Rani melangkah ke arah pintu yang sudah terbuka itu,setelah mengetuk pintu dan sang pemilik ruangan mempersilahkan masuk ia pun melangkah dengan anggun dan elegan ke dalam ruangan maskulin itu.
Interior interior di dalam ruangan itu membuatnya merasakan sebuah getaran yang akhir akhir ini ia rasakan.
"Rasa itu lagi,"gumamnya dalam hati.
"Silahkan duduk disini Bu Rani!"Ucap Ray sambil menepuk nepuk pahanya.
"Bagaimana Pak?"Rani pura pura gak paham maksud dari kode yang di berikan Ray padanya.
"Eh iya silahkan duduk,mau minum apa?"Tanya Ray dengan suara vibratornya yang serak dan seksi itu.
"Nggak usah repot repot pak Ray,langsung saja apa yang akan Bapak sampaikan padaku?"Ucap Rani lagi.
"Kasih aku kesempatan untuk menatapmu selama lima menit!"Ucap Ray langsung mengambil posisi tepat di hadapan Rani.
Ray mulai menatap Rani tepat di manik mata Rani. Hal itu membuat hati Rani campur aduk ia merasa getaran hebat itu kembali menjalar di sekujur tubuhnya,aliran darahnya seakan meletup letup karena mengalir melalui pembuluh darahnya dengan sangat cepat dan hangat terasa di telapak tangannya.
"Hmm,Pak Ray maaf saya mau ke kamar mandi dulu..!"Ucap Rani memecah kesunyian membuat Ray kembali sadar dari pengaruh hormon cintanya itu.
"Oh eh...silahkan ke belakang sana belok kiri ya?"Ucap Ray gugup,jantungnya berdegub dengan sangat kencang.
Gadis itu pun melangkah ke arah yang di tunjuk oleh pria dingin itu.
"Rani,kamu mambuatku gila!"Ucap Ray pada dirinya sendiri.
Rani melangkah dengan langkah lebar dan cepat,kaki kakinya yang jenjang dan panjang itu terlalu cepat sehingga tak lama kemudian ia pun telah tiba di depan toilet milik CEO itu.
Cepat cepat ia pun masuk ke dalam toilet itu,ia menarik nafas panjang dan menghelanya pelan pelan,kemudian ia mengulanginya lagi sampai benar benar nyaman kemudian ia pun merapikan poni rambut dan kemejanya serapih mungkin dan ia pun melangkah keluar dari toilet itu.
Ketika ia membuka pintu,ia langsung kaget dan berteriak..."Jangan..!!" Ucap Rani sambil kembali menutup pintu toilet itu.
"Rani,maaf aku cuma mau memberikan ini padamu!"Ucap Ray pada Rani.
Ray mengetuk pintu itu perlahan dan kemudian Rani membuka pintu itu.
"Maaf Rani,jangan salah paham aku lupa memberimu handuk ini!"Ucapnya sedikit canggung dan gugup.
"Seumur hidupku baru kali ini ada perempuan uang membuat hatiku tak karuan!"Gumamnya dalam hati
"Ray...eh maaf Pak Ray..!!"Ucap Rani menyebut nama Ray tanpa sebutan Pak di depan nama pria itu.
Sebutan tadi membuat hati Ray berbunga bunga seperti kuncup bunga yang bermekaran di pagi hari.
"Coba panggil ulang namaku tanpa Pak di depanku please!!"Ray merajuk dengan tiba tiba.
"Kenapa aku begitu luluh dengan gadis ini!"Kembali nuraninya berkecamuk.
"Ah sudahlah lupakan,ini handuknya masih baru ya jangan curiga yang bukan bukan..!!"Ucap Ray dengan nada agak tegas.
Pria itu melangkah keluar dengan jantung semakin berdetak kencang.
"Aku mau lihat sekuat apa kamu menahan rasa itu padaku."Ucap Ray pada dirinya sendiri.
Rani menerima handuk itu dan membersihkan tetesan tetesan air di wajahnya dengan lembut menggunakan handuk putih lembut itu.
"Romantis juga!! Tapi maaf aku tidak boleh terlihat menginginkannya di depannya,tahan dirimu Rani,biarkan dia tergila gila padamu!"Gumam Rani lagi.
•○•○●○●○°•°•♡♡♡♡
Rani menuliskan beberapa alamat penting diatas kertas putih yang sudah disediakan oleh pria dingin dingin hangat itu.
"Ini Pak Ray!!"
"Taruh di situ,"ucap Ray menunjukkan pada sebuah map pada Rani.
