Shou diajak berkeliling akademi sihir oleh Violet dan Ririn, mereka mengenalkan satu persatu tempat kepada Shou dengan penuh antusias.
Kantin, perpustakaan, tempat berlatih sihir, arena duel, UKS, ruang guru, semuanya sudah lengkap dikunjungi oleh Shou.
“Dan semua ruangan ini adalah kelas, kita mendapatkan berbagai pelajaran dari guru di sini. Tergantung kelas yang kita dapatkan, kita akan mendapatkan bimbingan dari guru sesuai kurikulum. Ngomong-ngomong kamu sudah diberitahu akan masuk ke kelas mana?” tanya Ririn.
Shou menghela nafas, “belum sama sekali. Bu guru Elizabeth menelantarkanku setelah dia menghajarku habis-habisan.”
Ririn dan Violet turut berduka cita, mereka tak bisa berbuat apa-apa lagi jika Shou mendapatkan perlakuan yang seperti itu dari guru yang paling disegani.
Panjang umur, baru saja dibicarakan bu guru Elizabeth malah muncul dan menghampiri Shou yang kini sudah pulih sepenuhnya berkat bantuan sihir pemulih Violet.
Shou memasang kuda-kuda dan bersiap jika akan mendapatkan serangan sihir lagi. Sorot matanya tajam, tapi hal itu tak membuat sedikit pun bu guru Elizabeth bergeming.
Ririn dan Violet berusaha membantu Shou, tapi mereka tak melawan sama sekali saat bu guru Elizabeth bilang ‘’Menyingkir!” dan melewati keduanya.
Shou sudah bersiap, tapi ternyata kali ini bu guru Elizabeth tak memiliki urusan dengannya. Dia langsung lewat begitu saja tanpa menghiraukan Shou sama sekali, seakan-akan sedang ada urusan yang benar-benar darurat.
“Ada apa ya kira-kira?” tanya Violet.
Ririn menggeleng, dia juga keheranan dengan bu guru Elizabeth yang tergesa-gesa.
“Padahal aku baru saja ingin bertanya tentang asramaku. Kalau seperti ini, aku tidak akan punya tempat untuk menginap.” ujar Shou.
“Kalau seperti itu kamu bisa tinggal di ....”
Ririn tiba-tiba membekam mulut Violet, “Tidak, dia tidak boleh tinggal di kamarmu!”
“Eh, kenapa kamu berpikir seperti itu?” Violet keheranan, “Aku hanya ingin menyarankan Shou untuk tinggal di perpustakaan karena di sana ada kamar tak terpakai.” lanjutnya.
“Oh, seperti itu.” Ririn mengangguk paham.
“Aku benar-benar boleh tinggal di sana?” tanya Shou memastikan. Dia benar-benar berharap, karena jika benar berarti dia bisa mengorek informasi tentang dunia barunya ini sesuka hati.
“Kita tanyakan saja nanti pada staff yang ada di sana, semoga saja membiarkanmu tinggal sementara waktu.” ujar Ririn.
Mereka bertiga pun pergi ke perpustakaan untuk memastikan hal tersebut.
“Tentu saja boleh, aku tidak keberatan sama sekali.” jelas perempuan berkuncir dua dengan kacamata minus, dialah staff yang bertugas mengurus perpustakaan.
“Wah, syukurlah ya Shou. Dengan begini kamu tidak perlu kebingungan lagi tentang tempat tinggal.” ujar Violet.
Shou mengangguk, “Terimakasih atas bantuan kalian berdua, terimakasih juga kepada bu Ellia karena mengizinkanku tinggal di sini.”
“Iya, tidak masalah. Mana barang bawaanmu? Kamu tidak datang kemari dengan tangan kosong seperti itu ‘kan?” Bu Ellia memastikan.
Shou menggaruk kepalanya yang tak gatal, dia menggelengkan kepala beberapa kali dan membuat Bu Ellia serta 2 gadis yang merupakan teman barunya itu menghela nafas.
“Apakah kamu membawa uang simpanan?” tanya Ririn.
Shou menggeleng kembali, “Masalah ya?”
“Tentu saja!” Timpal Ririn, Violet dan bu Ellia bersamaan.
“Bagaimana kau mau membeli makanan jika tak punya uang, jangan harap sekolah akan menanggung semuanya.” Ririn mengeluarkan sebuah koin emas, “Pakailah untuk memenuhi kebutuhan makanmu. Jangan boros, aku tidak akan memberikan lagi!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 251 Episodes
Comments
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... 1 Koin emas, Setara 100 Perak... Trus 1 perunggu bisa buat beli roti... mungkin
2023-03-31
2
Arief Nurohman
nice
2021-09-24
0
DNK • SLOTH SINN
next.
2021-06-23
0