Rani masuk ke ruangannya dengan segera ia mengambil USB nya dan menuju ke ruang rapat di mana semua orang sudah hadir dan menunggu dirinya.
Ketika ia membuka folder proposalnya ia tak menemukan adanya kejanggalan atau apapun yang hilang dari proposal proyeknya itu.
Ia juga menatap ke arah Tuan Sentosa yang sedang duduk sambil melipat tangannya dan melihat ke arahnya dengan tatapan kagum karena ia mengenal Rani sangat dekat.
Tuan Sentosa adalah Pemilik group Sentosa yang merupakan ketua sekaligus Direktur utama dari group Sentosa.
Ia adalah adik dari Bapaknya Rani,dan Tuan Sentosa adalah klien terbesar di dunia bisnis ia memiliki ratusan cabang perusahaan dimana mana di seluruh negeri ini.
Ia juga salah satu orang terkaya di dunia ini tetapi ia tetap rendah hati dan tidak sombong.
"Kamu sudah merawat dan mendidik anakmu dengan baik Kak!!"Ucap Pak Sentosa pada dirinya sendiri.
"Bagaimana Tuan?"Tanya Asisten Tuan Sentosa yang duduk bersebelahan dengannya.
"Tidak apa apa!!"Jawab Tuan Sentosa sambil kembali menatap ke arah depan.
Rani pun mulai mempresentasikan hasil proposalnya dan terlihat semua orang antusias mendengarkan penjelasannya kecuali Jihan.
Gadis itu merasa terlalu menganggap Rani gampang dikerjain ternyata dia tak tahu kalau ada seseorang yang dengan rela membela Rani.
Rani pun menyudahi presentasinya dan ia mendapat standing aplaus dari para hadirin dan Tuan Sentosa.
"Sangat menarik!!"Ucap Tuan Sentosa sambil bertepuk tangan.
"Saya setuju dengan pengajuan tanda tangan kontrak untuk mega proyek ini."Ujar Tuan Sentosa sambil tersenyum dan ia pun membubuhkan tanda tangan mahalnya itu diatas kertas bermeterai itu.
Sang CEO sangat senang dan mengucapkan terima kasih pada Tuan Sentosa dan tidak lupa mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya Rani.
"Hebat kamu Rani,baru saja masuk bergabung di group Sanjaya kamu sudah memenangkan hati klien terbesar di dunia ini,ini sangat menakjubkan,"ucap Ray sambil menjabat tangan Rani dan berfoto bersama di ruangan itu.
Semua orang sangat berbahagia kecuali Jihan,ia mencoba mencari celah untuk membuat Rani menderita.
"Pak Ray,terima kasih ya saya sangat senang dengan proposal anda kali ini!!"Ucap Tuan Sentosa sambil tersenyum dan menjabat tangan Ray.
"Terima kasih Tuan,karena sudah mempercayakan proyek besar ini pada perusahaan kami."Ucap Ray sambil tersenyum bahagia.
Tuan Sentosa pun pamit pulang kembali ke perusahaannya.
Setelah semuanya selesai mereka semua tetap di tempat masing masing karena Ray mau memberitahukan sesuatu pada karyawan karyawatinya itu.
"Baiklah semuanya,karena hari ini kita mendapatkan mega proyek ini kita patut bersyukur pada Tuhan atas semua nikmat yang Ia berikan kepada kita,kita akan mengadakan pesta kecil kecilan atau lebih serunya lagi kita makan bersama di restoran."Ucap Ray sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.
Semua orang terlihat sangat senang dan berbahagia mendengar apa yang barusan dikatakan oleh Ray.
"Semuanya bubar,jangan lupa nanti malam semuanya ikut ke restoran baru di tengah kota ya?"Ucap Asisten Angga sambil melangkah di sisi Ray.
Ketika Ray melangkahkan kakinya ke arah pintu tiba tiba Rani datang menghampirinya.
"Pak Ray...!!" Panggil Rani
"Iya ada apa Rani?"Ray menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya ke arah Rani.
"Aku boleh ijin gak?"Tanya Rani sedikit memelankan suaranya.
"Ijin untuk apa?"Tanya Ray lagi sambil menatap lekat wajah manis di hadapannya itu.
"Nanti malam aku gak bisa mengikuti acara makan makannya karena..!!" Belum selesi Rani berucap Ray sudah memotong pembicaraan Rani.
