8. Sintia hilang ingatan

Setelah keluar dari ruangan Meri, Hito memutuskan kembali ke IGD, tempat Sintia di tangani tadi. Semua urusan kantor Hito serahkan pada Lukman asisten pribadi nya. Awal nya Hito merasa ragu melakukan ini.. mengingat hubungan mereka sudah berakhir 4 tahun yang lalu. Tapi tidak di pungkiri juga hati nya iba melihat kondisi Sintia yang jauh dari kata biasa nya.

Dari luar, Hito bisa melihat Sintia terbaring lemah di ranjang rumah sakit.. Rasa cinta yang sempat ia kubur dalam-dalam sebelum nya, mencuat kembali. Bahkan Hito lupa kalau saat ini status nya sudah menjadi suami Delisa.

Sintia mulai menggeliat, pertanda kalau dia akan segera sadar. Hito bergegas masuk untuk melihat keadaan mantan istri nya tersebut.

Dengan perlahan Sintia membuka mata nya, dan orang yang pertama kali ia lihat adalah Hito.

“Mas! kamu di sini?? Bukan nya lagi rapat sama moss GM??” Tanya Sintia heran. Wajah bingung nya membuat Hito panas dingin, benarkah Sintia sungguh hilang ingatan?

“Moss GM??” Kini giliran Hito yang bingung, pasal nya rapat dengan Moss GM itu terjadi 5 tahun yang lalu!! Bahkan saat Sintia masih menjadi istri yang begitu Hito cintai. Hito bingung hendak menjawab apa, kalau ia salah bicara Meri bilang akibat nya bisa fatal. Tapi kalau begini.. Rasanya Hito merasa bersalah.

“Iya Moss GM! kamu bilang mau kerja sama dengan perusahaan itu! Sudah selesai meeting nya ya?”

“Emm, sudah ! Iya sudah kok,” jawab Hito, mungkin seperti itu lebih baik, ia akan membicarakan lebih lanjut dengan Meri nanti nya, hal apa yang harus dia lakukan di depan Sintia.

Sintia tersenyum, lalu ia beralih melihat pakaian nya sendiri. Sintia mengerutkan kening nya karena pakaian yang ia pakai sangat dibawah standar dirinya sekali. Karena memang ia masih mengenakan pakaian nya sendiri, belum berganti dengan pakaian dari rumah sakit, Hito juga bingung kenapa bisa seperti itu. Setelah itu Sintia melihat ke kiri dan kanan hingga seluruh ruangan ini tersapu pandangannya.

“Mas ini rumah sakit kan, aku kenapa bisa sampai disini?”

“Emm Tadi kamu kecelakaan, makanya kamu dibawa kesini!” jawab Hito apa ada nya, namun ia tidak mengakui kalau dirinya lah yang menabrak Sintia.

“Kecelakaan? Wajah ku gimana mas?” ia meraba-raba wajah nya, Cintya takut kalau wajah nya hancur atau rusak, karena sebagai model, wajah kunci utama segala nya.

“Wajah mu tidak apa-apa! Tapi kepala mu yang terbentur sangat keras!”

“Hah?? Terus gimana mas?? Aku gak mau disini lama-lama.. Kita pulang ya..” rengek Sintia.

“Kita?? Tapi kan.."

“To.. Sintia sudah bisa pulang! Bawa saja dia pulang. Itu akan lebih baik untuk nya!” tiba-tiba Meri langsung menghampiri mereka berdua. Hingga tak ada kesempatan Hito untuk bicara.

“Tuh mas, untung aja dokter aku kamu Mer! Ini kenapa pakaian ku begini ya? Ada yang bisa jelasin?” Sintia melirik Hito dan Meri bergantian.

“Hito bilang kamu pas kecelakaan tadi, habis pulang syuting! Iya gitu pulang syuting.” Meri agak tergagap menjawab nya.

“Syuting apa sampai harus pakai baju seperti ini?? Ayo lah mas kita pulang.. Aku udah gak betah pake beginian!”

“Ya sudah Ayo!” jawab Hito pada akhir nya. Kini ia berusaha teringat kalau saat ini Dirinya dan Delisa sudah menikah. Apa yang dia katakan nanti nya pada Delisa tentang Sintia?

Tak di pungkiri kalau rasa cinta dalam diri Hito masih ada untuk Sintia. Lalu bagaimana dengan Delisa?

‘Wanita itu mengatakan kalau aku menemukan orang yang ku cintai, dia akan siap keluar dari rumah itu kan! Jadi aku tak begitu merasa bersalah padanya! Sejak awal pernikahan ini tidak aku inginkan sama sekali, Juga mama.. Pelan-pelan aku akan menjelaskan pada mama tentang Sintia yang hilang ingatan! Ini bisa jadi kesempatan untukku memperbaiki hubungan ku dengan Sintia!’ gumam Hito dalam hati tanpa memikirkan perasaan Delisa yang sudah mulai tumbuh benih cinta tanpa ia sadari.

