Usai drama yang mengharu biru yang sengaja mereka ciptakan sendiri antara dirinya bersama Qonita pagi tadi di teras asrama mereka, kini Shafeea terlihat baru saja turun dari ojek on line yang ia pesan dari asrama tadi untuk mengantaranya ke tempat tujuan.
Sebuah mall terbesar di kota tempat ia tinggal kini.
Sebuah tempat yang akan menjadi pusat tujuan para remaja masa kini karena segala fasilitas yang ada di dalamnya.
Ya...Shafeea menjadi guru pembimbing di sebuah bimbingan belajar di lantai empat mall ini.
Otak encernya benar benar ia manfaatkan untuk membantunya agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
Caranya....ia mengajukan diri sebagai guru pembimbing bagi siswa bertaraf SD dan SMP. Dan ia di terima.
Ia sebenarnya juga sudah mendapat bayaran dari pak Ridzwan selaku kepala sekolah yang mewakili sekolah, sebagi bayaran dari kemenangan kemengan olimpiade olimpiade yang ia wakili dalam rangka membawa nama baik sekolah.
Tapi tetap saja ia harus mencari pemasukan lain karena ia juga menolak pemberian cuma cuma mentornya itu.
Ia ingin memiliki penghasilan sekaligus tabungannya sendiri.
Sungguh ia tak ingin berhutang lebih banyak kepada pria itu. Karena baginya...selama ini ia sudah begitu banyak merepotkan pria itu beserta istrinya.
Pukul 02:00 siang, Shafeea nampak beru saja keluar dari stand kelas bimbelnya.
Dengan langkah santai dan pandangan lurus ke depan ia melangkahkan kakinya meninggalkan tempat bimbel itu.
Tubuhnya sudah terasa sangat lelah, ia ingin segera istirahat.
Merebahkan tubuhnya di atas kasur kamarnya adalah cita citanya saat ini.
Namun, baru saja ia beberapa langkah melangkah meninggalkan standnya, tiba tiba ia seakan tak mampu menggerakkan kakinya.
Darahnya seakan berhenti mengalir, jantungnya berdetak tak seirama dengan nafasnya hingga membuat ia hampir tersengal.
Matanya bertemu mata seseorang yang membuat tubuhnya seketika menggigil.
Seseorang yang berdiri dengan pakaian stelan kantoran berwarna abu muda yang semakin menambah kadar ketampanannya beberapa meter di hadapannya sana membuatnya seakan mematung.
Darahnya seolah berhenti mengalir.
Untuk sesaat otak Shafeea seakan ngeblank seketika.
Gambaran gambaran perlakuan pria itu pada dirinya bagai kaset rusak memutar kembali di otaknya dengan begitu jelasnya.
Bahkan ia masih bisa merasakan bibir pria itu menyentuh kulitnya.
Shafeea semakin bergidik ngeri.
Seorang pria dewasa dengan rahangnya yang nampak begitu tegas dan tatapan matanya yang tajam bak elang tengah menatapnya lekat.
Mata keduanya saling bertemu meski dalam jarak yang lumayan jauh, Shafeea melangkah mundur sebelum akhirnya ia berbalik dan kemudian berlari dengan cepat menembus kerumunan pengunjung.
" tidak Shafeea ...tidak lagi, Shafeea .....!! " teriak Farugh yang masih mematung ketika ia masih belum bisa menguasai kesadarannya karena melihat Shafeea di hadapannya sana.
Pemuda itupun segera berlari mengejar Shafeea di ikuti beberapa orang yang mengikutinya di belakangnya dengan wajah bingung dan penuh tanya.
" cari dia sampai ketemu, aku tidak mau kehilangan dia lagi....cepat cari....!! " Farugh berteriak memerintah orang orangnya untuk mencari Shafeea.
Ia sudah seperti orang yang kehilangan kewarasannya hingga ia berteriak teriak di mall itu dan seakan tak menyadari jika tingkahnya mengundang perhatian banyak pengunjung kepadanya.
" baik tuan muda...." jawab orang orangnya itu mengiyakan saja tanpa mereka tahu siapa yang di maksud tuannya itu.
" aku tidak salah lihat, aku tidak salah lihat....aku yakin itu kami Shafeea, aku yakin itu kamu ...aku bahkan bisa mengenalimu meski kau berada dalam kegelapan sekalipun, ku mohon jangan lari lagi dariku " Farugh terus bicara sendiri meski lirih dengan langkahnya terus menyusuri mall itu dan mata yang juga terus mengedar ke sana kemari berharap bisa menemukan sosok yang ia cari.
Andai ia lebih cepat tadi, andai ia tak perlu merasa terkejut seperti tadi...pasti ia tak akan lagi kehilangan Shafeea. Farugh merutuki dan menyesali kelambanan dirinya tadi.
Berkali kali Farugh mengumpat dalam hati, suasana mall memang sangat ramai karena adalah akhir pekan. Dan itu sudah sesuai perkiraannya.
Sebenarnya ia tak berniat datang ke mall ini, tapi karena ada klien yang memaksa untuk bertemu dengannya di sini ia akhirnya datang juga.
