CH-20 Melawan Iblis

Di saat Shou dan yang lainnya tengah menikmati ikan bakar, tiba-tiba burung di sekitar tampak ricuh dan beterbangan hampir serempak.

Shou merasakan firasat yang tidak enak, begitu pula dengan Ririn dan Violet. Karena Shou kini telah mempelajari sebuah sihir yang bernama eagle eye, jadi dia naik ke atas pohon paling tinggi dan menggunakan eagle eye tersebut.

Dengan sihir tersebut, Shou dapat memperluas daya lihatnya hingga puluhan kali lipat yang berarti saat ini dia mampu melihat dengan jelas setidaknya sampai 1 km.

Shou melihat sebuah makhluk dengan struktur tubuh seperti manusia namun memiliki sayap dan tanduk di kepalanya, selain itu tubuhnya juga tampak lebih gelap dan mengerikan.

Apakah itu adalah iblis? Kalau benar begitu, ini benar-benar bencana.

Dengan tergesa-gesa, Shou turun dari atas pohon. Hampir saja dia terpentok ke tanah, untungnya dia sempat berguling hingga luka yang didapatnya tidak seberapa.

“Apa yang kamu lihat?” tanya Ririn.

“Iblis.”

Ririn dan Violet pun tersontak.

“Apakah kamu yakin itu adalah iblis?” tanya Violet gelisah.

Shou mengangguk, “Tubuhnya seperti manusia, memiliki sayap dan tanduk, kalau bukan iblis lantas dia makhluk apa?”

“Ciri-ciri itu memang hanya dimiliki oleh iblis, kalau begitu kita harus segera kembali ke akademi dan melaporkannya.” ujar Ririn.

“Bukankah kalian memiliki alat sihir untuk berkomunikasi? Kalian beritahulah pihak akademi, aku ingin mencoba untuk melawannya.”

Tanpa menunggu jawaban dari Ririn dan Violet, Shou bergegas pergi menggunakan lightning accelerator.

“Ririn, kita harus bagaimana?” mata Violet hampir berlinang, dia ketakutan sekaligus khawatir.

“Kita beritahu saja dulu pihak sekolah, setelah itu kita akan pergi untuk membantu Shou.”

“Tapi aku takut, setahuku iblis itu sangat kejam dan kuat.” Violet menarik baju bagian samping Ririn.

“Ya sudah, kita beritahu dulu saja pihak sekolah.”

Dalam 2 menit dengan kecepatan penuh, akhirnya Shou tiba di tempat iblis itu berada.

Keadaan seperti ini seperti di dalam game saja, tapi tak kusangka lawan pertamaku berada di tingkatan yang sangat tinggi. Benar-benar menegangkan, apakah aku bisa mengalahkannya?

Iblis yang baru saja turun ke daratan itu melirik ke arah Shou, dia langsung melancarkan sebuah bola hitam seukuran kepalan tangan dengan sangat cepat. Bola itu mengenai pohon yang ada di belakang Shou, dan pohon itu pun tumbang.

Keringat dingin keluar dari dahi, Shou mengelapnya dengan tangan yang sedikit gemetar karena terkejut dengan serangan dadakan itu.

Tubuhku ini belum terbiasa dengan situasi seperti ini, aku harus mengumpulkan lebih banyak pengalaman supaya tanganku tidak gemetar seperti sekarang.

Sang iblis melancarkan beberapa serangan lagi, dan semuanya berhasil dihindari dengan mudah. Hal itu membuatnya menjadi kesal, hingga mengeluarkan sebuah bola raksasa yang ukurannya ratusan kali lebih besar dari sebelumnya.

“Dasar bodoh!”

Shou melesat dengan kecepatan tinggi dengan lightning sword di tangannya, dia menusuk ke arah jantung iblis tersebut sambil tersenyum tipis. Karena iblis itu masih belum mati, Shou mengalirkan aliran listrik yang jauh lebih kuat ke dalam pedangnya hingga iblis yang tertusuk itu mengerang kesakitan.

Petir itu terlihat sampai ke tempat di mana Ririn dan Violet berada, mereka masih mencoba untuk meyakinkan pihak sekolah bahwa di tempat mereka sekarang terdapat iblis.

Shou pun akhirnya bisa membunuh seorang iblis dalam satu serangan, dia tak menyangka bahwa dirinya akan menang begitu mudah tanpa harus bergelut sampai terluka parah.