Cinta Ke2
“Nikahi Delisa, Hito!” ujar Devana, mama kandung Hito yang juga mertua Delisa. Hito terkejut mendengar kata-kata itu keluar dari bibir mama nya. Ia harus menikahi adik ipar nya sendiri, Delisa? itu artinya Delisa Naik ranjang?
Sama halnya dengan Hito, Delisa juga sama. Ia terkejut kala mertua nya mengusulkan untuk memilih menikahkan diri nya dengan kakak kandung Almarhum suami nya sendiri. Padahal saat ini ia baru saja melahirkan.
“Apa harus membicarakan pernikahan disaat seperti ini , ma?” kata Hito menolak keinginan mama nya yang dianggap konyol dan tak masuk akal.
Adik kandung nya yang merupakan suami Delisa meninggal 7 bulan yang lalu karena kecelakaan. Delisa saat itu sedang hamil 2 bulan. Karena mereka memang masih pengantin baru, baru 4 bulan menikah. Tapi nasib buruk sudah menimpa rumah tangga mereka, bukan karena perceraian, tapi terpisah Alam untuk selama nya.
Delisa begitu terpuruk, bahkan ia sempat berpikir untuk tidak menikah lagi karena baginya, Rendi cinta terakhir nya, dan Delisa begitu sangat mencintai Rendi, Tapi kenapa mertua nya justru menginginkan ia naik ranjang? Apa mertua nya tidak memikirkan perasaan nya sama sekali?
Hito sendiri seorang duda, ia berpisah dari istrinya karena istri nya Sintia berselingkuh dengan bawahan nya dikantor. Sudah 4 tahun sejak kejadian itu, namun Hito tidak ingin menikah lagi. Rasa trauma nya pada pernikahan masih mendarah daging.
“Iya Hito, tolong nikahi lah Delisa!” sahut Bu Lisma mama kandung nya Delisa yang ikut-ikutan menyuruh Hito menikahi anak nya.
“Ma, aku bisa mengurus Arhan sendirian, mama tahu kan aku sangat mencintai mas Rendi, jangan paksa aku menikah lagi!” kata Delisa memberi keputusan, menurut nya dengan tidak menikah lagi adalah keputusan yang tepat. Delisa berpikir kalau dia pasti bisa menjadi ibu sekaligus Ayah untuk Arhan, buah cinta nya dengan Rendi.
“Jangan egois, Del! Anak kamu butuh sosok Ayah! Mama tahu kamu bisa sendiri tanpa suami, tapi anak kamu? Apa kamu yakin dia bisa sekuat kamu?” Lisma berkata lagi. Sebagai orang tua ia tahu putrinya itu hancur. Pernikahan yang harusnya mendatang kan kebahagian justru menguap begitu saja, bersama tiupan angin malam yang mengabarkan kematian Rendi dalam kecelakaan beruntun yang menimpanya waktu itu.
Padahal malam itu, Delisa ingin mengabarkan kalau dirinya sedang hamil. Anak pertama mereka. Buah cinta mereka. Tapi takdir justru berkata lain, pahit manis nya kita tidak bisa mengubah takdir Yang sudah digariskan Allah pada kita.
“Enggak ada penolakan! Mama ingin kalian menikah!” ujar Bu Devana memberi ultimatum, keputusannya menikahkan Hito dengan Delisa sudah benar, anak Delisa tidak akan jatuh ke tangan orang lain,atau jauh dari dirinya.
Sisi baiknya, Hito bisa sedikit demi sedikit melupakan masa lalunya, dan Delisa tetap jadi menantu terbaik nya. Sudah satu bulan setelah kelahiran Arhan, Jadi ini waktu yang tepat untuk menikah kan mereka berdua, pikir Devana.
“Aku setuju mbak, mereka berdua harus menikah?”
“Tapi ma?” jawab Hito dan Delisa bersamaan.
“Hito! Mama benci kalau dibantah, dulu mama membebaskan kamu untuk memilih sendiri calon istri kamu kan, begitu juga dengan Rendi! Tapi kamu lihat sendiri, kamu gagal sedang Adik kamu mendapatkan berlian seperti Delisa, mama yakin Delisa perempuan yang tepat untuk mendampingi kamu!”
“Tapi gak harus Delisa kan, ma?”
“Harus!” jawab Devana mutlak, dan tak bisa diganggu gugat.
“Tapi aku menolak, ma!” Delisa angkat bicara, ia tak mau hidupnya diatur seperti itu, apalagi soal hubungan pernikahan nya.
