12

Pagi yang cerah secerah hati gadis itu,ia berdiri di balik jendela sambil menatap ke arah luar di mana saat itu hari libur dan ia tidak ada kegiatan apapun selain menatap ke luar jendela dan melihat alam yang begitu indah dan asri.

Lagi asyik menikmati pagi yang cerah dan udara yang segar itu,tiba tiba dari arah luar kamar terdengar suara yang memanggil manggil namanya.

"Dek Rani...!! Dek Raniii!!

Suara itu makin lama makin kencang terdengar dari kamar Rani.

"Ayo bangun adek...!!" Teriak suara itu lantang.

"Iya bentar!!"Ucap Rani sambil membuka pintu kamarnya.

"Ih kakak ada apa sih?"Tanya Rani pada Adrian yang sudah dalam keadaan rapi.

"Stelan kakak boleh juga!"Ucap Rani mencibir.

"Ah,kakak gak percaya dengan bualanmu dek!"Jawab Adrian sambil nyelonong masuk ke dalam kamar Rani.

"Ada perlu apa Tuan muda?"Ucap Rani sambil menunduk dan memberi hormat pada Adrian.

Adrian tertawa cekikikan melihat tingkah adik perempuannya itu.

"Adek lucu deh,stelan kakak apanya kan kakak hari ini libur juga,jadi kakak mau ajak adek jalan jalan ke sebuah tempat yang baru saja di promosikan,dan adek mau tahu tempat apa itu?Itu adalah real estate milik kakak yang baru di mana ada juga saham punya adek disana!"Ucap Adrian panjang lebar.

"What?? Yang benar saja Kak," ucap Rani sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Adrian.

Rani menatap bola mata warna hitam kelam itu dengan tatapan intimidasi.

"Aduh adek,percaya deh sama kakak,apa yang kakak bilang itu benar adanya!!" Ucap Adrian sungguh sungguh.

"Sekarang kakak bantu Rani pilihkan pakaian yang cocok ke tempat itu ya?"Rajuk Rani manja.

"Hmm,gimana ya?"Ucap Adrian sambil melihat lihat sekelilingnya.

"Kak,ini lemari Rani!"Ucap Rani sambil menunjuk ke arah lemari bajunya yang lumayan besar.

Ada beberapa buah lemari yang berjejer di ruangan di sebelah kamar Rani,terdiri dari lemari khusus tas,sepatu,pernak pernik dan keperluan anak perempuan.

"Pakai yang santai saja Dek,"Ucap Adrian sambil membuka pintu lemari pakaian kasual ia pun memilihkan baju yang cocok seperti warna bajunya biar kelihatan keren dan kompak.

"Kakak rasa ini cocok kok dengan adek...!!

Adrian memberikan baju itu pada sang adik.

Rani menerimanya dengan suka cita.

"Kakak keluar dulu ya,adek cepat mandi dan ganti!!"

Adrian pun keluar dari kamar Rani menuju ke ruang makan,sebelum sampai ruang makan ia melewati kamar adik perempuan satunya lagi,ia pun mengetuk pintu kamar itu ternyata tak ada jawaban ia pun mendorong pintu itu dan menerobos masuk ke dalam kamar ternyata Aryn masih bersembunyi di balik selimut tebal itu.

"Banguuuunnnn...!!"Teriak Adrian di telinga Aryn membuat Aryn kaget bukan main.

"Kakak....Aryn masih ngantuk tau,"ucap Aryn sambil melempar bantal ke arah sang kakak, dan ia pun menarik selimut tebal itu lagi menutupi seluruh badannya.

"Aryn,ayo bangun hari ini temani kakak di real estatenya kakak yang baru!!"Ucap Adrian sambil mengacak acak rambut Aryn.

Tetapi yang di bangunkan malah semakin menutup dirinya.

Adrian pun menyerah,ia pun hendak melangkah meninggalkan kamar Aryn tetapi tiba tiba matanya melihat sesuatu yang berkilau yang membuat matanya silau di atas meja itu.

Ia pun pergi ke arah dimana cincin permata biru dati batu safir itu berada.

"Hmm,Cincin yang indah punya siapa ini dek?"Tanya Adrian sambil memegang Cincin indah itu.

"Itu punya Aryn kak,"Ucap Aryn dari balik selimut tebal itu.