Dan ia tak menyangka..kedatangannya yang terpaksa ke tempat ini membuatnya bertemu dengan Shafeea.
Shafeea berlari dengan nafas yang terengah engah, ia melihat ke kanan dan ke kiri namun ia tak lagi melihat jalan keluar.
Jika berbalik, ia pasti akan tertangkap oleh Farugh.
Sungguh ia tak ingin bersinggungan dengan siapapun dari masa lalunya apalagi Farugh.
Ia tak mau...
Shafeea menggigit bibirnya kuat kuat ketika ia dapat melihat Farugh beserta anak buahnya nampak tengah sibuk mencari cari yang ia yakini mereka tengah mencari dirinya .
Di detik detik terakhir kepanikan Shafeea yang tak tahu lagi harus lari kemana sementara Farugh sudah hampir melangkah kearah di mana dirinya tengah berdiri kebingungan saat ini.
Tiba tiba seseorang menarik lengannya dan membawanya masuk kedalam sebuah lorong sempit.
Tanpa pamit dan tanpa izin seseorang itu dengan gerakan yang begitu cepat dan mengejutkan Shafeea langsung mengenakan sebuah hodie kepadanya dan menutupi kepalanya dengan penutup kepala hodie itu.
Gerakan yang di lakukan orang itu begitu cepat seakan tak memberi kesempatan pada Shafeea untuk menghindar.
Selesai menutupi tubuh dan kepala Shafeea dengan hodie seseorang itu menarik pinggang ramping Shafeea merapat kepadanya.
Sontak Shafeea meronta menolak.
" kau ingin tertangkap olehnya ?! " sebuah suara keluar dari bibir orang itu.
Shafeea sontak mendongak, dan matanya seketika membulat begitu tahu siapa orang yang kini tengah mendekapnya itu.
" jangan berurusan apalagi terlibat masalah dengannya jika kau ingin tenang sekolah di sekolah ini " tiba tiba ultimatum Luna kepadanya di awal pertemuannya dengan dengan teman sebangkunya itu teringat dalam ingatannya ketika matanya bertemu dengan mata orang itu yang tak lain adalah Axel.
Teman satu kelasnya yang tak pernah bertegur sapa atah bahkan sekedar bersinggungan dengannya.
" jika iya maka lepaskan..." bisik Axel lagi kali ini tepat di telinga Shafeea karena ia yang semakin menarik tubuh Shafeea lebih dekat kepadanya kemudian sedikit menarik kepala Shafeea pada bahu kirinya sementara kepalanya sendiri ia jatuhkan pada bahu kiri Shafeea.
Hingga keduanya terkesan seperti sedang berpelukan mesra.
Dalam hati, Axel sedikit terkejut. Tubuh dalam dekapannya itu bergetar hebat dan tiba tiba terasa dingin.
Namun ia tetap memeluknya.
" hallo..ya...aku segera kembali...! " terdengar suara Farugh berbicara di telephon karena ia yang berdiri tak jauh dari tempat Axel memeluk Shafeea.
" hei kau...kau terlihat masih muda, jangan lakukan hal yang memalukan keluargamu atau mungkin keluarga orang lain " omel Farugh sambil menatap tajam kearah Axel.
Axel tak mau kalah, ia balik menatap tajam ke pada Farugh.
" urus urusanmu sendiri.. !! " jawab Axel tak kalah dingin.
Farugh menghembuskan nafas berat sebelum ia pergi meninggalkan Axel dan kegiatannya.
Setelah sebelumnya ia masih menyempatkan diri untuk menelisik sejenak tempat itu.
Axel masih setia memeluk Shafeea meski ia bisa merasakan tubuh gadis itu yang terus bergetar hebat.
Tanpa sadar ia menikmati aroma wangi tubuh Shafeea yang diam diam melenakan dan menenangkan jiwanya.
" terimakasih..." tiba tiba Shafeea memaksa mendorong tubuh Axel darinya hingga ia berhasil lepas dari dekapan Axel meski posisi keduanya masih dekat, karena memang lorong itu yangsempit sembari hendak melepas hodie yang ia pakai kini.
" kau yakin mereka sudah tak mencarimu lagi ?! " kata kata Axel membuat Shafeea menghentikan gerakannya yang hendak melepas hodie itu.
Ia mundur beberapa langkah ketika menyadari posisinya begitu dekat dengan Axel.
Axel tersenyum tipis.
" pakailah..." kata Axel lagi.
" besok aku kembalikan, maaf merepotkanmu. Sekali lagi terimakasih " kata Shafeea sambil menunduk kemudian ia berlalu begitu saja meninggalkan Axel yang masih setia berdiri di tempatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Yusria Mumba
mudah2an berjodoh sama exel y,a,
2024-07-05
2
Al Fatih
awal mula bertatap mata dan berbicara dengan babang Axel....,, idolaq bngt....,, pejuang cinta ahaiiiii 🤭
2024-05-01
0
Zila Aziz
Farugh menakutkan
2024-03-23
0