Keesokan harinya, Shou dan Lisa pergi ke rumah paman Gin.
Di depan rumahnya, terlihat orang-orang yang tengah sibuk naik turun kereta kuda untuk mengecek semua barang.
“Paman!” Lisa berlari kecil, diikuti oleh Shou yang jauh lebih santai.
“Shou, apakah kamu sudah siap?” tanya paman Gin.
Shou mengangguk.
“Paman, kapan kalian berangkat?” tanya Lisa.
“Emm, mungkin sekitar 5 menit lagi.” kiranya, “Memang kenapa?”
“Tidak apa-apa, aku hanya ingin melihat kepergian kalian.” jelas Lisa.
“Oh, baiklah kalau seperti itu.”
Paman Gin kemudian pergi ke rumahnya untuk berpamitan dengan sang istri, dia mengecup keningnya sebelum kembali keluar.
Lisa dan Shou samar-samar melihat kejadian tersebut dari jendela, mereka berdua saling tatap satu sama lain untuk beberapa saat.
Saat situasi menjadi sedikit tegang paman Gin dan istrinya keluar rumah dan menghampiri mereka.
“Oh, jadi dia pacar barunya Lisa?” Perempuan yang berada di samping paman Gin itu menatapi Shou selama beberapa waktu.
“Paman!” Lisa mengepalkan tangannya.
Paman Gin memalingkan wajahnya sambil bersiul, kemudian pergi ke salah satu kereta kuda dengan alasan ada sesuatu yang lupa.
“Namamu Shou ‘kan?” tanya bibinya Lisa memastikan.
“Eh, iya.”
“Perkenalkan, aku adalah bibinya Lisa, Rina.”
“Salam kenal, bi-bibi Rina.” ucap Shou agak kaku.
Bibi Rina tertawa kecil, dia kemudian melirik ke arah Lisa yang masih mengembungkan pipinya.
“Kalian terlihat serasi, bibi merestui hubungan kalian.” ucapnya sambil tersenyum tipis.
“Kami tidak berpacaran!” teriak Shou dan Lisa bersamaan.
Bibi Rina tertawa kecil lagi, “Kapan bibi bilang kalian berpacaran?”
Mendengar hal itu, Shou dan Lisa menjadi salah tingkah dan saling membelakangi. Bibi Rina pun sudah puas untuk menjahili mereka berdua.
Paman Gin kemudian memanggil Shou, dia berkata bahwa mereka sudah mau berangkat.
“Aku pergi dulu bibi, Lisa, jaga kesehatan kalian. Sampai jumpa!” Shou sedikit menunduk sebelum akhirnya pergi ke arah kereta kuda yang paman Gin tumpangi.
Tak lama berlalu, rombongan kereta kuda itu pun memulai perjalanan mereka. Lisa dan bibi Rina melambaikan tangan pada kereta-kereta kuda itu sampai mereka semua sudah sangat jauh dan tidak terlihat jelas lagi oleh mata mereka.
Di dalam kereta kuda, Shou melihat banyak karung sayuran dan barang-barang lain. Dia menghela nafas, bersiap-siap untuk menjalani kehidupan baru yang dipenuhi oleh sihir.
***
“Serahkan semua barang-barang berharga kalian!” ucap salah seorang lelaki berpakaian hitam sambil menghunuskan pedangnya.
Orang-orang itu tiba-tiba muncul dari atas bukit, mereka semua menaiki kuda dan mengepung rombongan paman Gin.
“Apakah mereka bandit paman?” tanya Shou.
Paman Gin mengangguk, “Kamu jangan macam-macam dengan mereka, biarkan saja mereka menjarah kita daripada nyawa kita yang hilang.”
Wajah paman Gin terlihat begitu pucat, dia memberikan sekantong uang kepada para bandit itu sambil gemetar.
Shou kelihatan tidak takut sama sekali dengan bandit-bandit itu, akan tetapi dia tidak berniat melakukan perlawanan karena sangat beresiko.
Sebenarnya Shou sering kali berlatih kungfu untuk berjaga-jaga jika kejadian seperti sekarang ini terjadi. Dia mungkin bisa saja melawan para bandit itu dan melumpuhkan beberapa diantara mereka, akan tetapi dia tidak mungkin melakukannya karena para bandit berjumlah belasan.
Jika aku melawan, para bandit itu pasti akan menyandera seseorang dari rombongan. Meskipun aku bisa melindungi diriku sendiri, aku tidak mungkin bisa menyelamatkan semua orang. Lebih baik aku diam saja seperti kata paman Gin, daripada harus mengorbankan nyawa seseorang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Heee, Sepertinya Mc pintar beladiri
2023-03-31
1
Jeffri Hornbill
mcnya terlalu polos, dari awal dia udah sadar dirinya di dunia lain,..
2022-02-16
0
B_A
ini lomba lari ya? alur bagus tapi feel nya kagak dapet, jadinya ampas dah
2021-12-30
0