bab 2 kepergian sang ibu ( revisi )

Dengan kaki gemetar dan tubuh yang terasa membeku Shafeea menatap lekat lekat karangan bunga duka cita itu.

Benarkah itu nama sang ibu yang tertulis di sana, sang ibu baik baik saja bukan saat ia berangkat sekolah tadi pagi ?

Lalu...apa yang sudah terjadi

Satu satunya orang yang begitu menyayanginya dan membelanya hingga rela namanya di coret dari daftar ahli waris keluarga hanya karena lebih memilih mempertahankan dirinya dari pada menggugurkannya.

sang ibu bahkan rela tinggal di paviliun belakang hanya dengan dirinya karena menolak meninggalkan sang anak di panti asuhan.

Kini....malaikatnya itu telah pergi, dunianya benar benar terasa hancur berkeping keping seketika.

Shafeea berlari dengan cepat dengan berderai air mata, namun...belum sampai ia sampai di ruang tamu, tempat di mana mungkin jenasah sang ibu masih ada. Ia sudah di hadang beberapa orang pengawal pribadi sang kakek.

" maaf nona...anda di larang masuk " salah satu dari mereka menghentikan langkah Shafeea dengan tak enak hati.

Mereka sadar, sesungguhnya..ibu dari gadis di hadapannya itu adalah seorang nona muda yang sangat baik dan sangat begitu menghormati orang lain termasuk mereka yang hanya seorang pengawal.

itulah mengapa mereka cukup tak enak hati harus bersikap kasar pada sang putri.

Namun apa daya, perintah sang tuan besar tak bisa mereka abaikan.

" ku mohon paman, izinkan aku melihat ibuku untuk terakhir kalinya " cicit Shafeea memelas

" berhenti berbuat keributan disini !! " bentak seorang pria paruh baya yang masih nampak gagah dan tampan di usianya yang tak lagi muda, diikuti beberapa orang di belakangnya keluar dari dalam rumah.

Shafeea menoleh kepada mereka

" kakek...kumohon, izinkan aku melihat mommy untuk yang terakhir kalinya.." kata Shafeea penuh pengharapan sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

Seorang pria muda yang berdiri di belakang pria paruh baya itu menatap penuh iba kepadanya.

" jaga ucapanmu, siapa yang kau panggil kakek...aku bukan kakekmu. Lalu..siapa yang kau panggil mommy ?! Kau bukan siapa siapa bagi kami jadi apa hakmu memanggil putriku yang telah tiada dengan sebutan mommy...?! " bentak pria paruh baya itu yang tak lain adalah tuan besar Latief.

Pria paruh baya itu memang jarang berkata sesuatu kepadanya di banding anggota keluarga yang lain yang selalu mencela dirinya tiap ada kesempatan.

Namun dengan tatapannya, pria baya itu justru mampu melukai hatinya jauh lebih dalam.

Akhmad Nasser Latief. Ayah dari seorang wanita yang telah melahirkannya kedunia.

Seorang pria yang seharusnya mengasihinya karena ia yang tak memiliki sosok seorang ayah.

Namun kenyataannya...pria itu justru tak pernah menganggapnya ada.

Sebenarnya jauh di lubuk hati Shafeea, ia bertanya tanya...apa salahnya, ia hanya di lahirkan tanpa pernah meminta untuk di lahirkan.

Ia bahkan tak pernah tahu dengan sosok yang membuat ia terlahir ke dunia karena sang mommy juga tak pernah mengatakan sesuatu tentang itu kepadanya.

Hanya satu yang ia tahu...pria yang seharusnya ia panggil dengan sebutan ayah telah tiada lebih dulu meninggalkan sang mommy dengan dirinya di dalam rahim mommynya.

Hanya itu yang mommynya katakan tentang sosok sang ayah.

Shafeea menatap pria baya itu dengan tubuh bergetar karena terkejut sekaligus takut dengan bentakannya yang mengeluarkan suara yang menggelegar.

" kumohon tuan..." Shafeea masih memohon.

" bi Narsih...bawa dia ketempat seharusnya dia berada, aku tidak mau kehadirannya akan mengotori tempat ini dan merusak acara ini " teriak pria baya itu

Tak lama, seorang wanita yang juga berusia lebih dari setengah abad nampak tergopoh gopoh mendekat.

