05

Pagi yang cerah secerah hati gadis itu,ia segera melakukan apa yang usdah ia rencanakan dan bergegas ke kantor.

Ketika melewati dapur, ia melihat sang mama sedang mempersiapkan sarapan pagi,biasanya bibi asisten rumah tangga yang mengerjakan semuanya tetapi hari ini si bibi lagi ijin ke kampung karena ada acara di kampungnya.

"Sayang,kok pagi pagi sekali?Ada acara apa ya sayang?Gak bilang bilang mama juga!"Sang mama memberikan pertanyaan yang beruntun pada putri satu satunya itu.

"Ah ia maaf mam,Rani lupa memberitahu kalau Rani hari ini interview di group Sanjaya di bagian administrasi publik!"Jawab Rani sambil memperbaiki anak rambutnya.

"Lho kan Papa punya perusahaan juga kenapa harus ke perusahaan lain?"Mama mencoba memberi saran yang baik.

"Rani ingin sekali bekerja mengandalkan kekuatan Rani sendiri,kalau Rani gak berhasil baru Rani minta tolong ke papa dan mama!"Jawaban Rani membuat wanita setengah baya itu tersenyum.

"Kesini sebentar nak!"

Rani pun mendekati sang ibu

"Apapun yang Rani inginkan Mama dan papa pasti dukung,tapi ingat jangan membuat hal hal yang merugikan diri sendiri dan juga orang lain,pokoknya mama yakin anak mama pasti bisa melakukan segala sesuatunya dengan baik."Ucap sang mama sambil memeluk anaknya dan mengecup pipi sang anak.

"Ma,jadi sekarang Rani sudah boleh on the way ke kantor?"Ucap Rani sambil menatap manja sang mama.

"Sarapan dulu sayang,nanti masuk angin bagaimana bisa kerja?"Ucap mama sambil melepaskan pelukannya dan menyiapkan sarapan untuk si cantiknya itu.

Rani pun mulai sarapan bersama sang mama.

Ketika lagi asyik makan,tiba tiba datanglah Papa dan ke tiga orang kakaknya bergabung.

"Congratulations Tuan Putri!!"

Mereka semua bersama sama berseru dan mengecup kening Rani.

Rani merasa sangat bahagia,kebahagiaan ini sangat membuatnya terus semangat.

"Papa,kok papa tahu kalau Rani mau interview hari ini?"Tanya Rani pada sang papa dan sebuah ciuman mendarat di pipi Rani dari kakak perempuan satu satunya yang bernama Aryn.

"Kak Aryn!"Panggil Rani manja.

"Iya Dek,kamu yang semangat ya?" Aryn berkata sambil memeluk pundak sang adik.

"Iya Kakakku sayang,maaf ya gak bisa kerja di perusahaan kakak karena pengen kerja dari nol dan di perusahaan lain." Ucap Rani merajuk manja.

"Iya sayang kakak yakin adik perempuan kecilnya kakak pasti bisa mandiri!"Aryn mengatakannya sambil tersenyum.

Mereka pun menyudahi pelukannya dan mulai duduk manis di meja untuk sarapan bersama.

"Papa kok diam?"Adrian bersuara membuat semua mata tertuju pada Papa Jose

"Papa sedih aja,papa merasa kalau anak perempuan kecilnya papa sudah benar benar mandiri dan gak manja lagi."Ucap papa sambil tersenyum lebar.

"Ah Papa Rani sayang papa!"Rani beranjak dari tempat duduknya dan memeluk pundak papanya dan mengecup pipi pria setengah baya itu dengan penuh rasa sayang.

Ketika semua orang terbawa suasana tiba tiba ponsel Rani berdering nyaring dan itu volumenya full banget.

"Raniiiiii,berisik banget deringan ponselmu Dek!!"Kakak Adrian pria tampan wajah kulkas 100 pintu itu reflek kaget karena deringan ponsel itu.

"Iya maaf Kak!"

"Kok kayak tuli aja telingamu itu Dek!!"

Ketus Adrian pada Rani,tapi gadis itu tak menghiraukannya.

Rani melirik ponselnya dan di layar ponsel itu tertera nama Amira.

"Ma,pa,Kakakku semuanya maaf ya Rani udah telat,"ucap Rani sambil mengecup pipi mama dan papa kemudian berlari secepatnya ke arah garasi.

"Hati hati sayang,"teriak mamanya setengah mati melihat tingkah anak perempuan kecilnya itu.

☆☆☆☆☆○○○○○☆☆☆☆☆●●●●●☆☆☆☆☆°°°°°

Gedung pencakar langit itu terlihat menjulang tinggi.

Rani terlihat berlari lari ke arah lift dan karena terburu buru ia pun menabrak seseorang dan segera meminta maaf pada orang itu.

"Maaf ya saya salah!"Ucapan ramah itu terdengar dari bibir mungil Rani dan membuat orang tersebut tersenyum.

"Sangat manis!" Pujian pria itu tak membuat Rani berhenti berlari justru ia tak tahu apa yang diucap oleh pria itu.

Ia pun menuju ke ruang HRD,tak lupa ia mengucap salam dan diperbolehkan masuk ke ruangan tempat interview.

Selang tiga puluh menit kemudian ia telah selesai interview dan keluar dari ruangan itu dan ternyata di luar ruangan telah menunggu si Amira sahabatnya itu.

