Farugh terus melangkah maju mendekat kepada Shafeea yang kini nampak berdiri dengan cepat dari duduknya. Entah mengapa ia seakan mempunyai feeling menakutkan pada sosok pemuda tampan di hadapannya itu.
Shafeea hendak berlari menghindar ketika tangan pemuda tampan berusia 20 tahun itu berhasil meraih lengannya.
Farugh menghentak lengan itu sedikit kuat hingga tubuh ringkih Shafeea tertarik dengan cepat dan kemudian menghantam dadanya yang bidang.
Segera Farugh memeluk tubuh itu dengan erat seakan ia ingin melepaskan kerinduan yang selama ini telah ia tahan sekian lama dan sukses menjadi beban dalam jiwanya.
Shafeea memang masih kecil, namun entah....di mata Farugh, Shafeea bahkan terlihat sebagai seorang wanita yang telah mampu menarik perhatiannya hingga mengalihkan setengah dunianya kepadanya sejak hampir dua tahun lalu.
Pernah Farugh mencoba menepis perasaan itu, namun apa daya...perasaan itu kian kuat menguasai relung hatinya.
Ia mencintai gadis itu...dirinya mencintai saudara sepupunya sendiri.
Di hirupnya dalam dalam aroma wangi tubuh gadis dalam dekapannya itu.
" Shafeea....." Farugh mendesiss pelan menyebut nama Shafeea dengan menahan sesuatu yang begitu kuat dalam hatinya.
Tak mampu lagi menahan gejolak dalam jiwanya, ia memagut bibir tipis Shafeea dengan begitu dalam, tak ia hiraukan lagi bahwa gadis dalam dekapannya itu begitu masih belia.
13 tahun, tak seharusnya gadis seusia Shafeea menerima perlakuan seperti itu. apalagi orang yang melakukannya adalah saudaranya sendiri.
Sungguh hancur rasanya hati gadis itu. Ia merasa hidupnya begitu miris dan menyedihkan. Awalnya Farugh merasa sangat sulit mencium bibir gadis itu karena Shafeea yang melakukan perlawanan begitu kuat kepadanya.
Berkali kali Shafeea menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri berusaha menghindari bibir Farugh.
Tapi Farugh tak mau kalah, usia keduanya terpaut hampir tujuh tahun dengan diriya yang lebih tua. Dengan sedikit memaksa dan bertindak kasar dengan sedikit meremas bahu Shafeea yang berada dalam dekapannya, Farugh berhasil meraih bibir itu.
tangan kanannya merengkuh kedua bahu Shafeea juga kedua lengan gadis itu dengan sedikit meremasnya agar gadis itu berhenti melawannya,
sementara tangan kanannya menahan tengkuk Shafeea agar ia bisa leluasa mencium bibir gadis dalam dekapannya itu...dan pemuda tampan itu berhasil.
Ia berhasil meraup bibir tipis semerah cerry milik adik sepupunya itu.
Lama Farugh melakukan ciuman itu meski tetap dengan tubuh Shafeea yang terus meronta.
Puas dengan ciumannya ia beralih ke leher jenjang gadis itu, meninggalkan bebarapa jejak kepemilikan disana.
Shafeea semakin menjerit histeris ketika tangan seseorang yang seharusnya meringankan bebannya dan menghibur dirinya malah melakukan hal memalukan dan menjijikkan itu kepadanya.
Suara Shafeea tertahan dalam kamar itu, seberapa kuat dan keras ia berteriak. Seseorang di luar sana tak akan bisa mendengarnya. kamarnya di desain kedap suara.
Shafeaa hampir putus asa ketika Farugh berhasil menindihnya di atas tempat tidur juga berhasil menyingkirkan pakaian atasnya.
Farugh benar benar telah menggila dan seakan kehilangan akal sehatnya, ia benamkan wajahnya dalam dalam pada dada Shafeea.
Di tengah keputusasaannya Shafeea berhasil menjernihkan otaknya.
Ia gigit kuat kuat bahu sang kakak sepupu hingga berdarah dan suskses membuat pemuda itu melepaskannya.
" Shafeea....akh !! " jerit Farugh sembari melompat dari atas tubuh setengah telanjang Shafeea ke pojok ruangan saking ia menahan sakitnya bekas gigitan Shafeea setitik bening air mengalir di ujung matanya.
Tangannya memegang bahunya yang berdarah.
Sementara Shafeea, ia tak menyia nyiakan kesempatan. dengan cepat ia menarik selimut dan menutupi tubuh bagian atasnya dengan selimut itu.
Kemudian ia segerah meraih kursi tunggal di depan meja riasnya dan menghantamkannya pada dinding kamarnya kuat kuat.
pyarrr.....
