Memang, 1 minggu terasa berat tanpa sang daddy, Ia begitu merindukan Steven.
Steven adalah hero nya di saat sang mommy gencar memarahi nya tanpa sebab dan alasan. Oh Ayo lah, Disya begitu merindukan daddy nya, sangat rindu.
"Benarkah? Aku juga merindukan mu, little girl." Kekehan kecil terdengar, Steven mengecup kening Disya penuh kerinduan.
Sungguh 1 minggu yang Steven tinggalkan untuk berkerja untuk mengurusi cabang terasa amat berat karena harus meninggalkan little girl nya yang manis.
Bibir Aisyle tersenyum, menatap bagaimana manja nya Disya ketika bertemu sang daddy. Perasaan lega seolah-olah menghampiri nya.
Rengekan kecil terdengar, Disya mengendus-gendus wangi vanilla yang terpancar dari tubuh Steven.
Bau vanilla ya? Memang aneh, namun Disya tau mengapa sang daddy amat begitu menyukai bau vanilla dan terus menggunakan perfume beraromas manis itu, "Mommy, here, daddy want hug u!" Girang Disya bak bocah.
Aisyle tertawa sumbang, berjalan kearah mereka yang sedang asik berpelukan tanpa melupakan diri nya, "I waiting u, my husband, miss u." Bisik Aisyle dengan kekehan geli.
Steven manarik salah satu tangan nya, mengelus kepala Aisyle, Dan tersenyum manis, satu tangan nya lagi mengelus-elus punggung Disya, "I'am more my sweetheart." Jawab Steven dengan senyuman penuh arti.
"Ohhh sudah, cukup-cukup, it's end! Let's tell with me my little girl, why Madam Leorio looking so bad?" Tanya Steven melepas pelukan nya pada Disya. Namun sayang nya Disya masih terlihat bergelanjutan manja. Layak nya monyet.
Disya mengerucut bibir nya dalam, "Mommy memarahi ku daddy!" Adu Disya menatap sengit Aisyle, Ia memeluk lengan Steven dengan manja, memberikan tatapan menyebalkan pada Aisyle.
Kening Steven mengerut heran, lantas terkekeh pelan, tangan nya mengelus pucuk kepala rambut Disya, "Mom need reasons heyyy, sekarang katakan pada daddy, kesalahan apa yang kamu buat hm?" Tanya Steven dengan pandangan mendelik curiga.
Kepala Disya menggeleng dengan kuat,"Lately mommy always like this daddy! Believe with me please." Disya menatap nanar Steven, dengan pandangan yang ingin menangis.
Yayaya, cukup Disya akui ia bagai bocah kematian.
"Aku gagal mendidik anak kita." Celetuk Aisyle dengan helaan napas tak tertahan, sedikit merasa sesak pada dada nya kala kalimat itu keluar dari mulut kecil nya.
Lagi-lagi kening Steven mengerut binggung, "Ada apa? Kenapa begitu, apakah ada masalah selama aku pergi?" Tanya Steven, tiba-tiba perasaan khawatir hinggap, dan terasa ganjal untuk Steven describe kan.
"Bulan depan kita akan mendapatkan cucu, jika berhasil." Jawab Aisyle dengan gelagat yang cukup aneh di mata Steven.
Steven menatap Disya dalam, otak nya yang cukup pintar mampu dengan cepat menangkap kalimat teka-teki yang di lontorkan oleh sang istri, tatapan nya sedikit berubah, menyiratkan ingin kejelasan yang lebih.
"Daddy, aku bisa menceritakan dan menjelaskan semua nya, okey?" Jelas Disya yang tak ingin membuat daddy nya merasa lebih khawatir terhadap nya.
Cukup Disya harap Mommy nya saja yang marah karena kelakuan gila nya, jangan sampai daddy nya mengikuti jejak Aisyle untuk memarahi nya.
Rahang Steven sedikit mengeras, Ia yang mula nya menatap wajah lesu Aisyle kini beralih menatap Disya dengan tatapan menuntut.
"Explain it sweetheart." Pinta Steven tak ingin di bantah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments