Mata Disya menatap lamat-lamat botol wine itu, tangan nya menyentuh penutup botol dan menuangkan isi dari botol itu kedalam gelas kecil. Huss.
Disya segera menepis rasa takut nya di kala, minuman wine itu seperti bergerak membuat nya merasa pusing.
Disya dengan keberanian full, meminun wine itu, sesaat Disya ingin memuntahkan isi dari mulut nya karena terasa aneh menurut nya.
Namun setelah melewati kerongkogan, Disya menyadari bahwa minuman beralcohol itu begitu menyegarkan.
Disya kalap, meminum lebih dari 3 gelas, mengabaikan suasana club yang semakin malam ternyata semakin ramai akan pengunjung.
Hingga rasa nya musik menggolara itu menuntut nya untuk menari.
Spontan Disya berdiri, berjalan dengan sempoyangan, mengikuti kerumunan orang orang yang sedang menari.
Disya menari dengan gelagat kaku, namun tak membuat ia peduli, karena rasa nya masalah hidup yang tertutup pada jiwa seolah-olah telah terhempaskan.
Tiba-tiba tangan kasar, melingkar pada perut ramping milik nya, bergerak mengikuti arah kemana Disya menari.
"Honey," Racau lelaki itu yang mulai berani mencium leher jenjang Disya yang memang tidak tertutupi oleh rambut pirang nya.
"Hmm." Disya ikut meracau, seolah-olah akal sehat nya telah pergi, Disya membalikan tubuh nya, bergelantung manja pada leher lelaki itu, dia adalah Bryan. Bryan Reich Maria Hernandez.
"Sangat cantik, " Bryan mendesah pelan, menyibakan anak rambut yang sedikit menutupi wajah Disya.
"Aku memang cantik, hanya orang buta lah yang mengatakan bahwa aku jelek!" Kesal Disya dengan bibir berkomat-kamit kesal, Disya kembali menari dengan sensual.
Kekehan kecil terdengar, "Aku pikir, Nona akan lebih cantik jika menari di atas tubuh ku." Goda Bryan dengan senyuman genit dari bibir nya. Tak lupa memberikan kedipan maut.
"Menari di atas tubuh mu, seperti apa itu?" Tanya Disya dengan heran, memang setengah jiwa nya telah berlari, namun terkadang Disya masih berusaha mengambil alih tubuh nya.
Seringai iblis Bryan tampilkan, "Ingin mencoba?"
Kepala Disya mendongok, sedikit terkejut, mata nya membelak menatap pahatan wajah Bryan yang amat sempurna sungguh lukisan fiksi yang terasa nyata.
"Kau tampan sekali." Ujar Disya tanpa sadar.
"Aku tau, dan jangan mengalihkan pembicaraan Nona." Tegas Bryan yang seolah-olah tak ingin, jika tawaran nya di abaikan.
Disya mengerjab kan mata nya, "Apa keuntungan yang bisa ku dapat? Menari di atas tubuh mu? Aku tidak paham maksud mu tau!" Sebal Disya.
Oh, Bryan mengerutkan dahi nya, heran apakah wanita yang sedang menari bersama nya ini, benar-benar tak paham?
Namun sayang nya Bryan tak memiliki waktu untuk menjelaskan hal itu, "Sebuah kenikmatan."
"Kenikmatan? Apakah kenikmatan yang belum pernah aku rasakan?"
Bryan menebak, seperti nya wanita itu memang memiliki pola pikiran polos, "Tentu, dan aku akan memberikan itu pada mu. Mau mencoba honey?"
"Aku ingin."
Bryan tersenyum puas, menarik tubuh Disya, memeluk nya dengan erat, mata nya menatap bibir ranum Disya.
Siapa yang tidak akan tergoda jika di hadapan dengan wanita polos seperti wanita yang berada di hadapan nan pelukan nya.
Tanpa aba-aba, Bryan mencium bibir Disya secara perlahan, mencium nya dengan penuh kelembutan, Bryan lagi-lagi tersenyum penuh kemenangan, sedikit menginggit bibir bawah nya dan terkekeh pelan.
'Your name honey?"
"Disya, I'm Disya!"
30 menit berlalu, Disya dan Bryan tampak seperti pasangan yang amat serasi, apalagi tarian mereka yang sedikit sensual menambah kesan betapa couple nya kedua manusia yang sedang di mabuk oleh wine.
Bryan menangkup wajah Disya, menggendong Disya dengan pelan, ia langkah kan kaki nya menuju jalan pintas, Bryan nyata nya akan membawa Disya menuju hotel di samping club ini.
Tanpa menunggu waktu lama Bryan sudah sampai di gerbang hotel, yang tentu nya mendapatkan sambutan baik, Bryan adalah salah satu donatur terbesar pada hotel dengan nama 'Night Dreams', hotel berbasi bintang 5.
Dan club serta hotel itu, memiliki satu CEO yang sama.
Kepala Bryan mengangguk, segera saja ia berjalan menuju lantai dasar, salah satu kamar hotel yang memang di khususkan untuk diri nya seorang.
Bryan menekan angka-angka, membuka kenop pintu dengan cara menggeser pintu. Di liat nya, kamar bernuansa putih itu dengan seksama, rapi.
"Hell, malam ini kau hanya milik ku." Seru Bryan dengan senyuman devil. Segera saja dia menurunkan tubuh Disya secara perlahan, seolah-olah Disya adalah barang yang amat berharga dan sesuatu yang harus Bryan jaga.
Disya sedikit membuka mata nya, akal waras masih menyelubung, menatap punggung lebar yang membelakangi nya.
"Siapa kau?" Disya bertanya dengan sedikit nada bicara tinggi. Menatap tak suka pada punggung lebar lelaki itu.
"Honey," Bryan segera melangkah maju, melepas jas yang dia gunakan, dan dengan gerakan cepat Bryan menindih tubuh ringkih Disya, Disya yang masih terkejut pun hanya terdiam dalam keterkejutan nya.
Hingga dia mulai menyadari bahwa Bryan sudah membuka bagian penutup tubuh atas nya.
"APA YANG KAU LAKUKAN BEDEBAH!? JANGAN SENTUH AKU, LELAKI SEPERTI MU LAH YANG MERUPAKAN TITISAN SEORANG HADES!" Disya memekik, menampar kecil tangan Bryan.
"Ayolah, baby kenapa dengan diri mu? Apakah sentuhan ku belum memuaskan mu? Hahaha, apa? Hades, hanya untuk mu sweetheart, hanya untuk mu aku menjadi Hades." Seru Bryan dengan tangan yang memborgol Disya, pemberontakan Disya lah penyebab Bryan nekat melakukan itu.
Bryan mencium bibir Disya kasar, melumat nya dengan tak sabaran, Bryan lelaki itu memang menikmati permainan nya, namun berbeda dengan Disya yang berusaha melepas kan cekalan tangan Bryan.
"LELAKI SINTING! BUKA MATA MU AKU BUKAN WANITA YANG KAU DAMBAKAN!" Disya berteriak di kala Bryan melepas kan ciuman panas mereka.
Seolah-olah tuli, Bryan tetap menjalankan aksi bejat nya, dengan menyebutkan kata-kata yang membuat Disya merasa hina.
Apalagi di sela-sela mereka melakukan aksi itu, Bryan selalu memanggil nama seseorang, "Alea." Entah nama wanita mana yang Bryan sebutkan, namun hati Disya sedikit tak terima.
~Flash Back Off~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
An Nisa
Yang pertama mampir rupanya,
semangat Thor!
2024-02-01
0