Hari yang melelahkan bagi Rani,ia sepertinya tidak enak badan dan rasanya ingin tiduran saja di dalam kamar.
Mama Flavia menghampirinya...
"Adek kenapa?"Tanya Mama Flavia pada sang putri yang sedang bermalas malasan di atas ranjang empuk big sizenya itu.
"Rani lagi nggak.enak badan mam."Ucapnya sambil menyelimuti dirinya dengan selimut tebal itu.
"Periksa ke dokter yuk?"Ajak mama Fla tapi Rani tak mau.
"Rani mau apa nak?"Tanya mama Fla lagi.
"Lagi malas banget dan pengen tiduran saja sepanjang hari ini mam."Ucap Rani pada Rani.
"Mau mama buatkan teh hangat sayang?"Tanya Mama Fla lagi.
"Iya mam Rani mau teh hangat....!!"Jawab Rani
"Anak mama pasti lagi memikirkan sesuatu,tetapi mama nggak akan paksa untuk anak mama menceritakan apa yang di rasakan,nanti saja kalau moodnya sudah bagus ya nak?"Ucap Mama Fla sambil beranjak menuju ke pintu dan ke dapur untuk membuatkan secangkir teh hangat pada si bungsu.
"Enak ya jadi anak bungsu?"Ucap Rani pada dirinya sendiri.
♡○♡○♡○♡♡○
Di kantor Ray mondar mandiri di dalam ruangannya dan ia tidak tenang ketika yang ia tunggu tak muncul muncul.
"Kemana gadis itu?"Tanya Ray pada diri sendiri.
"Apa aku bertanya saja pada temannya?"Berbagai pertanyaan menyelimuti kepala Ray dan membuatnya semakin khawatir.
"Kamu dimana sayang?"Tanya Ray pada dirinya sendiri di depan cermin besar di dalam ruang pribadinya itu.
"Kamu tahu nggak kalau aku jatuh cinta sama kamu saat pertama kali aku melihatmu?"Ucap Ray lagi di depan cermin itu.
Tiba tiba ia pun pergi keluar dari ruangannya dan menuju ke garasi dimana mobilnya parkir.
Entah apa yang ada dalam pikirannya ia langsung naik ke atas mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang,sebelum berangkat tak lupa ia mencari tahu alamat Rani lewat HRD.
"Aku merasa tak tenang kalau kamu tak ada di ruangan ini."Ucapnya lagi seperti orang yang kehilangan akal saja.
Ponsel pun berdering membuat Ray kaget dari lamunannya,ternyata ia hanya berkhayal saja.
Ia pun menerima panggilan telepon itu,ternyata Angga melihat berita kecelakaan tempo hari di koran dan juga televisi,di sana terlihat seseorang menutup wajah Rani dengan jas hitam.
Orang tersebut tak lain adalah Ray.
Berita itu sangat viral.
"Tuan apa yang harus aku lakukan pada berita ini?"Tanya Angga pada Ray.
"Biarkan saja selagi tak ada berita yang membuat reputasiku jelek di mata masyarakat."Ucap Ray pada Angga.
"Tapi aku heran kok Rani bisa membantu orang itu dengan cekatan dan tanpa bantuan?Apa dia seorang tenaga medis?"Tanya Ray lagi pada Angga.
"Tolong selidiki latar belakang Rani,"ucap Ray pada Angga.
"Baik Tuan tenang saja saya pasti menyelidikinya."Ucap Angga sambil melangkah pergi dari hadapan Ray.
******
"Siang nanti kita makan bareng ya Rani?"Ucap Ray pada Rani ketika ia berkunjung ke ruangan Rani.
"Baiklah tapi aku boleh mengajak Amira dan Reagan?"Tanya Rani pada Ray.
Ray menatap Amira dan Reagan penuh intimidasi.
"Boleh ya Pak Ray?"Rani merajuk membuat Ray tak tega melihat Rani merajuk manja seperti itu.
"Boleh ajaklah mereka,biar seru kita nanti,"ucap Ray setengah dongkol.
"Horee...!! Terima kasih ya Pak Raynya Rani."Ucap Rani sambil tersenyum.
"Apa?? Raynya Rani??"Tanya Ray sedikit mengembang hidungnya
"Iya,emang nggak boleh kah?"Rani balik bertanya.
"Boleh kok, boleh!!"Ucap Ray sambil tersenyum penuh makna.
"Baiklah nanti aku tunggu di basement ya?"Ujar Ray kemudian melangkah pergi meninggalkan Rani.
