum penuh arti.

"Di sini tak ada orang karena khusus ruangan Mr. Bryan. Namun ingat lah, ada layar monitor yang melihat mu!" Ejek Disya.

Viola terkejut dengan mata yang membelak, berusaha menyahut baju nya yang berada di genggaman Bryan.

"Dasar wanita gila!" Teriak Viola dengan napas yang mulai menderu tak terima, menatap tajam Disya, aura permusuhan telah menguar menguar.

"Ohh, benar kah, aku gila?" Disya terkekeh kecil namun mata nya sedikit melirik Bryan.

Dengan cepat, Disya meraih baju Viola dari Bryan. Melempar nya dengan cepat tepat pada wajah Viola, dan dorrr Disya menutup pintu dengan keras.

Namun belum sempat membalik, Disya di kejutkan oleh tangan Bryan. Tangan lelaki itu menarik nya hingga terpojok pada dinding.

Terpopuler

Comments

Rike

Rike

seru bgus disya laki2 kaya Brian prlu tuh d kasih hukuman supaya gak ad lg viona lain ny🤣🤣🤣🤣🤣

2024-02-10

1

Yuli a

Yuli a

🤣🤣🤣 brutal trnyta

2024-02-09

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!