"Tidak aku tidak akan mengijinkan kamu tidak mengikuti makan bersama nanti malam,ini perintahku...!!" Jawab Ray ketus.
"Kamu jangan coba coba mengelabui aku Rani..!!"Gumam Ray dalam hati.
Rani kaget bukan main karena suara tegas dan ketus dari Ray membuatnya merinding.
"Kamu yang memenangkan proyek ini wajib hadir mengerti??"Ucap Ray lagi sambil kembali melangkah pergi dari hadapan gadis itu.
"Huh...!! Sebel Rani ketika ia mendengar bantahan dari Ray si wajah kulkas.
"Kenapa tiba tiba ia begitu galak?"Ucap Rani pada dirinya sendiri.
"Tau ah...!!" Kemudian Rani melangkah pergi ke ruangannya dan kembali mengerjakan apa yang harus ia kerjakan.
.........
Di dalam ruangan Ray...
Pria dingin itu menggigit bibirnya sambil berkata pada asistennya.
"Angga,bagaimana tanggapanmu terhadap apa yang barusan terjadi??"
"Aku sih gak masalah,mungkin menurutku Boss agak kaku kalau mengahadapi wanita seperti Rani."Ucap Angga sambil menatap bossnya itu.
"Terus aku harus bagaimana?Apa aku harus menatapnya setiap hari dari kejauhan tanpa mengucapkan I love you??Apa aku harus menahan semua rasa ini terus menerus,sampai kapan?" Ucap Ray setengah berteriak
Suara Ray yang agak keras mengagetkan Rani yang sedang mengetik di komputernya.
"Rani...!! Panggil Amira sedikit berbisik
"Kamu merasa sesuatu yang aneh dengan tatapan Tuan muda kita yang berwajah es itu gak?"Tanya Amira pada Rani.
"Iya agak aneh sih tapi wajar aja kan dengan wajahnya yang sedingin es di benua antartika itu berlaku seperti itu."Jawab Rani sekenanya.
"Aku merasa aneh deh...!!"Ucap Amira lagi.
Ketika kedua gadis itu sedang asyik berbisik,sebuah kertas mendarat cantik di jidat Rani,reflek membuat Rani kaget dan berteriak histeris membuat Jihan langsung berdiri sambil berkacak pinggang di depan Rani dan Amira.
"Ada apa ini? Kerjaannya gosip aja!" Ucap Jihan dengan mata melotot.
Tiba tiba Ray keluar dari ruangannya dan berjalan menuju ke ruangan Rani.
"Ada apa ini? Siapa yang berteriak histeris tadi?"Tanya Ray dengan wajah dinginnya membuat Rani merasa takut.
"Maaf Pak Ray,aku yang berteriak tadi."Jawab Rani dengan nada terbata...
"Iya ada apa kamu berteriak?"Tanya Ray lagi dengan suara agak ketus.
Semenjak Rani memanggilnya dengan sebutan Pak Ray,Ray menjadi lain ia berusaha menjadi apa yang diinginkan oleh Rani.
"Pak Ray maafkan Rani,ini semua salah aku!!"Tiba tiba Lia berdiri dari bangkunya dan menjawab pertanyaan dari Pak Ray.
"Maafkan aku Pak,aku yang melempar Rani dengan kertas karena Rani terlalu ribut...Pekerjaanku terganggu dengan suara Rani..!!"Sambung Lia lagi sambil mencibir ke arah Rani.
"Apa yang kamu lakukan tadi sungguh membuat orang lain terganggu Lia,lain kali tidak boleh melakukan hal hal yang merugikan orang lain lagi ya?"Tegas Ray pada Lia.
Jihan yang melihat semua itu tersenyum senyum bahagia karena Ray memarahi musuh musuh bebuyutannya.
"Kamu...!! Ikut keruanganku..."Ucap Ray pada Rani.
"Mir,ini kali keduanya aku ke ruangannya Boss!!"Bisik Rani pada Amira.
"Iya gak apa apa pergi saja aku yakin kamu akan baik baik saja kok!"Jawab Amira sambil mendorong Rani agar melangkah masuk ke ruangan Ray.
☆○☆○☆○☆○
TBC
°•°• CallmeEsy06°•°•
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
𝖉𝔬𝓶✅
semoga Rani gak kenapa² pas dibawa ke ruangan itu
2024-07-05
0
@Risa Virgo Always Beautiful
Kelihatan banget deh kalau Jihan iri sama Rani
2024-04-27
0