"Rani,apa kamu punya waktu?"Tanya Ray membuka percakapan.
"Pu...nya!!"Ucapnya terbata
"Besok kan libur nih,temani aku main golf ya?Boleh ya,please!!"Ucapnya merajuk manja tiba tiba saja.
Rani yang menyaksikan sisi manja Pak CEO kulkas Seratus pintu itu langsung kaget.
"Ternyata dia manja juga ya?"Bisik Rani dalam hati.
"Tapi Pak Ray aku ada janji sama teman,besok kita mau jalan jalan ke taman."Tolak Rani halus.
"Tidak apa apa kalau mau ke taman,nanti sekalian ke tempat main golf bareng aku,aku bisa kok menunggu kamu sama temanmu jalan jalan di taman."Ucapnya lagi.
"Wih gigih benar nih laki!"
Rani masih mencoba berpikir,akhirnya ia memutuskan sesuatu hal yang membuat pria itu melongo.
"Baiklah kalau begitu tapi apa tak ada yang cemburu nanti melihat kita Pak Ray?"Tanya Rani pada Ray membuat Ray tersenyum simpul karena ia merasa gadis itu akhirnya mau menerima ajakannya.
"Tenang aja takkan pernah ada seorang pun yang cemburu sama kedekatan kita."Ucap Ray sambil tersenyum.
"Pak Ray,kalau begitu saya pamit kembali kerja dulu ya nanti kita lanjutkan lagi saat pulang kantor."Ucap Rani sambil mencoba berdiri tetapi dengan cepat Ray meraih tangan lembut itu.
"Rani maaf kalau aku lancang!!"Ucapannya seakan menyimpan rahasia tersembunyi yang belum bisa ia ungkapkan tetapi ia juga tak mau gadis itu kembali ke ruang kerjanya.
"Pak Ray,maaf saya harus mengerjakan proposal musim dingin itu karena waktunya sudah hampir tiba."Ucap Rani lagi.
"Ehmm...baiklah pergilah tetapi kalau ada yang sulit jangan sungkan untuk bertanya ya?"Ucapnya sambil melepaskan tangan Rani dengan lembut.
"Baik saya permisi dulu Pak Ray!"Ucap Rani kemudian bangkit berdiri dan melangkah keluar dari ruangan itu.
Ketika Rani hendak duduk seseorang dari arah belakang menarik kursinya sehingga ia langsung terjatuh ke lantai.
"Ya Tuhan,tega benar kamu Ji,apa salah Rani padamu?"Teriak Amira bar bar membuat seisi ruangan kaget dan memandang ke arah mereka.
"Rani dengar ya kamu tidak pantas mendekati Pak Ray,Pak Ray itu milikku kamu tidak pantas!!"Ucap Jihan ketus.
Rani masih memegang pinggang dan pinggulnya karena terasa nyeri.
"Ran,kamu gak apa apa kan?"Tanya Amira cemas.
"Mir,bantu aku berdiri!"Pinta Rani lada Amira dan bukan saja Amira yang membantu tetapi seisi ruangan berbondong bondong mendekati Rani dan membantunya berdiri.
Tetapi Rani merasakan sakit yang amat sangat,wajah gadis itu pucat pasi dan tak lama kemudian pingsan.
"Rani bangun!"
"Raniiii bangun please!!"Suara Amira membuat Ray yang sementara zoom meeting dengan beberapa dewan direksi menjadi kaget tapi ia tak bisa keluar karena sedang rapat.
"Maaf para dewan direksi saya ada masalah urgent yang harus saya kerjakan sekarang sampai jumpa dilain waktu."Ucap Ray pada para dewan direksi itu sehingga dengan cepat cepat ia langsung melangkah keluar dan apa yang ia lihat benar benar membuatnya kaget tak karuan.
"Amira,ada apa dengan Rani?"Tanya Ray pada Amira yang sedang mencoba mengoles minyak di bagian indera penciuman gadis itu tapi usahanya nihil.
Tanpa banyak bicara Ray langsung menggendong Rani dan membawanya ke dalam ruangannya.
Disana ia mengambil air hangat dan mengompres wajah gadis itu berulang ulang dan akhirnya Rani tersadar dari pingsannya.
"Maaf saya kenapa?"Tanya Rani pada Amira
"Kamu pingsan tadi setelah jatuh,"ucapan Amita membuat Ray kaget.
"Jatuh dimana?Kenap bisa jatuh?"Rentetan pertanyaan dilontarkan dari bibir pria dingin itu.
