Malam itu, Shou ikut menginap di rumah Richard karena tidak memiliki uang dan jaraknya paling dekat dengan guild. Meskipun tempatnya sangat sederhana, tapi setidaknya memiliki 2 kamar dan kamar satunya bisa ditempati oleh Shou.
Di dalam kamar, Shou memikirkan tentang rencana berikutnya karena ia masih belum memahami tentang dunianya saat ini dan tujuan utamanya pun belum dimiliki.
Selain itu juga Shou mempertanyakan kenapa dia bisa tiba di dunia ini, akankah dia tinggal di dunia itu seterusnya dan bagaimana bila dia mati di dunia tersebut.
Shou memang sudah tidak memiliki hal yang bisa dianggapnya begitu berharga di dunia sebelumnya. Kedua orang tuanya telah meninggal, tidak memiliki teman, dan satu-satunya sahabatnya pun harus pergi karena penyakit kronis yang diidapnya.
Shou menghela nafas panjang, sambil menatap langit-langit dia berharap bahwa titik balik kehidupannya akan berlangsung dengan lancar.
Lagi pula sekarang aku sudah memiliki teman lain di desa While Warm, kemudian Richard dan yang lain nampak begitu baik padaku. Kelihatannya mereka tidak punya niat terselubung, lagi pula jika ada pun aku tak tahu harus bagaimana lagi.
Tak lama berlalu, Shou mulai menguap dan kantuk. Dia pun memejamkan matanya hingga akhirnya terlelap.
Di dalam mimpi, terdengar suara seorang perempuan dewasa memanggil nama Shou berulang kali.
“Siapa itu?” Shou melihat sekeliling sambil waspada. Ditambah lagi tak ada objek apa pun selain hamparan air sejauh mata memandang.
“Shou, tugasmu saat ini adalah menjadi bertambah kuat untuk melindungi dunia dari berbagai masalah.” suara perempuan itu terdengar jelas, namun wujudnya sama sekali tak nampak.
“Siapa? Siapa kamu? Kenapa kamu memberikan tugas berat ini kepadaku? Apa salahku? Aku hanya ingin hidup bahagia di dunia ini, apakah itu tidak boleh? Apakah aku tidak berhak untuk memiliki kebahagiaan?” Shou geram, dia mengepalkan kedua tangannya dengan begitu erat.
“Jika dunia ini hancur, kebahagiaanmu takkan pernah tercapai.”
Hamparan air itu mulai bergetar, hingga Shou kehilangan keseimbangan dan akhirnya tenggelam.
Shou terbangun, dia berkeringat dingin di bagian punggung dan wajahnya. Tangannya pun gemetaran, takut dirinya benar-benar tenggelam.
“Shou, apakah kau sudah bangun?” Richard mengetuk pintu beberapa kali.
“Iya, aku akan segera bangun!” timpalnya.
“Segera rapikan kasurnya dan mandi, kita akan sarapan di guild.”
“Baik!”
Shou segera merapikan kasur serta selimut yang ia pakai, kemudian melihat sesaat ke arah cermin dan merapikan rambutnya yang acak-acakan.
Selesai mandi, Shou dan Richard bergegas pergi ke guild. Di tengah jalan perut Shou bersuara dan langkah kaki mereka dipercepat.
Sesampainya di guild, ternyata Missel dan yang lain telah menunggu. Mereka bahkan telah memesan makanan hingga sekarang tinggal harus melahapnya saja.
Missel dan yang lain tampak keheranan dengan pakaian yang dipakai oleh Shou saat ini sangat berbeda dari yang kemarin, namun mereka tidak memikirkannya lebih dan mempersilakannya untuk bergabung.
Entah mengapa nafsu makan Shou begitu besar pagi itu, bahkan ia sampai tidak sadar telah menghabiskan setengah dari keseluruhan makanan yang dipesan.
Missel agak terkejut, Kai masih ingin makan, sementara itu Ray menertawakan tingkah laku Kai yang kelihatan lemas karena makanannya telah habis.
Shou baru sadar setelah ia melihat ke arah piringnya, dan meminta maaf karena makan terlalu banyak.
“Tak apa-apa, sekarang kamu memiliki banyak tenaga untuk masuk ke akademi sihir. Jangan sampai kecewakan kami ya!” Richard merangkul leher Shou dengan sebelah tangan, dan tersenyum lebar di sampingnya.
Saat Richard ingin memesan makanan lagi, tiba-tiba ketua guild datang bersama seorang elf berkacamata yang berpakaian begitu rapi.
Richard dan yang lain menatapinya untuk sementara waktu, kemudian Shou menghampiri mereka.
“Apakah dia orang yang kamu maksud?” tanya elf berkacamata itu.
“Iya, dia orangnya.” timpal Ketua guild.
Elf itu memperhatikan Shou dari atas sampai bawah dengan lamat-lamat, dan sepertinya Elf itu lebih memperhatikan pakaian Shou daripada orangnya.
“Dari mana kamu mendapatkan pakaian ini?” Tanya Elf itu.
Shou tercengang, dia tak tahu harus menjawabnya bagaimana. Dirinya tak pernah terpikir bahwa ada orang yang akan melemparkan kata-kata itu karena sebelumnya pun tak pernah ada yang bertanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Bilang rahasia Lord
2023-03-31
1
Enda
😆
2021-04-30
0
Kritikus
Nama party nya gak menjual bangetlah. Coba diganti jadi "D'saster"
2021-04-02
0