15

Di ruangan Ray...

"Itu seperti nyata,aku menginginkan gadis itu!!"Ucap Ray pada dirinya sendiri dan memegang sendiri bibirnya.

"Andai aku bisa mengungkapkan apa yang sedang aku rasakan,apakah kamu bersedia mendampingiku selamanya?Ya Tuhan,perasaan macam apa ini?Kenapa semakin kesini semakin aku menginginkannya?Aku tahu aku tak bisa menyembunyikan rasa yang sudah menjerat pikiran warasku ini,rasa itu semakin membuatku bingung bagaimana caranya mendekati makhluk ciptaanMU itu ya Tuhan?"Ray bermonolog sendiri sambil menatap layar ponselnya di mana di.layar itu terpampang wajah cantik Rani.

"Gadis ini telah mencuri hatiku...!!"Ucapnya lagi pada dirinya sendiri.

Ketika sedang asyik menghayal tentang Rani,tiba tiba pintu di ketul dua kali oleh Angga.

"Permisi Pak!!"Ucap Angga dari luar.

"Masuk...!!"Sahut Ray dari dalam ruangannya.

"Permisi Pak,ini ada pegawai baru yang sesuai dengan kriteria yang bapak minta kemarin,"ucap Angga sambil memperkenalkan seorang pria pada Ray.

"Selamat pagi Pak,perkenalkan nama saya Afenzo Virgo saya melamar di bagian IT dan komunikasi perusahaan bapak."Pria rambut hitam dan berkepala plontos itu memperkenalkan dirinya pada Ray.

"Baik, selamat datang dan selamat bergabung,saya harap anda bisa bekerja dengan baik dan bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan perusahaan."Ucap Ray pada pria itu.

"Nah karena ruanganmu masih tahap rehab,kamu sementara ini bergabung dulu di divisi administrasi publik dan relationship ya itu ruangannya,Angga tolong antarkan ke ruangan yang saya maksud."Ucap Ray pada Angga.

"Baik Pak,"jawab Angga pada Ray.

Angga pun mengantar karyawan baru itu ke ruangannya.

"Nah,ini ruanganmu untuk sementara!!"Ucap Angga dan mempersilahkan karyawan itu duduk.

"Kalau butuh bimbingan cari saya saja ya?"Ucap Angga pada karyawan baru itu.

"Baik Pak Angga,terima kasih..!!"Jawab pria itu.

Angga pun beranjak dari tempatnya berdiri tadi menuju ke ruangannya.

Ketika sedang merapikan berkas berkas di atas mejanya,Jihan menghampirinya dan bertanya tanya pada karyawan baru itu.

"Kamu anak baru ya?"Tanya Jihan pada pria itu.

"Iya saya anak baru,kebetulan ruangan saya masih di renovasi jadi belum bisa dipakai,untuk sementara saya di ruangan ini dulu,"ucap pria itu pada Jihan.

Jihan menatapnya dengan angkuh...

"Tampan juga...tapi bukan levelku!"Gumam Jihan dalam hati.

"Baiklah perkenalkan nama kamu biar kita semua tahu."Ucap Jihan dengan congkaknya.

"Terima kasih Bu,perkenalkan nama saya Afenzo Virgo,umur saya Dua puluh empat tahun."

Pria itu pun memperkenalkan dirinya pada Jihan dan semua orang di ruangan itu.

"Biasa di panggil apa nama kamu?"Tanya Jihan lagi.

"Panggil saja Mr.Virgo,"Ucap Virgo melucu

Tetapi tak ada seorang pun yang tertawa mereka hanya saling bisik.

Ketika masih berdiri di tempatnya,Jihan mendekat dan berkata"Karena kamu anak baru hari ini traktir kita minum ya?"Ucap Jihan sambil berlalu ke tempat duduknya.

"Tapi Bu...!!"Ucap Virgo terbata.

"Tapi apa,aku tidak mau mendengar kata tapi...sana pergi!"Ucap Jihan lagi.

Jihan pun kembali ke meja kerjanya dan duduk disana dengan angkuhnya.

"Sombong benar si Jihan itu,"ucap Rani pada Amira.

"Mendingan kita gak usah ikut campur urusannya,"ucap Amira pada Rani.

"Iya sih tapi aku nggak bisa kalau ada orang ditindas di depanku,"ucap Rani lagi.

"Iya aku juga tapi hari ini aku lagi gak mood banget!"Sanggah Amira.

Rani pun mendorong kursinya mendekati Virgo.

"Hai,kamu anak baru ya?"Tanya Rani pada pria itu.

Pria itu pun membalikkan badannya dan melihat seorang gadis manis duduk di sampingnya.

"Iya mbak,saya baru disini."Ucap Virgo lagi.

"Mbak bisa nggak temani aku belanja minuman untuk siang ini,soalnya aku tadi di suruh oleh mbak yang itu,"ucap pria itu sambil menunjukkan tangannya ke arah Jihan.