“Kalau kamu menolak, Arhan mama bawa! Kamu tahu kan, anak laki-laki itu mewarisi harta keluarga, jadi mama akan bawa Arhan kerumah mama!”
“Kok gitu sih, ma?”
“Yang mama lakukan semua untuk kebahagiaan kalian! Jadi turuti lah!”
Jika sudah bicara soal anak, Delisa mendadak bungkam, ia takut kalau kenangan terakhir dari Almarhum suaminya pun ikut dibawa pergi oleh mertua. Lebih baik dia menuruti kemauan mertua serta mama nya, toh Hito juga seperti nya tidak menyukai dirinya. Jadi jika pernikahan hanya sebatas kertas, tentu semua nya tidak apa-apa bukan?
“Baiklah, aku setuju menikah dengan mas Hito! Tapi apa beliau juga setuju menikah dengan ku?”
Sejenak, Hito diam. Namun mata nya menyorot Delisa dengan tajam dan penuh tanya.
“Aku setuju!” Jawab Hito singkat, pandangan nya masih mengarah pada Delisa, lalu membuang nya ketempat lain.
“Bagus! Pernikahan nya kita laksanakan sekarang saja, bagaimana Lis?” usul Devana pada besannya.
“Sekarang mbak? apa bisa?”
“Bisa, biar aku teleponkan penghulu untuk menikahkan mereka berdua, masa nifas mu sudah berakhir kan sayang?” tanya Devana lagi pada Delisa, dan wanita itu hanya menjawab dengan anggukan lemah dan pasrah. Bagaimana mungkin seorang ibu dipisahkan oleh anak nya yang baru berumur 40 hari?
*
“Saya terima nikah nya Delisa Anjani Binti Suryo Diningrat dengan mas kawin tersebut tunai!”
Hito mengucapkan janji suci dengan satu tarikan nafas dengan begitu fasih. Kini mereka telah resmi menjadi suami istri, Pernikahan sederhana itu dihadiri tetangga terdekat, kepala desa serta beberapa kerabat dari keluarga Hito dan Delisa.
Meskipun sederhana, namun Delisa tetap cantik menggunakan kebaya berwarna nude, dengan sanggul tipis pada rambut nya.
‘Maaf mas, maaf karena aku mengingkari janji kita!’ kata Delisa dalam hati, saat penghulu sedang memohon Do'a untuk kedua mempelai .
Kini tibalah bagi Delisa untuk mencium takzim punggung tangan suaminya sebagai tanda kalau mereka kini resmi menjadi suami istri .
Acara Selesai begitu saja, Delisa kembali ke kamarnya untuk melihat Arhan yang sedang tidur dengan nyenyak , bertepatan dengan itu Hito juga masuk ke dalam kamar, ia melihat Delisa sedang menimang Arhan dengan penuh cinta kasih .
Hito meletakkan peci yang baru saja ia kenakan untuk menikahi Delisa tadi di atas meja rias , setelah itu Ia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri .
Delisa hanya diam saja memperhatikan semua itu, tidak ada satu kata pun yang keluar dari bibir mungil nya. Sebab pernikahan mereka tidak terjadi atas dasar kemauan mereka berdua.
Hito keluar dari kamar mandi, ia sudah mengenakan pakaian santai kaos oblong serta celana pendek .
“Jangan berharap lebih dengan pernikahan ini, Delisa! pernikahan kita Hanya Untuk saling melengkapi status kita saja tapi Sejujurnya Aku benci dengan hubungan ini,” kata Hito yang duduk di ujung ranjang.
“Jangan khawatir! aku juga tidak tertarik dengan hubungan kita. Arhan lebih penting bagiku melebihi apapun, kalau saja mama tidak mengancamku untuk membawa Arhan pergi dariku aku sudah menolak pernikahan ini.”
Hito menarik nafasnya dalam-dalam dan membuangnya dengan perlahan , ia bisa merasakan kalau mantan istri almarhum adiknya yang kini sudah berubah status menjadi istrinya masih mencintai adiknya begitu dalam , andai saja Sintia bisa melakukan hal yang sama padanya, Mungkin dia tidak akan trauma dengan pernikahan.
“Baiklah..Mari kita melengkapi satu sama lain hanya untuk status Kita sebagai orang tua Arhan saja, selebihnya kau tahu sendiri!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Nar Sih
mampir kakk
2024-01-30
0
Weny Agustini
lanjut
2024-01-28
0
Kasih Bonda
next Thor semangat
2024-01-27
0