"Maaf Pak Ray tadi itu...!!Belum sempat Amira mengucapkan beberapa kalimat Rani langsung mencubit pinggang Amira dan seketika Amira tidak melanjutkan ucapannya.
"Ceritakan apa yang terjadi?"Ucap Ray lagi.
Amira tetap terdiam dan ia menatap ke arah Rani dengan wajah memelas.
"Baiklah kita pakai cara kedua yaitu Cctv!"Ucap Ray sambil menelepon Angga dan tak menunggu lama hasil cctv telah sampai di tangan Ray.
☆•☆•☆•
Ray memutar hasil rekaman cctv dan ia sangat kaget mendengar percakapan antara Jihan dan Rani.
"Ini tak bisa dibiarkan..!"Ucap Ray sambil mengepalkan tangannya.
"Rani apa kamu mau saja di permainkan oleh Jihan?"Tanya Ray dengan sedikit kekesalannya pada Rani.
"Please Rani,jangan biarkan dirimu di tindas seperti ini karena aku tidak suka dan lagi aku tak akan melepaskan siapapun yang sudah berani mengganggu calon Nyonya CEO."Ucapnya tanpa sadar tanpa menyaring kalimat kalimat yang meluncur dengan lancar dari bibirnya itu.
"Siapa calon nyonya CEO itu?"Rani balik bertanya pada Ray.
Dan ternyata itu hanyalah khayalan dari Ray.
*****
"Maafkan aku Rani,"ucap Jihan ketika ia di tarik masuk ke dalam ruangan CEO kulkas itu.
"Aku tak mau memaafkanmu,"jawab Rani membuang muka ke arah lain.
Ray yang melihat hal itu sangat geram dengan tingkah Jihan.
Jihan adalah gadis seumuran Rani yang terobsesi dengan ketampanan Ray sang CEO yang sangat dingin itu.
Rasanya Ray ingin sekali menghajar jihan andai Jihan itu bukan seorang wanita.
"Kerja yang benar biar kamu bisa maju dan berkembang bukan malah mencari masalah dengan temanmu!"Ucapan Ray menggema di ruangan itu membuat Rani merasa pekak.
"Untungnya Rani masih berbaik hati untuk memaafkanmu kalau tidak aku yang akan membalas semua perbuatanmu!!"Ucapan Ray penuh nada ancaman.
"Maaf Pak Ray,Jihan tidak akan mengulangi lagi perbuatan Jihan,tolong ampuni dan maafkan Jihan!"Ucapnya memelas tetapi dalam hati menyimpan dendam mendalam pada Rani.
"Iya tak apa apa Ji,aku memaafkanmu tapi ingat lain kali tidak boleh lakukan hal itu lagi ya?"Ucap Rani lagi.
Tiba tiba ponsel Ray berdering kuat
Ray meraih ponselnya yang terletak diatas mejanya itu.
"Boss,saham kita semuanya anjlok!"Ucap Angga pada Ray.
"Bagaimana bisa?"Tanya Ray pada Angga.
"Saya juga masih mencari tahu penyebabnya!
Jawaban Angga membuat kepala Ray sangat pening.
"Jihan silahkan keluar."Usir Ray sambil menunjuk ke arah pintu.
Ray memegang kepalanya sambil mengusap usap rambutnya.
Apa yang terjadi kenapa saham saham di perusahaannya yang kecil kecil pada anjlok semua apa yamg menjadi penyebabnya?
Kemudian terlihat Ray menelepon seseorang lagi
"Coba kamu cek kembali apa yang terjadi?"
"Baiklah Tuan segera!!"Angga pun langsung meluncur ke ruangannya.
Angga mulai mengutak atik komputernya dan alhasil ia kembali mendapatkan berita kalau tadi hanyalah hasil kamuflase.
Dengan tersenyum ia pun memberitahu kembali pada Ray dan Ray pun tersenyum
☆●☆●☆●☆●☆●☆●☆●
Ray membiarkan wajah cantik itu menari nari dalam pelupuk matanya.
"Kamu sangat sempurna bagiku!"Ucap Ray saat semua masalah telah teratasi.
"Tetapi,kenapa kamu terlalu kaku sayangku."Ucap Ray pada dirinya sendiri lagi.
"Entahlah....!!
°○°○°□°□°♤°♤°♡°♡°◇°◇°◇°◇°♧°♧°☆°☆°
TBC
"CallmeEsy06😘"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
𝖉𝔬𝓶✅
jngn² Ray menyukai Rani deh 😁
2024-07-05
0
@Risa Virgo Always Beautiful
Rani sama Ray kelihatannya saling mencintai tapi ngga mau jujur
2024-04-28
1