"Oo,oke boleh...!!"Ucap Rani.

Rani pun mengajak Amira dan Virgo ke kedai kopi terdekat dan memesan minuman untuk mereka semua.

Ketika mereka sedang ke kedai kopi itu,Ray membuka tirai jendelanya dan melihat sekeliling ruangan itu tetapi yang di cari tidak berada di tempatnya.

"Kemana dia?"Gumam Ray dalam hati.

"Anak baru itu juga nggak ada di tempatnya,kemana mereka?"Ucap Ray lagi.

Ia pun menelepon Angga untuk mencari tahu di mana mereka berada dan yah ternyata Angga melihat mereka di kedai kopi seberang jalan.

"Boss mereka sedang memesan minuman di kedai kopi di seberang jalan Boss."Ucap Angga via ponselnya.

"Tolong awasi mereka,"ucap Ray lagi dan ia pun memutuskan hubungan telepon itu.

"Berani sekali dia merayu gadis yang aku sukai!!"Ucap Ray sambil mengepalkan tangannya.

Sementara di seberang sana,Rani duduk tepat do samping Virgo dan mereka sempatkan diri untuk berselfie ria dan memuatnya di status whatsapp.

Hal itu memicu cemburu dari Ray.

Ray mondar mandir di dalam ruangannya can terus mengumpat sumpah serapah dari bibirnya itu.

"Dia gadis yang aku sukai,tak ada seorang pun yang akan mengambilnya dariku."Ucap Ray lagi,matanya tajam bak elang yang sedang berburu.

A few moments letter...

Mereka bertiga pun kembali dari kedai kopi itu dan membawa minuman sesuai pesanan dan membagi bagikan ke semua orang di divisi tersebut.

Rani pun mengambil minumannya,yaitu jus alpukat kesukaannya dan tak lupa ia membawa satunya lagi ke ruangan Ray.

Ia pun mengetuk pintu ruangan Ray...

"Permisi Pak Ray...!!"Ucap Rani sambil mengetuk pintu ruangan itu.

Ketila mendengar suara itu,Ray langsung kaget dan ia tersenyum lebar.

"Ya masuk saja!!"Ucap Ray pada Rani.

"Ini Pak Ray,tadi kita di traktir oleh anak baru itu saya nggak tahu Pak Ray suka apa jadi saya samakan saja dengan punya saya."Ucap Rani pada Ray.

"O eh iya...letakkan disitu saja,saya menyukainya kok,apapun yang Rani kasih pasti aku suka."Ungkapnya tanpa filter.

"Bagaimana Pak Ray?"Tanya Rani pada Ray membuat pria itu kaget bukan kepalang dengan apa yang baru saja ia ucapkan.

"Baiklah jangan lupa diminum ya jusnya,saya permisi dulu."Ucap Rani sambil melangkah ke pintu dan keluar kembali ke ruangannya.

"Sayang,kamu baik sekali padaku,"ucap Ray sambil menatap jus itu dan meraihnya dan langsung ia teguk jus itu dengan sangat nikmatnya.

"Ah...segar...!!"

Ray pun menekan tombol di remote itu dan melihat dari cctv apa yang Rani lakukan di ruangannya itu.

Rani sedang mengetik pekerjaannya di laptop dengan sangat seriusnya.

Ketika lagi asyik datanglah Jihan mendekat dan dengan sengaja ia menumpahkan air di atas meja Rani.

"Ups sorry aku nggak sengaja,"ucap Jihan sambil berlalu pergi dari hadapan Rani.

"Kamu...!!"Tunjuk Rani pada Jihan tapi tak di hiraukan oleh Jihan.

Ray yang melihat kejadian itu sangat geram,tetapi ia tidak bisa keluar untuk menegur perbuatan Jihan,ia akan membalasnya ketika Jihan lengah.

Bel berbunyi tanda istirahat,Rani bergegas ke kamar mandi dan mengganti pakaiannya yang basah akibat siraman air dari Jihan tadi.

"Benar benar keterlaluan banget si Jihan itu.."Umpat Rani sambil mengeringkan bajunya dengan pengering pakaian yang berada di dalam kamar mandi itu.

Ketika semua orang pergi ke kantin di lantai dua gedung itu,seseorang mengoleskan lem paling kuat di kursinya Jihan.

Entah dari mana orang itu,benar benar tak bisa di deteksi oleh kamera cctv di ruangan itu.

☆♡☆♡☆♡☆♡☆

Rapat di ruang rapat di pimpin oleh CEO langsung...

Pengumuman itu terdengar di telinga semua orang di dalam ruangan itu.

Semua orang berbondong bondong ke ruang rapat kecuali Jihan yang tidak kelihatan,karena ia sedang berusaha melepaskan lem yang melekat di kursinya dan lem sangat kuat rekatannya sehingga ia menjadi sangat panik.

Ia sangat panik karena semakin ia bergerak lem itu semakin kuat dan bisa merobek pakaiannya.