"Mir,Reagan tahu nggak kalian?"Tanya Rani pada Amira dan Reagan.
"Tahu apa Ran?"Ujar Amira dan Reagan bersama sama.
"Nanti pulang kantor kita diajak Pak Ray makan bareng."Ucap Rani pada sahabat dan temannya itu.
"What??"Ucap Amira heran.
"Iya benaran kok tadi waktu dia kesini ternyata dia ngajak aku untuk makan tapi aku mengajukan untuk boleh mengajak kalian berdua gitu guys."Ucap Rani pada kedua orang itu.
"Oh ya,baiklah Rani tapi bertiga satu mobil nggak atau kalau boleh usul,aku ma kaamu satu mobil dan Amira sama Pak Ray satu mobil biar dia nggak ambil kesempatan untuk merayu kamu,aku sakit hati nanti."Ucap Reagan polos dan jujur.
"Ih kamu ini ya Re,kiga nggak boleh bawa mobil sendiri,kita wajib barengan sama Pak Ray."Ucap Rani lagi.
"Tapi aku nggak mau kalau Pak Ray dekat sama kamu Rani,aku cemburu tahu."Ucap Reagan semakin jujur.
"Kamu itu ya?"Ucap Rani sambil mencubit pinggang Reagan.
"Aduh sakit Rani,ampun...!!"Ucap Reagan lagi.
"Ya kasihan banget kamu Reagan...!!"Ucap Amira sambil terbahak dengan tingkah laku sahabat dan temannya itu.
Reagan tanpa sengaja mencubit pipi Rani membuat mata Ray dari cctv membulat membuat emosi mendadak pada Ray,Ray mengepalkan tangannya sambil berdesis.
"Awas saja kamu Reagan,aku bakal buat perhitungan dengan kamu...!!"Ucap Ray mendengus jengkel.
♡○♡○♡○♡♡○♡○♡○●♡●♡●●♡
Jam yang di nanti pun tiba,ketika itu Ray sudah masuk ke lift menuju basement dimana mobil Alphardnya terparkir dengan rapi,di sana juga terdapat beberapa mobil sport milik Ray yang disimpan di situ agar memudahkan Ray untuk menggunakannya.
Ray melihat arloji di tangannya sudah pukul 16.30 sore tapi Rani belum juga keluar dari ruangannya
Ia pun kembali ke atas untuk melihat apa yang terjadi sampai Rani belum juga turun ke basement.
Ketika hendak masuk ke lift ia melihat tiga sosok makhluk yang ia tunggu berbarengan datang menghampirinya.
"Pak Ray...!!"Panggil Rani sambil melambaikan tangannya dan seketika Ray langsung membalas lambaian tangan Rani.
"Ayo...!!"Ajak Ray sambil mempersilahkan Rani dkk,masuk ke dalam mobilnya.
"Angga kita ke tempat yang disukai Rani kemarin ya?"Perintah Ray pada Angga.
"Pak Ray kita mau makan dimana?"Tanya Rani pada Ray yang duduk tepat di sampingnya.
Ray tidak mungkin membiarkan Rani duduk berdampingan dengan Reagan,Ray menganggap Reagan sengaja mau merampas Rani dari dirinya.
Akhirnya mobil itu berjalan dengan kecepatan sedang menuju tempat yang di tuju.
"Pak Ray kita ke restoran di atas laut yang ada lobsternya boleh?"Tanya Rani pada Ray.
"Iya boleh asalkan tidak membawa kedua cecunguk ini,"Jawab Ray sarkas membuat Reagan mengepalkan tangannya.
"Rani aku masih ingin makan sate lilit itu yang kemarin."Ucap Ray pada Rani.
"Oh yang kemarin ya,baiklah kita ke sana saja aku pengen makan yang banyak."Ucap Rani pada Ray.
Ray pun memerintahkan Angga untuk berbelok arah ke tempat yang kemarin dan Angga pun membelokkan arah mobil ke pedagang kaki lima di seputaran taman kota.
Reagan tak sadar menatap Rani penuh tanda tanya,membuat Ray sangat tidak nyaman melihat tatapan Reagan...
"Awas saja...!!" Ucap Ray menantang Reagan.
°•°•°•°•°•°•°▪︎☆▪︎☆▪︎☆▪︎☆▪︎☆☆☆☆▪︎▪︎▪︎▪︎
TBC
"CallmeEsy06"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
𝖉𝔬𝓶✅
enak gak enak sih JD anak bungsu ranii.
2024-07-05
1