Akhir nya Hito putar haluan, yang tadi nya ingin ke kantor, kini mendadak ia balik kerumah nya. Saat sampai rupanya Delisa dan Arhan sedang bermain di teras depan. Sintia langsung memicingkan mata nya saat menangkap sosok Delisa dan anak nya Arhan.

“Siapa wanita itu mas?”

“Dia..”

“Kamu selingkuh dari aku??”

“Enggak, perempuan itu.. ”

“Siapa ?! kamu jangan bertele-tele gitu dong! Jawab dia siapa?? Awwww!” Sintia mengaduh kepala nya sakit.

“Sin, kamu gak apa-apa?? Meri bilang kamu kehilangan ingatan sebagian, jadi tolong jangan berpikir terlalu keras, kepala mu bisa sakit!”

“Tapi jawab dulu siapa mas!”

“Dia istri nya Rendi, Delisa!”

“Rendi?? dia sudah menikah??”

“Sudah! tapi nasib buruk menimpa dirinya.. Rendi sudah meninggal 10 bulan yang lalu! Jadi karena mas kasihan pada Delisa dan anak nya, jadi mereka mas izinkan tinggal disini! Ayo turun..”

Awal nya Sintia kaget, namun setelah itu, ia tetap mengikuti Hito untuk turun dari mobil.

Sama seperti Sintia, Delisa juga kaget saat Hito membawa perempuan lain kerumah nya.

“Del, kamu tahu kan dia siapa?” Hito memberi kode pada Delisa untuk mengangguk.

“Dia inget kamu kan Sin, jadi Sekarang kamu masuk dan istirahat dulu ya.. aku akan bicara pada Delisa dulu!” Sintia mengangguk, lalu pergi dari hadapan mereka dan langsung masuk ke dalam kamar Hito.

“Siapa dia mas?”

“Dia Sintia Mantan istriku!”

“Hah!! Jadi apa maksud mu membawa dia pulang kemari!! Kau tidak mengatakan kalau kita sudah menikah?” tanya Delisa, entah kenapa hati nya mendadak jadi sedih. Saat Hito memutuskan membawa pulang wanita lain dalam pernikahan mereka. Meskipun terpaksa tapi pernikahan mereka sah secara agama dan hukum.

“Tidak! Dan jangan pernah katakan itu! Saat ini kondisi Sintia sangat tidak bagus, Del! Tadi aku nabrak dia di jalan, terus dia hilang ingatan, dia hanya ingat dengan kejadian 4 tahun yang lalu.. Sebelum aku dan dia berpisah! Jadi dia menganggap ku masih suami nya! tolong Del.. Jangan mempersulit aku! Kau yang bilang, kelak kalau aku menemukan wanita yang aku cintai kau akan menerima nya kan?? Pernikahan kita hanya di atas kertas, tak ada ikatan apapun selain itu!”

“Hilang ingatan? Kamu percaya gitu aja?? Kalau memang kondisi nya separah itu, kenapa dia tidak di rawat di rumah sakit saja? Orang yang baru saja kecelakaan dAn sampai amnesia segala bisa langsung di bawa pulang itu mustahil mas!”

“Kamu tidak tahu apapun, dokter yang lebih tahu! Dan mereka bilang, itu lebih baik untuk Sintia!”

Delisa geleng-geleng kepala karena pernyataan Hito. Dari sini saja Delisa bisa menyimpulkan kalau semua ini hanya akal-akalan mantan istri Hito saja. Sebab dia ingin kembali pada Hito lagi. Tapi untuk apa dia bicara.. Hito sudah mengambil keputusan kan?

“Aku tidak keberatan dia disini, tapi kalian tidak boleh satu kamar! kalian bukan muhrim mas! Setan itu ada di mana saja, ”

“Kenapa kamu melarang ku, itu hak ku mau memberi nya kamar yang mana! Jangan campuri urusan pribadi ku, Delisa!”

“Iya Tapi kan..”

“Sudahlah! Aku bicara dengan mu, agar kau bisa menjaga sikap dan perilaku mu saat di hadapan Sintia!! Bukan ingin berdiskusi, urus saja urusan mu sendiri.. Dan aku ingatkan sekali lagi.. mulai sekarang carilah tempat untuk kau dan Arhan bernaung! Aku akan tetap menafkahi Arhan, karena dia masih tanggung jawab ku, tapi kamu bukan!”

Terpopuler

Comments

martiana. tya

martiana. tya

paling cintya sandiwara amnesia nya

2024-03-04

0

Nar Sih

Nar Sih

dasar suami durjana ,udh pergi aja yg jauh delisa

2024-03-01

1

Susi Akbarini

Susi Akbarini

tinggalkan hito...
wesssss..
ama gentara aja biar kebakran jenggot dia...
❤❤❤❤❤

2024-03-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!