Ia pun menelepon seseorang yang merupakan orang suruhannya untuk mengecek cctv pada jam makan siang tadi tapi ketika di cek tidak ada. Seorang pun yang masuk ruangan itu semuanya terlihat sepi tanpa ada seorangpun yang masuk ke ruangan itu.

"Sial banget hari ini,"umpatnya dalam hati.

Ia pun meminta orang suruhannya untuk membawakan rok baru untuk mengganti roknya itu.

"Kapok memang si Jihan itu..."Gumam Virgo dalam hatinya.

"Untung saja aku selalu membawa baju bayangan kalau tidak bagaimana aku membalasnya,berani sekali ia memperlakukan gadis yang aku cintai seperti itu."Gumamnya lagi.

"Selagi ada aku disini tak ada yang akan menyakiti kamu Rani,aku akan berusaha sekuat tenaga agar tak ada seorang pun yang berani menyakiti kamu Rani."Ucap Virgo lagi dalam hati.

Ray pun mulai memimpin rapat itu sampai jam lima sore baru selesai.

Ketika selesai semua orang sudah pulang kecuali Rani dan Amira yang masih menghadap komputernya sambil mengerjakan proposal yang akan mereka serahkan pada CEO besok pagi.

Ray melangkah keluar ruangannya dan ia melihat ruangan Rani masih terang karena cahaya lampu yang masih menyala.

Ray melangkah mendekati ruang itu dan ia mendapati Rani dan Amira sedang mengerjakan proposal itu.

"Kok belum pulang?"Tanya Ray pada Rani dan Amira.

"Iya tanggung nih Pak sudah hampir selesai."Ucap Rani tanpa menoleh ke arah suara itu.

"Apa yang kalian kerjakan?"Tanya Ray lagi.

"Proposal musim panas yang Pak Ray kasih."Ucap Rani pada pria dingin itu.

Ketika sedang bercerita ponsel Amira berdering dan dari seberang sana mereka menginginkan Amira untuk cepat pulang.

"Ran,maaf aku harus segera pulang mama memintaku untuk cepat pulang,kamu nggak apa apa kan aku tinggal?"Ucap Amira lagi.

"Pak Ray kalau proposalnya diselesaikan besok boleh."Tanya Rani.

"Kan besok harus di serahkan ke klien."Ucap Ray lagi.

"Ya sudah kamu pulang saja nanti aku yang selesaikan."Ucap Ray lagi.

"Nggak pak itu tugasku."Ucap Rani pada Ray.

"Ya sudah Amira kamu pulang saja duluan nanti aku menyusul."Ucap Rani pada Amira.

"Iya gak apa apa di sini kan ada Pak Ray."Ucap Rani lagi.

Semakin dekat denganmu membuatku sangat senang.

Ray tersenyum penuh kemenangan karena akhirnya waktu itu datang juga,dimana iaa bisa berduaan dengan gadis pujaan hatinya itu.

Ray dan Rani pun menyelesaikan proposal itu dengan sangat bagus.

"Aku bahkan tak pernah memberikan tugas sulit ini ke kamu Rani,tapi kamu mampu menyelesaikannya dalam waktu satu hari,ini adalah sebuah kemajuan yang sangat luar biasa Rani,aku mau jujur kalau proposal ini aku kasih ke Jihan sebagai tugasnya kok bisa bisanya Jihan kasih ke kamu sih Rani,bagaimana ceritanya?"Tanya Ray pada Rani.

Tetapi yang di tanya tak ada suara sedikitpun.

Ketika Ray menoleh ternyata gadis itu sudah bermimpi indah.

Ray menatapnya penuh kasih sayang.

Aku cinta kamu Rani,seberapa sulit untuk aku dapatkan kamu akan aku tempuh.

Aku tahu cinta itu tidak bisa dipaksakan tetapi aku akan berusaha membuatmu mencintaiku.

Aku sudah memendam perasaanku ini sejak pertama kali kita berjumpa di pesta jomblo waktu itu,pesta jomblo itu membawa aku mengenalmu walau hanya lewat angin aku menitipkan semua perasaan aku padamu.

Ray meraih jemari Rani dan mengecupnya,ia pun meminta Angga untuk mencari tahu dimana alamat rumah Rani agar ia bisa mengantarnya pulang.

Akhirnya ia mendapatkan alamat rumah Rani dan ia segera mengantarkan Rani ke rumahnya.

Sesampainya di sana ia di sambut oleh mama Flavia dan ia tak tahu kalau mama Flavia adalah ibunya Adrian sahabatnya sekaligus rekan bisnisnya itu.

"Maaf Bu,saya temannya Rani kebetulan kita sama sama mengerjakan proposal dan ketika selesai Rani sudah dalam keadaan tertidur jadi aku mengantarnya pulang."Ucap Ray saat bertemu dengan mama Flavia.

"Terima kasih ya nak..!!" