Sedikit semprotan sudah Disya rasakan kembali, selepas dia menceritakan semua nya dengan detail, Daddy Steven memberikan ia hukuman.
Oh god Disya harus bisa menemukan lelaki bajingan itu dalam kurun waktu tiga hari. Demi Tuhan bahkan Disya tak mengetahui siapa nama dari lelaki bajingan itu.
Jika dalam waktu tiga hari, Disya tidak bisa menemukan lelaki itu, ia akan terkurung selama satu bulan penuh! Sialan memang.
Bibir nya terkomat-kamit, saking lama nya mendengar semprotan dari Aisyle dan Steven.
Telinga nya terasa berdengung dengan kuat, astaga, Disya merasa pusing, seolah-olah memory teriak mereka berputar-putar pada otak cantik nya.
"Aku harus bagaimana?" Disya menginggit bibir nya khawatir.
Oh Ayo lah, kenapa Daddy Steven begitu tak ber-perikemanusiaan. Kepala Disya terasa pusing bukan main, lantas dia segera berjalan menuju meja hias dengan langkah gotay.
Disya menompang dagu pada kedua tangan nya, tak lupa dengan pandangan kosong.
Berniat ingin memikirkan bagaimana cara agar cepat menemukan lelaki bajingan itu, namun yang ada, spaghetti sauce melintas dalam benak nya.
Bibir Disya sedikit menekuk kecil, "I'am hungry, " Keluh nya dengan pelan.
"No! Aku harus segera menemukan lelaki bajingan itu." Ujar Disya memberikan semangat pada diri nya sendiri, walaupun terbesit jika Disya sudah benar-benar menyerah.
Bahkan Disya tak mengerti, langkah awal apa yang harus ia pijak agar menemukan lelaki bajingan titisan hades itu.
Kepala Disya memutar, menatap ranjang nya yang sedikit berantakan, napas nya tercekat naik,"Bagaimana cara nya?" Disya terus mengumamkan kalimat itu.
Tiba-tiba notifications pada ponsel nya muncul, membuat kening Disya terangkat heran, dengan segera Disya mengambil benda pipih itu.
Ia kira akan mendapatkan notifications penting, namun hanya sebuah notifications berita utama yang seperti nya hangat di perbincangkan.
Bibir Disya, menekuk dalam, namun mata nya sedikit melotot saat lelaki muda menggunakan jas sebagai background dari berita tersebut, itu.
"Tunggu kenapa aku merasa ada yang aneh?" Disya bertanya-tanya. hingga tanpa sadar ia memencet berita tersebut, hingga layar nya segera berpindah, dan menuju laman berita tersebut.
Tak ada yang menarik perhatian nya, karena berita tersebut hanya mengambarkan bahwa seorang pengusaha muda telah mencapai beberapa penghargaan international.
Dan menjadi pusat ekonomi negeri Y berjalan, serta mengikuti 20 besar pengusaha yang memiliki saham besar di dunia international, nyata nya pengusaha tersebut ber-potensi besar agar Negara Y terus berkembang.
Namun pusat perhatian nya kini tertuju, pada picture lelaki memegang piala emas berkilau, dan di tanamkan nama, 'Bryan Reich Maria Hernandez' sial nama nya bagus, sama seperti tampang lelaki itu.
"I find u." Disya tersenyum, sebuah keajaiban bukan?
Seperti nya Tuhan benar-benar memberikan ia sebuah keberkatan hingga secepat ini dia menemukan lelaki bajingan yang telah membuat hidup nya rumit, Hades waiting me.
Dengan langkah lebar, Disya segera mengganti penampilan nya, menggunakan makeup dengan normal, tak menutupi kemungkinan Bryan akan kembali tergoda.
Apalagi dengan ada nya garis miring yang terdapat pada pipi Disya, bekas luka bakar yang tidak ingin Disya hilangkan, entah mengapa namun ia merasa jika garis miring itu menjadi kan nya sesosok wanita yang memiliki kecantikan tersendiri.
Mengambil tas pink bermerek, Disya segera melangkah dengan sepatu hitam nya, saat menuruni anak tangga, Disya berpapasan dengan Mommy Aisyle, membuat senyuman Disya langsung merekah sempurna.
"Aku akan pergi untuk mencari hiburan, katakan pada Daddy. Mom" Celetuk Disya sembari memperlihatkan gigi nya yang tertata rapi, menunjukan betapa bahagia nya dia untuk hari ini.
Kening Mommy Aisyle mengerut heran, tak lama kemudian anggukan kecil terlihat.
"Ya, hibur lah diri mu, Mommy tau kepala mu akan meledak jika tidak segera menghibur diri, namun jangan lupa akan masalah mu bersama lelaki itu."
"Tidak akan, jika begitu bye byee mom!" Jawab Disya dengan antusias, meninggalkan jejak ciuman pada pipi Aisyle dan segera pergi menggunakan mobil merah cerah milik nya menuju sebuah perusahaan yang di naugi oleh banyak orang.
****
Disya cukup terkagum-kagum, mendapati perusahaan besar yang sekarang berada di hadapan nya.
Kaki Disya segera masuk kedalam membelah pagar besar emas yang menutup keatas, saat masuk Disya di suguhkan oleh ruang tunggu dan lima resepsionis yang berjejer namun sedikit memiliki jarak.
Tak ingin terus berlama-lama, Disya memilih untuk segera berjalan kearah resepsionis yang terlihat cantik namun juga manis.
Setelah sampai di di sana, wanita itu tersenyum dengan kepala yang menunduk dan kembali mendongok menatap wajah nya.
"Ada yang bisa saya bantu nona?" Resepsionis itu bertanya, dengan nada bicara lembut, tampak mirip dengan fisik nya yang sama-sama cantik.
Kepala Disya mengangguk, "Aku ingin menemui CEO di sini!" Tegas nya dengan mata yang sedikit memincing, entah mengapa pula Disya merasa di sini ada tekanan kuat, rasa nya ia ingin membatalkan pertemuan dengan lelaki bajingan itu.
"Baik, atas nama siapa?" Tanya Resepsionis tersebut, dengan mengalihkan pandangan nya dari Disya menuju kearah monitor layar komputer yang berada di hadapan resepsionis itu.
"Disya."
Kepala Resepsionis itu hanya mengangguk, tak lama kemudian kening nya mengerut heran.
"Mohon maaf, namun untuk hari ini, tidak ada pertemuan antara President dengan nama anda nona."
"Aku ingin membuat pertemuan dengan nya sekarang, mohon di atur." Jawab Disya seadanya. Sedikit terkekeh geli, sekalipun resepsionis itu terus mencari nama nya, tentu saja tidak akan ada, karena Disya sendiri tak pernah membuat janji pertemuan.
Mata resepsionis sedikit membulat, "Maaf, President untuk hari ini tidak bisa di ganggu, saya tidak bisa membuat janji pertemuan." Seru Resepsionis dengan kepala menunduk menandakan permintaan maaf.
Sialan! "Pertemuan kali ini sangat penting, Aku dan Mr. Bryan akan membahas kandungan ku!" Disya Menampilkan tatapan dan wajah serius.
Oh god, kandungan kata nya? Ingin sekali Disya menertawakan tingkah konyol nya ini, kandungan hanya alasan agar Disya bisa menemui CEO mereka.
Mata Resepsionis itu terkejut bukan main, kandungan? Astaga.
"Mohon maaf nona, saya tetap tidak memiliki wewenang apapun, untuk membuat perjanjian khusus antara anda dengan President." Ujar nya dengan intonasi yang sedikit mulai berubah menjadi kesel.
"Kau! Ini sangat penting, menyangkut kandungan ku bersama president kalian, apakah diri mu tak merasa kasian terhadap aku yang tengah mengandung ini?" Seru Disya dengan mata tajam tak terima, sialan, kenapa sesulit ini menemui lelaki bajingan itu!?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Rike
knpa dkit bgt updated ny
2024-02-04
0
Yuli a
ni sm kocaknya kyk celia..
2024-02-03
0
Yuli a
🤣🤣🤣
2024-02-03
0