"Dapat dari mana?"Tanya Adrian lagi.

"Kakak kepo banget ya?"Balas Aryn sambil keluar dari dalam selimut tebal itu.

"Dari pacar Aryn lah!"Jawab Aryn sambil tersenyum tipis.

"Emang kakak gak ada niat cari pacar ya,biar kakak bisa beli juga cincin bagus untuk pacar kakak,"ucap Aryn mencoba mengganggu sang kakak.

"Kakak sudah lama menjomblo loh,sejak putus dari Kak Isna!"

Omongan Aryn membuat Adrian emosi tiba tiba,ia bangun dari duduknya dan pergi keluar dari kamar itu dengan wajah sangar.

Aryn pun melompat dari tempat tidur dan mengejar kakaknya.

"Aryn minta maaf!"Ucap Aryn sambil memeluk erat tubuh kekar itu dan membenamkan wajahnya di belakang Adrian.

Adrian sedikit lemas dan membalikkan badannya dan membalas pelukan Aryn,Aryn paling mengerti apapun yang ia rasakan saat itu dimana pengkhianatan terjadi akibat Isna selingkuh dengan teman dekat Adrian.

Aryn lah adik perempuan kecilnya yang selalu mensupportnya.

"Tidak adikku,kakak tidak marah kakak hanya kesal saja dengan kejadian yang masih membekas di hati kakak." Jawab Adrian sambil mengangkat wajah Aryn dan menatap mata sayu indah milik sang adik.

"Ayo,ikut kakak ke real estate hari ini,si bungsu juga ikut dek ayolah sesekali kita pergi bersama nih kakak juga masih mau ajak Adam dan Ahas biar ramai."Ucap Adrian sambil tersenyum dan menyelipkan anak rambut Aryn di telinga sang adik.

Dengan penuh kasih sayang Adrian pun menepuk pundak sang adik dan mengecup kening sang adik dengan penuh rasa sayang,kasih sayang adik kakak yang tak lekang oleh waktu.

"Sana siap cepat...pakai pakaian kasual saja ya dek!!"Ucap Adrian mengusir Aryn dari hadapannya.

"Siap Kak...!!" Aryn berlari cepat ke arah kamarnya dan bersiap siap.

°•○°•○°•○♡♡♡♡♡

Di kamar Rani...

Rani menggeraikan rambutnya yang panjang sampai pinggang dan menyelipkan sebuah jepit bunga di sisi rambutnya.

Ia pun menggunakan sedikit serum di wajahnya,dan menepuk nepuk pipinya dengan lembut mengoleskan sedikit serum bibir dan liptint pada bibirnya yang berwarna merah muda,kemudian menyemprotkan parfum wangi vanilla di pergelangan tangan dan belakang telinganya.

Ia juga tak lupa memakai sepatu kets yang cocok dengan kakinya,kemudian ia mengambil hp, dompet dan memasukkannya di dalam tas selempangnya dan pergi keluar kamar.

"Kak Adrian...?"Panggil Rani pada Adrian.

Adrian yang sementara bersiap pun menyahuti panggilan sang adik.

"Iya sebentar,nih kakak masih siap!"

Adrian pun secepat kilat memakai pakaian yang sudah ia siapkan.

"Selesai...,"ucap Adrian sambil menyemprotkan parfum maskulinnya dan melangkah keluar dari dalam kamar.

Wangi parfum menyeruak di seluruh ruangan dan membuat papa Abraham Swan dan mama Sarah Swan yang sementara berbincang di ruang keluarga langsung mencari dan mendengus aroma parfum yang di pakai oleh anak anaknya itu.

"Hmm,wangi ini dari mana saja nih pah?"Tanya mama Flavia sambil mencoba mencium dan meresapi lebih dalam lagi.

"Sepertinya wangi ini datang dari kamar anak anak deh Mam,"ucap Papa Abraham sambil menghirup dan menutup matanya.

"Sangat rileks..!!"Mama Flavia berkomentar lagi dan seketika kedua orang tua itu saling pandang dan saling berpelukan dengan mesra.

°●°●□•□•■°■°☆♡☆♡☆♡

TBC

"CallmeEsy06"

Terpopuler

Comments

𝖉𝔬𝓶✅

𝖉𝔬𝓶✅

pasti harga parfum nya mahal !!!!

2024-07-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!