Tanpa a,i,u mereka berdua pun langsung pergi keluar dari gedung pencakar langit itu.

"Aku senang banget Ran," Amira berkata sambil sedikit berteriak membuat orang orang yang sedang lalu lalang menatap tajam ke arah mereka.

"Ish kayak artis aja!"Sirik seorang wanita berhigh heels hitam yang dandanannya sangat menor.

"What?Dia bilang kita kayak artis? Dasar mulut sampah!"Ujar Amira dengan nada kesal karena menyadari kalau yang berkata tadi adalah musuh bebuyutan mereka saat masih kuliah dulu.

"Kok dia bisa ada di perusahaan ini juga? Apa jangan jangan dia juga melamar disini?"Amira dan Rani berkata serempak dan saling pandang satu sama lain.

"Gak mungkin si ember bocor disini juga Ran!" Ucap Amira sambil menarik tangan Rani untuk segera menjauh dari hadapan Jihan musuh bebuyutan mereka saat masih di bangku kuliah dulu.

"Gak usah pedulikan,kita ya kita dia ya dia!"

Amira berbicara sekenanya.

**

Akhirnya mereka pun sampai rumah Rani,di rumah sepi hanya ada bibi Mila yang sementara membersihkan halaman depan sambil bergoyang goyang.

"Bibi,kok senang banget hari ini?" Tanya Rani pada si bibi.

"Iya neng bibi baru saja nonton tiktok gerakan ini,bibi menghafalnya dan mencoba dengan gerakannya,bibi keren gak Non?"Tanya bibi Mila dengan sumringah sambil berkedip kedip matanya.

"Bibi memang paling gaul deh sama anak anak muda jaman sekarang!"Amira datang dan memuji si bibi membuat bibi tersipu malu.

***

Selesai makan siang,Adrian mendekati Rani dan Amira yang sedang duduk di taman belakang rumah.

"Dek,kok gak ke kantor?"

"Iya Kak kan hari ini baru habis interview,kita menunggu panggilan dari perusahaan!"Rani menjawab sambil terus fokus ke laptopnya.

Ternyata Rani dan Amira sedang bermain puzzle,katanya biar otak mereka fresh dan tidak pusing memikirkan hasil tes tadi.

"Adek,kakak boleh tanya?" Adrian mendekati kedua gadis itu.

"Boleh dong!"Jawab Rani sambil mencubit lengan Amira.

"Kalau kakak boleh tahu,siapa pria berjas hitam yang berada di pesta jomblo malam itu, dan wanita yang berjalan sempoyongan itu dek?"Tanya Adrian serius.

"Ya maaf Kak,Rani gak tahu soal mereka baru juga ketemu waktu itu,"Jawab Rani pada sang kakak.

"Iya Kak Amira juga merasa mereka orang asing,"Amira pun menjawab juga pertanyaan dan Kak Adrian.

"Semoga saja mereka tidak mengenali adik perempuanku!"Bisik Adrian dalam hati

"Baiklah Dek,lanjutkan aja main gamenya kakak mau ke kantor dulu.

"Baik kak,see you!!"

Rani membalas ucapan Adrian...

°•○°•○°•●°•●♡♤♡♤◇◇♧♧

TBC

CallmeEsy💙

Terpopuler

Comments

❤️⃟Wᵃf🍁Ꮮιͣҽᷠαͥnᷝαͣ❣️🌻͜͡ᴀs

❤️⃟Wᵃf🍁Ꮮιͣҽᷠαͥnᷝαͣ❣️🌻͜͡ᴀs

Adrian jangan bikin penasaran gini deh, apa dia kenal siapa mereka yang ditanyakan ke Rani

2024-07-16

1

🦆͜͡ᴅᴇᴇʀᴀ🥑⃟𝓐𝔂⃝❥ꪶꫝ

🦆͜͡ᴅᴇᴇʀᴀ🥑⃟𝓐𝔂⃝❥ꪶꫝ

Keluarga yang harmonis serta penuh cinta.. sangat beruntung Rabi hidup dipenuhi kasih sayang dan cinta kasih dari mama papa dan kakak²nya serta sahabat sejati nya Amira. Keluarga yg saling mendukung, mendoakan dan pengertian satu sama lain. Bagus indah sekali.
wah ketemu lagi tanpa sengaja untuk ketiga kalinya.. ehhh dua apa tiga kali sih Rani dan Tuan Muda misterius itu.. lupa aku hhahaa wkwkwk🙈🙈🤣🤣🤣🤣🤭 benar² bakalan jodoh.

Adrian kenapa was was sekali.. apa dia punya musuh atau saingan?? 🤨🤔🤔
dan si pasti Adrian ini kenal bgt sma di Tuan Muda CEO misterius.. yg masih soko disembunyikan oleh Kak OTHOR. Yang bikin semua READERS PENISIRIN DAN KEPOOO BINGIITTT 😩😩😩😛😛😛🤣🤣🤣🤣🏃‍♀🏃‍♀🏃‍♀🏃‍♀

2024-07-16

1

❤️⃟Wᵃf🍾⃝ʀͩᴏᷞsͧᴍᷠiͣa✰͜͡v᭄HIAT

❤️⃟Wᵃf🍾⃝ʀͩᴏᷞsͧᴍᷠiͣa✰͜͡v᭄HIAT

kok andiran nanya2 gitu sm rani.. apa ada sesuatu ya

2024-07-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!