Senja sudah berada di ujung peraduannya, Dirgham masih berada di kursi tempat petugas keamanan sedang melakukan tugasnya.
"Dek Dirgham tidak pulang sekarang? Sudah hampir malam loh ini, nanti orang tuanya panik?" ucap pria yang sedikit lebih tua dari Dirgham.
"Tidak, Pak, Dadd sama Mom lagi ada acara, mereka juga sudah saya beri tahu kalau pulang agak malam, ingin jalan-jalan dulu mengurangi rasa suntuk karena jadi anak tunggal," jelas pemuda tampan itu dengan senyum ramah.
"Agak sepi ya kalau tidak punya adek atau kakak, gak ada yang ngajakin berantem," lakar Dirgham lagi, mencairkan suasana.
"Kamu ada aja, Dek tapi benar sih. Gak punya saudara kandung rasanya sepi juga."
"Aku panggil Mas Samsul saja ya, kelihatannya, Mas ini lebih tua daripada saya," ucap Dirgham meminta persetujuan.
"Senyaman kamu saja, Dek, tapi tadi gimana Pak Dandan gak gigit 'kan?" tanya Samsul pada Dirgham.
"Hampir saja dikuliti tadi karena terlambat," kenang pemuda tampan itu pada Samsul.
"Kenapa?"
Lawan bicara Dirgham tampak menyerngit bingung.
"Karena......"
Belum sempat Dirgham menjelaskan kejadian pagi tadi, dering ponsel membuat pemuda itu menghentikan obrolannya.
"Saya angkat telpon dulu ya, Mas, dari Dad, mungkin rindu sama anaknya yang suka usil," lakar Dirgham meminta izin pada Samsul.
"Iya, silakan Dek, aku juga mau nyeduh kopi, mau dibuatkan juga gak?" tawar Samsul ramah.
"Tidak, Mas terimakasih."
Dirgham lalu menggeser ikon hijau dilayar ponsel pintar miliknya.
"Kenapa kamu tidak pulang?" sembur Pak Agung pada Dirgham yang mulai menjauhkan ponselnya.
"Bentar, Dad ini juga mau pulang, besok mau PDKT sama Mbak Cantik," lakar Dirgham pada ayahnya.
"Siapa lagi mangsamu, Nak jangan macam-macam sama anak gadis orang, cukup beberapa gadis yang antri mencarimu ngaku sebagai pacarmu dan nangis-nangis karena kamu putusin," ancam pria paruh baya itu pada putranya.
Dirgham menghembuskan napas kesal, "Dad lebih percaya pada buayawati yang menggunakan air matanya demi simpati."
"Tapi dad ingin kamu....."
"Menikahi wanita baik-baik 'kan sebelum jadi Dirut, aku udah punya orang yang tepat Dad, hanya saja perlu pendekatan lebih dulu, gak langsung nembak, mau gak jadi istri calon direktur muda, 'kan gak begitu, yang ada malah wanitaku keselek dan kabur dikira aku gila, Dad," jelas Dirgham dengan kesal.
"Hemm kalau begitu semua dad serahkan sama kamu, kalau udah siap bilang sama dad, kita lamar wanitamu itu tapi jangan yang ganjen dan juga gila harta," sela Mom Salma pada putranya.
"Iya Mom, Dad."
"Ya sudah sekarang kamu pulang, kita makan malam bersama, mom dan Dad gak jadi pergi ke pesta," sahut wanita paruh baya yang sedang menasehati putranya.
"Iya, Mom ini aku juga mau pulang, tunggu di rumah ya."
Percakapan lewat sambungan telepon itu pun akhirnya berakhir, Dirgham lalu meminta izin pulang lebih dulu pada Samsul.
"Pamit dulu ya, Mas."
"Iya hati-hati, Dek."
Dirgham men stater motor skutik warna merahnya tersebut, membelah jalanan ibu kota yang cukup lenggang karena pemuda itu memilih untuk pulang agak malam untuk mencegah kemacetan.
Akan tetapi saat Dirgham berada di tengah jalan, pemuda itu ditahan oleh tiga orang yang dirasa tidak asing bagi Dirgham.
Pemuda tampan tersebut masih duduk di motor maticnya dengan tenang.
"Turun kamu, jangan jadi anak magang yang sok tampan," geram pemuda yang kini marah pada Dirgham.
"Kenapa? Kalah saing sama saya, kelihatannya memang begitu sih, kamu kalah pamor sekarang," ejek Dirgham pada sosok pemuda yang tampak marah tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Fatma Kodja
lanjut thor 👍👍👍👍👍👍
2024-02-05
1
Fatma Kodja
lanjut thor 👍👍👍👍👍👍
2024-02-05
1