11. Devana menolak Sintia

“Mama??” pekik Delisa, betapa kaget nya dia saat melihat mama mertua nya sedang berdiri tegak di depan pintu. Bu Devana langsung melirik ke arah koper yang DeLisa bawa menggunakan tangan kiri nya.

“Del.. Kamu mau kemana ?” selidik Bu Devana, hati nya langsung menebak kalau Delisa akan pergi, Sedang Delisa sendiri bingung harus menjawab apa. Jika ia mengatakan kalau dirinya akan pergi , ancaman mama mertua nya yang akan memisahkan diri nya dengan Arhan, bisa saja terjadi.

“Emm itu ma, Delisa mau..”

“Mau kemana Del?? Jangan bilang kamu mau pergi dari rumah ini?” tebak Devana langsung, dugaan nya pasti benar, kalau tidak mana mungkin Delisa menggeret koper keluar rumah. Alasan apa yang ingin di buat nya kali ini?

“Kenapa kau masih berdiri di sana?” kata Hito sedikit mengeraskan suara nya. Devana paham betul suara siapa itu. Tanpa pikir panjang Devana langsung masuk ke dalam rumah. Ia terkejut saat pertama kali melihat Sintia ada disana.

“Sintia??”

“Mama!” ucap Hito kaget, Hito membolakan mata nya saat tahu kalau ternyata penyebab Delisa tak bergerak dari sana karena mama nya telah datang. ’Bagaimana ini??’ batin Hito dalam hati.

Sontia langsung bergegas menghampiri mama nya Hito, Sintia berpura-pura ingin memeluk Devana, namun wanita paruh baya itu menghindari nya.

“Apa-apaan ini Hito!” bukannya membalas sambutan hangat yang diberikan mantan menantu nya, Devana langsung menyerang putra nya dengan pertanyaan. Ia bahkan tidak menganggap Sintia ada di sana.

“Ma.. Tolong.. Hito bisa jelasin semua nya.. Tapi gak disini, ayo ikut Hito sebentar!” Hito memohon lalu menggandeng tangan mama nya untuk menjauh dari sana. Setelah dirasa agak jauh dari Sintia dan Delisa barulah Hito berhenti.

“Ma tolong.. Jangan marah-marah atau salah paham pada Hito, Tadi pagi, Hito nabrak Sintia di jalan.. Dan pas Hito bawa ke rumah sakit, ternyata Sintia hilang ingatan, ma! Dia hanya ingat saat kami belum berpisah dulu .. Ini bisa jadi kesempatan Hito kembali pada Sintia.. Jadi tolong mama bisa bersikap selayak nya!” Hito mengiba, memohon pada mama nya untuk tak mengatakan yang sejujurnya pada Sintia.

“Kamu ini bodoh atau gimana?? Kamu biasa menghadapi klien kamu yang manipulatif kan? Terus kenapa hal seperti ini kamu buta, Hito!! Jelas-jelas wanita itu ingin merusak rumah tangga mu dengan Delisa, dan kau percaya begitu saja??”

“Sintia gak merusak apapun, ma! Kalau mama mengatakan Sintia dan aku sudah berpisah, kepala nya bisa sakit dan parah nya dia bisa lumpuh ma.. Karena bisa mempengaruhi kerja syaraf nya! tolong ma.. Mama pernah bilang aku Harus bahagia kan, dan bahagia ku ada pada Sintia.. Bukan Delisa!”

Devana menggeleng, jelas-jelas feeling nya mengatakan kalau Sintia ini berbohong, tapi kenapa anak nya tidak paham sama sekali.

“Lalu kamu ingin menceraikan Delisa??”

“Ma.. Sejak awal aku tidak menginginkan pernikahan ini.. Tapi mama memaksa ku bertanggung jawab pada Delisa,”

“Kamu lupa sebab kamu dan Sintia berpisah dulu karena apa?? mantan istri kamu itu selingkuh. Itu penyakit Hito.. Sekali nya dia mau selingkuh, dia akan mengulangi hal yang sama di kemudian hari!”

“Tapi penyebab dia selingkuh juga aku, ma! Aku yang sering mengabaikan diri nya, aku Yang sering cuek dan biasa saja.. Semua karena aku . Sebab itulah aku ingin memperbaiki semua nya.. Aku akan mulai perhatian lagi pada nya. Dan aku harap kali ini kami bisa bahagia!”

“Astaghfirullah Hito!! Kamu dan Sintia sudah berpisah, jangan memupuk dosa di rumah ini.. Kamu membuang Delisa demi mantan istri kamu yang pernah mengkhianati kamu kan?? Jangan menyesal kalau suatu hari kamu jatuh cinta pada Delisa.. Kalau gitu mama akan dukung Delisa pergi dari rumah ini!! Ingat.. sekalipun kamu dan Sintia menikah lagi, mama gak akan pernah akui dia jadi menantu mama, karena bagi mama.. Yang terbaik tetap lah Delisa!” Karena kesal, Devana yang tadi nya ingin ikut tinggal bersama Hito pun langsung membawa koper nya kembali untuk pulang.

Saat melewati Sintia, wanita itu pura-pura sedih dengan reaksi mantan mertua nya. Ia tahu Devana tak seperti Hito yang mudah luluh. Jadi Sintia harus berusaha lebih keras meyakinkan mantan mertua nya, yang ia yakini sebentar lagi akan jadi ibu mertua nya juga.

“Ma..” panggil Sintia, namun tak di gubris oleh Devana, wanita paruh baya itu berjalan melewati nya begitu saja.

“Mama!” Hito masih berusaha mencegah mama nya pergi.

“Jangan begini ma!” Hito masih setengah berteriak. Berharap mama nya datang membela nya ,bukan membela Delisa.

“Mama kenapa mas?” tanya Sintia pura-pura bingung.

“Gak apa-apa, udah kamu tenang aja!”

“Gak apa-apa, apa nya?? gak usahlah kamu drama di depan saya, wanita licik seperti kamu, mana mungkin bisa aku percaya begitu saja! Jangan pura-pura amnesia untuk menghancurkan pernikahan anak dan menantu saya!” sentak Devana memberi ultimatum, Sintia pura-pura syok dan mengaduh kesakitan.

“Apa mas?? Pernikahan siapa yang di maksud mama?? Awwww!” Sintia memegangi kepala nya sembari mengadu kesakitan, lalu Sintia jatuh tergeletak di lantai.

“Sintia?” Hito panik saat melihat Sintia lemas tak berdaya seperti itu, dan dia memandang Devana dengan kesal.

“Lihat apa yang mama lakukan, sudah aku bilang hati-hati, aku yang membuat dia jadi seperti ini, kalau tidak aku pun tidak akan merasa bersalah!”

“Kamu bentak mama, To??”

“Sudahlah ma, awas Aku mau bawa Sintia kerumah sakit!” Hito bergegas di gendong dan di bawa ke mobil. Lalu dia pergi begitu saja meninggalkan mama nya dan Juga Delisa.

“Ayo Delisa! Bukannya kamu ingin keluar dari sini?”

“Mama ngizinin??”

“Iya Ayo..” Devana langsung menarik tangan Delisa. Begitu mereka sampai di luar, Delisa menghentikan ibu mertua nya. Bukan apa-apa,tapi untuk menjelaskan kalau dia sudah dapat tempat tinggal. Ia tak ingin merepotkan banyak orang lagi. Terlebih saat melihat Hito memperlakukan mama nya sendiri dengan kasar.Cintya sudah berhasil membuat Hito jauh dari keluarga nya.

“Ma.. Delisa sudah punya rumah untuk kami kontrak, mama jangan marah pada mas Hito, karena semua itu bukan kesalahan nya.. Dari awal kami memang menentang pernikahan ini. Mungkin mas Hito dan Mas Rendy memang Kakak adik. Tapi sifat, kesukaan dan watak mereka berbeda ma.. Jadi Delisa mohon, jangan abaikan mas Hito begitu saja.. Hanya demi Delisa dan Arhan!”

“Kenapa kamu bicara seperti itu, Arhan cucu mama... Dan kamu tetap menantu mama Delisa!”

“Ma.. Hubungan kita tetap akan terjalin dengan baik meskipun Delisa tak bersama dengan anak mama..”

“Apa maksud mu?? Kau ingin menyerah dan membiarkan suami mu di goda mantan istri nya??”

Terpopuler

Comments

Susi Akbarini

Susi Akbarini

harusnya Mama Devana teriak keras2..
pura2 mau ngasih celana dalam yg abis dia pakai ke hidung cyntia..
kalo dia langsung bangun ..
kan ketauan boongnya..
😀😀😀😀❤❤❤❤

2024-03-04

1

Kasih Bonda

Kasih Bonda

next Thor semangat

2024-03-04

0

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

lha bertahan buat apa mau sakit hati tsk dianggap blm lg kata2 hito yg menghina biar kan delisa tenang dgn hidup x jgn egois devan sebagai mertua cukup .mendukung dan menyayangi delisa dan arham..

2024-03-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!