Shou dan yang lain mulai berjalan ke meja resepsionis, resepsionis itu menyapa dengan ramah dan menanyakan apa yang dibutuhkan.
“Kami ingin menilai bakat sihirnya.” Richard menepuk pundak Shou.
Resepsionis itu tidak bertanya lagi, dia langsung membawakan sebuah bola kristal dan menaruhnya di atas meja.
“Tolong pegang bola kristal ini dengan tangan kanan anda.” ucapnya.
Richard menyuruh Shou untuk mengikuti intruksi dari resepsionis tersebut. Jujur saja, Shou saat itu sedikit gelisah karena dia berasal dari dunia lain. Gen yang dimilikinya mungkin saja berbeda dengan makhluk yang ada di dunianya saat ini, lalu bakat sihir pun mungkin tak berlaku baginya.
Missel dan yang lain juga sudah tidak sabar lagi ingin segera mengetahui elemen sihir yang dimiliki oleh Shou, dan mereka sangat terkejut saat tahu bahwa elemen sihir Shou berbeda dari keenam elemen sihir yang mereka ketahui.
Sang resepsionis pun terkejut, dia pamit undur diri untuk melaporkan kejadian tersebut kepada ketua guild.
“Elemen petir?” Richard memerhatikan bola kristal itu dengan seksama, berusaha yakin dengan apa yang dilihatnya.
“Kamu memiliki elemen apa?” perempuan elf yang menyapa Shou tadi tiba-tiba datang dari belakang dan merangkulnya. Shou pun langsung merasa tegang dan gugup hingga tubuhnya mulai berkeringat.
Ekspresi perempuan elf itu tak berbeda jauh dengan Richard dan yang lain, hanya saja dia semakin mempererat pelukannya sampai Shou merasa sangat sesak. Ditambah lagi dengan dua balon yang menyentuh punggung Shou, membuat kesadarannya begitu melemah.
“Reia, apa yang kamu lakukan? Anak itu bisa mati jika kau memeluknya seerat itu.” seorang dwarf yang membawa kapak besar tak sengaja melihat kelakuan Reia dan menghampirinya.
Mendengar ucapan pria dwarf tersebut, Richard dan yang lain melirik ke arah Shou dan terkejut dengan apa yang terjadi. Reia melonggarkan pelukannya, meski begitu Missel tetap berusaha untuk menjauhkan Shou dari genggaman Reia.
“Di-di-di-dia masih dibawah umur, jangan macam-macam dengannya!” tegur Missel agak terbata-bata.
“Oh, apakah kamu kakaknya?” tanya Reia.
Missel melirik ke arah Shou, “Aku memang kakaknya.” ucapnya kurang meyakinkan.
Meskipun Reia tidak yakin Missel benar-benar kakaknya, dia tak mau menghabiskan waktunya dengan berdebat dan segera pergi dari sana.
“Cih, gara-gara dwarf tua yang sebentar lagi mau mati itu.” Reia melirik ke arah dwarf yang hendak menghampirinya tadi.
“Jika aku tidak memberi tahu, anak itu akan mati. Dasar nenek lampir pencari berondong!” Dwarf tua itu membalas perkataan Reia.
Reia ingin sekali memukul dwarf tersebut, akan tetapi dia mengurungkannya karena meski tubuhnya sekecil itu kekuatannya tak boleh diremehkan.
Tak lama berlalu, seorang pria yang sudah dipenuhi uban namun tampak masih begitu sehat turun dari lantai dua bersama seorang perempuan berzirah ringan dan resepsionis yang melayani Shou tadi.
Pria itu memakai kacamata dengan satu lensa, dan rantai kecil sebagai hiasannya. Dia ternyata adalah ketua guild, yang bertanggung jawab atas segala persoalan guild petualang kota Kloravia.
“Apakah kamu yang bernama Shou itu?” tanya ketua guild.
Shou mengangguk.
“Namaku Fiozi, ketua guild petualang di kota ini. Ku dengar elemen sihir yang kamu miliki tidaklah biasa, oleh karena itu aku ingin melihatnya sendiri.” Jelas pria tersebut.
Kedatangan ketua guild menarik perhatian para petualang lainnya, mereka pikir ada sesuatu yang menarik dan mulai berkerumun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Heh, Petir kah, Element yang bagus
2023-03-31
1
bulu ijo
charles kemane?
2021-06-11
0
Crypton Darknet
kasi spesifik dong Thor kalau MC lagi nyerang masak MC nyerang lawan langsung mati.....terlalu naiff sekali anda😂😂
2021-05-21
1