Gaun putih dengan beberapa aksesoris kemilau itu terlihat begitu memesona, tak lupa sang empu yang di rias sedemikian rupa hingga menampilkan wajah rupawan bagai dewi Aphrodite.
Semua terasa sempurna. gaun yang melekat pas di tubuh melok nya, riasan make-up pengantin yang terlalu tebal namun menghasilkan karya luar biasa, dan beberapa hiasan lain yang kini telah menempel pada tubuh itu.
Disya gadis itu terdiam, tak ada senyuman cerah di bibir nya, seoalah-olah hari ini adalah kesialan yang akan terus mengantui kehidupan di masa datang.
Setelah matahari terbit dan memancarkan cahaya nya sendiri, ia begitu pucat, namun berhasil di tutupi oleh riasan tebal pada wajah nya.
Berbeda dengan pengantin di luar sana yang begitu menunggu janji sarkal di ucapkan, Disya malah berharap janji suci itu tidak keluar dari mulut nya, ia benar-benar frustasi, bagi nya janji suci harus di ucapkan sekali seumur hidup.
Namun? Apa daya, Disya hanya mampu pasrah menerima takdir nya, menunggu rasa sesak itu datang, bohong jika ia mengatakan bahwa dunia nya tengah baik-baik saja.
"Yang benar saja, aku harus menikahi lelaki bajingan seperti Bryan." Disya bergumam dengan mata yang menyorot kosong, seperti tak ada kehidupan di dalam nya, tak memiliki tujuan atau bahkan motivasi.
Pelayan yang tengah mencari liontin itu seketika menghentikan aktivitas, berujar binggung,"Nona apa anda baik-baik saja?" Tanya nya dengan khawatir.
Jujur saja, melihat nona nya yang berwajah pucat, dan tubuh lemah membuat pelayan itu berpikir macam-macam, tidak bukan hal negatif, namun dia takut nona nya tengah sakit, atau malah gangguan mental.
Dengan senyuman hambar, Disya menoleh,"Apa kau ingin membantu ku?"
Kening pelayan itu seketika mengerut heran, tentu saja dia mau jika harus sekedar membantu nona nya, bukankah itu sudah menjadi kewajiban pelayan tersebut?
"Apa yang harus saya lakukan untuk anda nona?" Tanya pelayan itu dengan kepala yang menunduk.
Secara tiba-tiba muncul seringai tipis pada bibir ranum milik Disya, TIDAK! Salahkan pikiran nya yang terus berontak memikirkan bagaimana cara ia bisa kabur.
"Gantikan aku, jadilah pengantin pengganti."Jawab Disya dengan santai
Mata pelayan itu membelak terkejut bukan main, bahkan bola mata itu hampir akan keluar dari tempat nya.
Raut wajah pelayan itu seperti tengah menahan pup, tanpa sadar kaki pelayan itu melangkah mundur, seolah-olah telah menolak permintaan gila nona nya itu.
"Saya tidak berani nona." Ujar nya dengan tangan yang gemetar, tak pernah terpikir dalam benak nya, bahwa wanita yang tengah dia layani akan meminta bantuan nyelenah dan tentu nya akan mengancam nyawa. Dia tak sebodoh itu untuk menuruti titah Nona Disya.
Disya memincingkan mata geram,"Hey! Aku sudah berbaik hati lhoo dengan memberikan posisi ku sebagai nyonya Hernandez, apa kau benar-benar akan menolak?" Cetus nya dengan suara persuasif bagai seler yang gencar untuk menangkap mangsa nya.
"Non-" Sebelum pelayan itu menyelesaikan kalimat nya, terdengar suara Disya terlebih dahulu yang berceletuk, menyahut suara pelayan itu.
"Kau cantik, menurutku Bryan tidak akan menolak mu." Disya tersenyum dengan lemah, memberikan tatapan teduh.
Pelayan tersebut tertegun, memundurkan langkah,"Maaf nona, saya pamit undur diri," Pamit nya dengan lancang tanpa berani menjawab ucapan Disya.
Dia langsung membalikan badan nya, tanpa menunggu persetujuan dari wanita yang tengah ia layani, memang lancang namun pelayan itu cukup waras untuk tidak mengikuti titah yang di berikan nona nya.
Disya menghela napas, mengatur baik-baik perasaan naif nya yang ingin kabur, menenggelamkan diri nya di tengah lautan agar orang-orang tak dapat menemui nya.
"Aku bisa gila jika terus seperti ini!" Ujar Disya dengan mata yang mulai memerah, napas nya tercekat.
Bohong jika ia menerima pernikahan tanpa dasar cinta itu, apalagi dengan pria tampan namun bagai kupu-kupu malam seperti Bryan.
Klekk...
Pintu terbuka dengan perlahan, menampilkan wanita paruh baya datang dengan setelan dress berwarna milo, di pasukan dengan make up natural seiras dengan dress wanita itu.
"Honey, do u have a feeling good?" Mommy Aisyle datang dengan senyuman khas pada bibir nya, polesan pada bibir itu manambah kesan sexy, sangat memukau.
Kepala Disya menggeleng kuat, "Please, mom."
Secara perlahan Aisyle mendekat pada tubuh putri tunggal nya, menatap penuh kasih sayang, "Percaya pada pilihan daddy okey?"
"Mom, dia lelaki brengsek! Dia lelaki bajingan!" Disya memberontak, mulai memberikan intonasi tinggi, setidaknya untuk memberi sebuah pembelaan bahwa lelaki yang orang tuaa nya pilih adalah bajingan penggila wanita.
Mommy Aisyle dengan cepat memeluk tubuh ringkih Disya, mengelus punggung naik turun itu, seperti tengah menahan emosi.
"All be fine honey. Believe with mommy, please." Celetuk Mommy Aisyle dengan mata yang mulai menutup, mencoba merasakan apa yang putri nya ini rasakan.
Kekehan terdengar, Disya melepas pelukan itu dengan paksa, "Kata-kata bulshit! Aku hanya ingin pergi dari sini mom!"
"Sayang.... "
"Stop mom! Apakah kalian tidak memikirkan perasaan ku!? Aku hanya ingin menikah dengan lelaki yang mencintai ku, memberikan separuh nyawa nya untuk ku! Namun mimpi kecil putri kalian, telah hancur, dan kalian lah pelakunya!" Teriak Disya dengan menggebu-gebu, mengeluarkan unek-unek yang tengah ia tahan habis-habisan.
Mommy Aisyle terdiam, menahan rasa sesak yang muncul pada hati kecil nya, lantas tersenyum kecil, dia akan berusaha memberikan pengertian.
"Sayang, dengarkan mommy. Percaya lah Bryan adalah lelaki yang pantas untuk mendampingi hidup mu, menikah lah dengan nya. Apakah kamu tidak ingin mengabulkan permintaan orang tua mu ini hmm?"
Disya spontan menundukan kepala, ia cukup binggung sekarang, posisi nya benar-benar membingungkan, ia maju salah, mundur pun salah.
Mommy Aisyle menatap keterdiaman Disya, menepuk pundak itu dengan pelan lantas memanggil seseorang untuk masuk.
"Perbaiki riasan putri ku! Dia harus berpenampilan secantik mungkin!" Titah nya dengan tegas pada pelayan pembawa rias sebelum pergi meninggalkan ruangan itu dengan perasaan kacau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Rike
lanjut thorrr
2024-03-21
0