Suara pecahan kaca terdengar cukup keras
" hentikan Shafeea...kau bisa terluka, Shafeea..." teriak Farugh histeris seakan baru sadar dengan apa yang tengah di lakukan Shafeea.
Tapi terlambat...Shafeea telah lebih dulu melompat keluar dengan tak perduli akan banyaknya pecahan kaca yang berhamburan karena ulahnya.
Akibatnya ...kakinya yang tak memakai alas banyak tertancap pecahan pecahan kaca. Darah seketika mengalir dari telapak kakinya.
Dengan terus berlari ia mencabuti pecahan pecahan kaca di kakinya itu.
Shafeea tak menghiraukan teriakan dan panggilan Farugh, satu yang ia pikirkan..pergi menjauh dan menyelamatkan kehormatannya dari sosok Farugh.
" shit..." Farugh mengumpat karena gagal menghentikan Shafeea
Segera ia berbalik dan cepat cepat membuka pintu kamar yang terkunci olehnya sendiri.
Farugh berlari dengan cepat mengejar Shafeea yang telah hampir sampai di halaman depan rumah besar itu.
Farugh tanpa sadar terus berlari sembari meneriakkan nama Shafeea.
" berhenti kalian berdua...!! " suara menggelegar segera menghentikan gerak kaki Shafeea juga Farugh seketika.
" lihat dirimu Farugh..apa yang kau lakukan, memalukan... !! " lanjut suara itu lagi.
Farugh terdiam membisu, matanya nanar menatap kearah sumber suara.
Sang kakek yang barusan bersuara dengan lantang telah berdiri di teras rumah dengan di kelilingi anggota keluarga yang lain.
Juga kedua orang tuanya yang kini tengah menatapnya tajam.
" hei anak haram...apa yang sudah kamu lakukan, kamu pasti telah berniat menggoda putraku dengan tubuh itu bukan ?! Menjijikkan..dasar kamu memang gadis binal " hardik nyonya Samira ibunda Farugh yang juga istri Faritz.
Selama ini, wanita itulah yang paling frontal memusuhi dan memperlakukannya dengan buruk.
Namu kali ini, ia tak dapat meneruskan kata kata kotornya untuk gadis itu kaena yang entah kenapa, tuan besar Latief meliriknya tajam ketika tadi ia tengah bersuara.
Shafeea terdiam tertunduk.
mata semua orang tertuju padanya juga Farugh.
Farugh yang kini bertelanjang dada, sementara dirinya terbalut selimut hingga kepalanya.
Farugh berkali kali menggeleng mendengar hinaan sang ibu kepada Shafeea.
" aku sangat tidak menyangka di usiamu yang masih sekecil ini kelakuanmu sudah semenjijikkan ini. Sepertinya kau berbakat menjadi wanita jalang " kata Samira lagi dengan begitu lantang dan tetap nekat melanjutkan kata katanya.
" Samira...!! " Faritz berteriak menghentikan ucapan sang istri.
Jauh di dasar hatinya....bagaimanapun juga, gadis itu adalah anak dari adiknya.
Shafeea menatap kearah pria gagah berusia paruh baya yang berdiri paling depan.
Sejenak mata keduanya bertemu, ada secercah harapan di mata Shafeea kepada pria itu.
Namun...tuan besar Latief justru membuang muka ke tempat lain.
Seketika hati Shafeea bagai di sayat sembilu. Jemarinya meremas kuat kuat selimut di bawah dagunya. Bagaimanapun...pria itu adalah satu satunya harapan baginya.
Ia berharap, pria itu akan sedikit meringankan bebannya dengan sedikit membelanya.
Usai melihat sang kakek yang tak pernah mau mengakuinya itu membuang muka darinya, dengan cepat Shafeea memutar tubuhnya dan berlari dengan cepat meninggalkan tempat itu menembus gelapnya malam dan derai air hujan yang deras hingga derai derainya bagai tirai putih yang menghalangi pandangan mata.
Melihat Shafeea berbalik kemudian berlari dengan kencang meninggalkan mansion, seketika Farugh berteriak menjerit memanggil nama Shafeea.
" tidak tidak Shafeea..tidak " Farugh berteriak histeris dan panik.
" Shafeea...berhenti Shafeea, kumohon berhenti Shafeea " jerit Farugh, ia ingin berlari mengejar gadis itu namun segera sang ayah meminta beberapa orang memeganginya.
" tidak Shafeea...tidak, kumohon berhenti jangan pergi, aku mencintaimu Shafeea..aku mencintaimu !! " teriak Farugh lagi yang sontak membuat semua mata menatap terperangah menatap tak percaya kepadanya.
plakkk....!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
gita fafa
masih keren dibab ini
2024-07-23
0
Nurul Huda
untung shafeea masih suci........
2024-02-12
0
Lia
Shafeea.... km wanita hebat......
2024-01-28
0