" nona..ayo kita kembali ke paviliun nona " ajaknya lembut kepada gadis kecil berusia 13 th itu.

Tangannya merengkuh bahu gadis kecil yang beranjak dewasa itu.

Namun Shafeea menolak.

" kumohon tu...an be...sar, izinkan aku melihat mommyku..." sungguh menyedihkan nasib gadis itu.

Sungguh miris nasib Shafeea. Ia bahkan tak di izinkan melihat jenasah sang ibu untuk terakhir kalinya.

" dengar anak haram...putriku sudah di kuburkan " dengan tatapan tajam bak belati tajam, tuan besar Latief menjawab permintaan Shafeea.

Seketika mata Shafeea terbelalak, tubuhnya luruh kelantai.

" di mana makam mommyku...." rintihnya pilu, membuat siapa saja yang melihatnya di sana tak tega. Khususnya para pengawal dan pelayan yang nota bene memang lebih menyayangi gadis itu meski sembunyi sembunyi.

Namun berbeda dengan orang orang berpenampilan terhormat di hadapannya.

rata rata mereka hanya menatapnya tanpa ekspresi.

Kecuali sesosok pria muda di bekakang sang kakek.

Farugh Abdullah Nasser Latief.

Putra pertama dari tuan Faritz Abdullah Nasser latief. Kakak laki laki ibu Shafeea yang juga adalah anak pertama tuan besar Akhmad Nasser Latief.

" cepat seret dia dari hadapanku, aku tak ingin melihatnya di sini. Cepat narsih...atau kalau tidak akan ku pecat kamu " bentaknya sekali lagi pada pelayan yang memeluk Shafeea itu.

Bi Narsih segera membawa nona nya itu untuk pergi dari tempat itu.

Bi Narsih membawa Shafeea kembali ke paviliun belakang, tempat selama ini ia tinggal bersama san mommy.

" nona tunggu di sini..bibi akan mencoba mencari tahu dimana mommy nona di makamkan " bisik wanita baya itu di telinga Shafeea. Kini gadis itu telah berada di dalam kamarnya.

Shafeea mengangguk pelan, sepeninggal bi Narsih gadis itu menangis dengan memeluk kedua lututnya.

Ia duduk di lantai kamarnya yang dingin sendirian.

Sore telah beranjak menjadi malam, rintik rintik hujan mulai terdengar.

Cklek...suara pintu di buka.

Shafeea masih dengan keadaan yang sama, meringkuk memeluk kedua lututnya di lantai ketika seseorang masuk kedalam kamarnya dan mendekat kepadanya.

Melihat sepasang sepatu kulit di hadapannya, Shafeea mendongak.

Matanya memicing dan keningnya mengerut demi melihat sosok yang kini berdiri di hadapannya dan menatapnya dengan tatapan yang sulit dia artikan.

" kenapa kamu kesini...mau apa kamu disini ?! " tanya Shafeea dengan nada dingin, pasalnya..sebelumnya ia tak pernah ada interaksi berarti dengan orang itu, atau bahkan bisa di bilang...dirinya tak pernah berinteraksi atau sekedar bersinggungan dengan orang itu.

" tenanglah Shafeea...jangan khawatir, sekarang aku yang akan menggantikan bibi menjagamu di sini. Dengan caraku aku pastikan kamu akan tetap aman berada di sini..." jawab orang itu yang tak lain adalah Farugh. Sang kakak sepupu.

Tatapan Farugh terlihat begitu dalam kepada Shafeea. Tak pernah Shafeea tahu sama sekali...jika sebenarnya, kakak sepupunya itu seringkali memperhatikan dirinya dalam diam.

Bahkan di sekolah, ia meminta seseorang yang ia percaya membantunya menjaga gadis yang terlihat rapuh di hadapannya itu.

" mau apa kamu...jangan mendekat, berhenti di sana !! " tiba tiba Shafeea merasa aneh dan begitu takut dengan Farugh yang terus menatapnya penuh arti sembari mendekat kepadanya.

Terpopuler

Comments

Novie Achadini

Novie Achadini

latif org arab jahat

2024-12-16

0

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

br melipir lsg sukak

2024-11-17

1

Al Fatih

Al Fatih

awal mula penderitaan Shafeea sepeninggal ibunya

2024-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Shafeea..... ( revisi )
2 bab 2 kepergian sang ibu ( revisi )
3 bab 3 " aku mencintaimu Shafeea....( revisi )
4 bab 4 tertolong ( revisi )
5 bab 5 otak encer ( revisi )
6 bab 6 gadis tak bernasab ( revisi )
7 bab 7 mengambil keputusan yang salah ( revisi )
8 bab 8 pertemuan setelah 3 tahun ( revisi )
9 bab 9 mulai memperhatikan... ( revisi )
10 bab 10 tabir yang terkuak ( revisi )
11 bab 11 ada rasa tak suka ( revisi )
12 bab 12 cari perhatian ( rrvisi )
13 bab 13 salah sangka Kenalan dulu yuk sama Shafeea dan teman temannya.... ( revis
14 bab 14 siapa kau sebenarnya... ( revisi )
15 bab 15 sebuah ancaman
16 bab 16 terpilih ( revisi )
17 bab 17 terpilih 2 ( revisi )
18 bab 18 mendekat ( revisi )
19 bab 19 Axel yang gila ( revisi )
20 bab 20 penyesalan ( revisi )
21 bab 21 Farugh, Shafeea dan Axel.... ( revisi )
22 bab 22 kacaunya Axel ( rrvisi )
23 bab 22 putus asa ( revisi )
24 bab 24 Farugh ( revisi )
25 bab 25 semakin sakit... ( revisi )
26 bab 26 semakin sakit 2 ( revisi )
27 bab 27 Shafeea yang rapuh ( revisi )
28 bab 28 strata sosial ( revisi )
29 bab 29 pergi dan menghilang ( revisi )
30 bab 30 berlalu ( revisi )
31 bab 31 pergi ( revisi )
32 bab 32 kebenaran yang menyakitkan ( revisi )
33 bab 33 harus bagaimana ( rrvisi )
34 bab 34 keputusan Axel ( revisi )
35 bab 35 dokter Nameera Izhayana ( revisi )
36 bab 36 Tang Healthy Hospital ( revisi )
37 bab 37 ulang tahun nyonya Tang ( revisi )
38 bab 38 hati yang berdesir ( revisi )
39 bab 39 selamanya air tak sebanding dengan susu ( revisi )
40 bab 40 dunia yang terasa runtuh ( revisi )
41 bab 41 harapan kosong ( revisi )
42 bab 42 perdebatan ( revisi )
43 bab 43 kenangan ( revisi )
44 bab 44 kembalilah.. ( revisi )
45 bab 45 pertemuan setelah 10 tahun ( revisi )
46 bab 46 dokter Nameera ( revisi )
47 bab 47 keyakinan ( rrvisi )
48 bab 48 keyakinan 2 ( revisi )
49 bab 49 dejavu ( revisi )
50 bab 50 keputusan Shafeea ( revisi )
51 bab 51 mengalah ( revisi )
52 bab 52 mulai memaksa ( rrvisi )
53 bab 53 rencana Axel.... ( revisi )
54 bab 54 sah ( revisi )
55 bab 55 karena aku mencintaimu... ( revisi )
56 bab 56 memiliki ( revisi )
57 bab 57 memiliki 2 ( revisi )
58 bab 57 kebahagiaan yang masih di rajut ( revisi )
59 bab 59 kekacauan ( revisi )
60 bab 60 waktu tak mengubah apapun padaku... ( revisi )
61 bab 61 aku menerima ( revisi )
62 bab 62 kepanikan Axel ( revisi )
63 bab 63 kepergian untuk kesekian kalinya ( revisi )
64 bab 64 kepergian untuk kebebasan ( revisi )
65 bab 65 keberhasilan yang gemilang ( revisi )
66 bab 66 nyonya Tang dan dokter Nameera ( revisi )
67 bab 67 hati yang luka ( revisi )
68 bab 68 masih mempertahankan... ( revisi )
69 bab 69 mulai menjalankan misi ( revisi )
70 bab 70 memprovokasi ( revisi )
71 bab 71 memprovokasi 2 ( revisi )
72 bab 72 penyesalan tuan Latief. ( revisi )
73 bab 73 " di mana ayahku.... ( rrvisi )
74 bab 74 tak tinggal diam ( revisi )
75 bab 75 gusar ( revisi )
76 baba 76 memperkenalkan Shafee.. ( revisi )
77 bab 77 tragedi di hari pertunangan ( revisi )
78 bab 78 kekacauan dan pencarian ( Revisi )
79 bab 79 kehancuran tuan besar Latief ( revisi )
80 bab 80 Axel.... ( revisi )
81 bab 81 hidup baru ( revisi )
82 bab 82 hidup baru yang bahagia ( revisi )
83 bab 83 menyenangkan
84 bab 84 terealisasi
85 bab 85 berdiri di bawah langit yang sama.
86 bab 86 proyek...
87 bab 87 pertemuan
88 bab 88 keterkejutan Shafea
89 bab 89 hati yang gamang
90 bab 90 Axel yang pemaksa
91 bab 91 yakin...
92 bab 92 membuat perhitungan
93 bab 93 Axel dan Agam....
94 bab 94 masa kecil yang menyakitkan
95 bab 85 bersikap tegas
96 bab 95 ketegasan Axel
97 bab 97 menggoda
98 bab 98 masih mereka
99 bab 99 tidur bersama
100 bab 100 Sosok baru Shafeea
101 bab 101 lagi.....
102 bab 102 senyum Shafeea hanya untuk Axel
103 bab 103 hanya kita
104 bab 104 bertemu kembali
105 bab 105 menemui
106 bab 106 klaim Faritz
107 bab 107 tidak pernah meragukan
108 bab 108 menenangkan Shafeea...
109 108 membuat perhitungan.
110 bab 110 ancaman Axel untuk keluarga Latief
111 bab 111 kompromi
112 bab 112 Axel yang Arrogant
113 bab 113 kemesraan dan kehangatan Axel Shafeea
114 bab 114 sang nenek buyut
115 bab 115 nyonya Tang yang posesif.
116 bab 116 menjelang kelahiran
117 bab 117 baby boy
118 bab 118 moment bahagia
119 bab 119 penyesalan tuan besar Latief
120 bab 120 memperbaiki hubungan
121 bab 121 kebahagiaan
122 bab 122 potret keluarga kecil Axel
123 bab 123 waktunya untuk dady dan momy
124 bab 124 peresmian
125 bab 125 sebuah permohonan
126 bab 126 Dzakiya
Episodes

