Bab 14

Dengan kesal Bryan memukul meja, wajah nya kian mulai mengeras tak enak di pandang, "Apa-apaan ini, mom jangan membuat lelucon, aku tidak suka." Ketua nya dengan melengos.

"No Bryan, kedua belah pihak kita telah setuju untuk menikahkan kalian." Mommy Leora diam sejenak, lantas menarik napas untuk berbicara lebih lanjut.

"Jadi, sebelum mommy datang kesini, Mr.Steven datang pada mansion kita, lalu meminta pertanggungjawaban mu. Dan Daddy tentu saja terima, karena dia kan memang sudah tidak sabar untuk mengendong cucu."

Bryan memijat pelipis dengan kasar, kepala nya terasa begitu berdenyut kesal, membuat ia ingin menghantamkan beberapa nuklir pada bibir daddy nya, mengapa harus setuju!? Padahal jelas-jelas Bryan belum siap untuk menikah.

Memikirkan saja sudah membuat kepala Bryan pusing seribu keliling.

Sedangkan Disya menatap frustasi Mommy Leora, pernikahan!? What the hell, ia belum berpikir sampai kearah sana, enak saja masa muda yang harus nya bersenang-senang, kini di rampas dengan mengurus hal-hal berbau rumah tangga.

Disya pikir bertanggungjawab Bryan hanya untuk meminta maaf pada daddy nya, tapi....? Sial ternyata menjurus kearah pernikahan.

"Kalian jangan frustasi begitu dong, sebentar lagi kalian menikah lhoo, sangat sibuk. Tapi mommy juga sih, harus menyebarkan undangan kalian. Untuk desain gaun itu sudah menjadi urusan mommy mu ya sayang, jadi bisa kalian bicarakan di rumah." Mommy Leora tersenyum lembut.

"Sungguh? Apakah mommy tidak marah karena aku berbohong untuk tobat dari celap-celup sana sini?" Bryan bertanya dengan kening yang mengerut. Mengapa mommy nya tidak marah? Malah mendukung nya.

Tawaan kecil terdengar, Mommy Leora menggelengkan kepala, "Untuk apa marah? Toh juga kamu memilih yang tepat karena wanita itu Disya, jadi kalian akan tetap menikah, tidak ada acara kabur-kaburan dan penolakan."

"Ahh sial! Mengapa jadi seperti ini?" Bryan mendesah frustasi, tak di kira bahwa cinta satu malam nya bersama wanita mahal seperti Disya, akan menghasilkan jalan takdir menyusahkan seperti ini.

Disya menutup mata, lantas menggeleng histeris,"Tidak! Aku tidak mau menikah dengan titisan hades seperti dia! Aku tidak mau! Lebih baik aku menikah dengan pria lain!"

"Sayang, Jangan menolak oke? Bryan akan menjadi hal terbaik untuk mu, jika dia belum tobat, potong saja burung nya." Ujar Mommy Leora dengan santai lantas mengerlingkan mata menggoda.

Tanpa menunggu jawaban dari kedua orang itu, yang masih menampilkan ekpresi terperangah, Mommy Leora segera berdiri dari duduk manis nya, namun sebelum itu dia berbicara.

"Mommy akan meng-list tamu undangan terlebih dahulu, sungguh benar-benar merepotkan, namun tak apa juga sih, byee mommy pergi, have fun." Ujar Mommy Leora dengan tangan yang melambai.

Kini di ruangan itu tertinggal Bryan dan Disya yang masih diam membisu seolah-olah tak bisa berbicara, tentu saja mereka masih terkejut untuk mengetahui kabar pernikahan yang di adakan secara mendadak.

"Kau kabur keutara, dan aku keselatan? Bagaimana?" Disya berucap dengan polos, bagai anak itik yang binggung kemana dia akan melangkah tatkala induk nya mati tertabrak truk.

Kepala Bryan spontan menolah, menghela napas pasrah,"Shh-Diam lah!" Ucap nya dengan mata yang mendelik tajam.

"No! Aku tidak akan diam sebelum pernikahan ini di batalkan!" Disya berucap dengan intonasi kecil, menahan tangisan nya agar tidak keluar begitu saja membasahi pipi.

"Sialan, kau pikir aku minat dengan pernikahan ini! Bukan kah ini yang kau mau? Aku bertanggungjawab dengan menikahi mu?" Bryan menjawab dengan sinis, menyalahkan semua nya kepada Disya.

Disya mengigit bibir nya pelan, lalu ia menatap sengit Bryan, ingin sekali rasa nya memberikan bogeman mentah pada lelaki itu.

"Aku pikir daddy hanya ingin mendengar maaf mu dari mu, bukan sebuah pernikahan untuk pertanggungjawaban!"

"Diam! Keluar dari sini, kau sungguh pembawa sial!" Bryan segera berdiri dari duduk nya, berjalan membelakangi Disya yang tengah terkejut atas pengusiran dari Bryan.

Padahal niat Disya baik, ingin membuat rencana tentang bagaimana kabur yang baik dan akan berhasil, napas respon dari Bryan benar-benar mengesalkan, halal itu membuat Disya segera pergi dari pada harus mendengar pengusiran untuk kedua kali nya.