Updated 126 Episodes

1
bab 1 Shafeea..... ( revisi )
2
bab 2 kepergian sang ibu ( revisi )
3
bab 3 " aku mencintaimu Shafeea....( revisi )
4
bab 4 tertolong ( revisi )
5
bab 5 otak encer ( revisi )
6
bab 6 gadis tak bernasab ( revisi )
7
bab 7 mengambil keputusan yang salah ( revisi )
8
bab 8 pertemuan setelah 3 tahun ( revisi )
9
bab 9 mulai memperhatikan... ( revisi )
10
bab 10 tabir yang terkuak ( revisi )
11
bab 11 ada rasa tak suka ( revisi )
12
bab 12 cari perhatian ( rrvisi )
13
bab 13 salah sangka Kenalan dulu yuk sama Shafeea dan teman temannya.... ( revis
14
bab 14 siapa kau sebenarnya... ( revisi )
15
bab 15 sebuah ancaman
16
bab 16 terpilih ( revisi )
17
bab 17 terpilih 2 ( revisi )
18
bab 18 mendekat ( revisi )
19
bab 19 Axel yang gila ( revisi )
20
bab 20 penyesalan ( revisi )
21
bab 21 Farugh, Shafeea dan Axel.... ( revisi )
22
bab 22 kacaunya Axel ( rrvisi )
23
bab 22 putus asa ( revisi )
24
bab 24 Farugh ( revisi )
25
bab 25 semakin sakit... ( revisi )
26
bab 26 semakin sakit 2 ( revisi )
27
bab 27 Shafeea yang rapuh ( revisi )
28
bab 28 strata sosial ( revisi )
29
bab 29 pergi dan menghilang ( revisi )
30
bab 30 berlalu ( revisi )
31
bab 31 pergi ( revisi )
32
bab 32 kebenaran yang menyakitkan ( revisi )
33
bab 33 harus bagaimana ( rrvisi )
34
bab 34 keputusan Axel ( revisi )
35
bab 35 dokter Nameera Izhayana ( revisi )
36
bab 36 Tang Healthy Hospital ( revisi )
37
bab 37 ulang tahun nyonya Tang ( revisi )
38
bab 38 hati yang berdesir ( revisi )
39
bab 39 selamanya air tak sebanding dengan susu ( revisi )
40
bab 40 dunia yang terasa runtuh ( revisi )
41
bab 41 harapan kosong ( revisi )
42
bab 42 perdebatan ( revisi )
43
bab 43 kenangan ( revisi )
44
bab 44 kembalilah.. ( revisi )
45
bab 45 pertemuan setelah 10 tahun ( revisi )
46
bab 46 dokter Nameera ( revisi )
47
bab 47 keyakinan ( rrvisi )
48
bab 48 keyakinan 2 ( revisi )
49
bab 49 dejavu ( revisi )
50
bab 50 keputusan Shafeea ( revisi )
51
bab 51 mengalah ( revisi )
52
bab 52 mulai memaksa ( rrvisi )
53
bab 53 rencana Axel.... ( revisi )
54
bab 54 sah ( revisi )
55
bab 55 karena aku mencintaimu... ( revisi )
56
bab 56 memiliki ( revisi )
57
bab 57 memiliki 2 ( revisi )
58
bab 57 kebahagiaan yang masih di rajut ( revisi )
59
bab 59 kekacauan ( revisi )
60
bab 60 waktu tak mengubah apapun padaku... ( revisi )
61
bab 61 aku menerima ( revisi )
62
bab 62 kepanikan Axel ( revisi )
63
bab 63 kepergian untuk kesekian kalinya ( revisi )
64
bab 64 kepergian untuk kebebasan ( revisi )
65
bab 65 keberhasilan yang gemilang ( revisi )
66
bab 66 nyonya Tang dan dokter Nameera ( revisi )
67
bab 67 hati yang luka ( revisi )
68
bab 68 masih mempertahankan... ( revisi )
69
bab 69 mulai menjalankan misi ( revisi )
70
bab 70 memprovokasi ( revisi )
71
bab 71 memprovokasi 2 ( revisi )
72
bab 72 penyesalan tuan Latief. ( revisi )
73
bab 73 " di mana ayahku.... ( rrvisi )
74
bab 74 tak tinggal diam ( revisi )
75
bab 75 gusar ( revisi )
76
baba 76 memperkenalkan Shafee.. ( revisi )
77
bab 77 tragedi di hari pertunangan ( revisi )
78
bab 78 kekacauan dan pencarian ( Revisi )
79
bab 79 kehancuran tuan besar Latief ( revisi )
80
bab 80 Axel.... ( revisi )
81
bab 81 hidup baru ( revisi )
82
bab 82 hidup baru yang bahagia ( revisi )
83
bab 83 menyenangkan
84
bab 84 terealisasi
85
bab 85 berdiri di bawah langit yang sama.
86
bab 86 proyek...
87
bab 87 pertemuan
88
bab 88 keterkejutan Shafea
89
bab 89 hati yang gamang
90
bab 90 Axel yang pemaksa
91
bab 91 yakin...
92
bab 92 membuat perhitungan
93
bab 93 Axel dan Agam....
94
bab 94 masa kecil yang menyakitkan
95
bab 85 bersikap tegas
96
bab 95 ketegasan Axel
97
bab 97 menggoda
98
bab 98 masih mereka
99
bab 99 tidur bersama
100
bab 100 Sosok baru Shafeea
101
bab 101 lagi.....
102
bab 102 senyum Shafeea hanya untuk Axel
103
bab 103 hanya kita
104
bab 104 bertemu kembali
105
bab 105 menemui
106
bab 106 klaim Faritz
107
bab 107 tidak pernah meragukan
108
bab 108 menenangkan Shafeea...
109
108 membuat perhitungan.
110
bab 110 ancaman Axel untuk keluarga Latief
111
bab 111 kompromi
112
bab 112 Axel yang Arrogant
113
bab 113 kemesraan dan kehangatan Axel Shafeea
114
bab 114 sang nenek buyut
115
bab 115 nyonya Tang yang posesif.
116
bab 116 menjelang kelahiran
117
bab 117 baby boy
118
bab 118 moment bahagia
119
bab 119 penyesalan tuan besar Latief
120
bab 120 memperbaiki hubungan
121
bab 121 kebahagiaan
122
bab 122 potret keluarga kecil Axel
123
bab 123 waktunya untuk dady dan momy
124
bab 124 peresmian
125
bab 125 sebuah permohonan
126
bab 126 Dzakiya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!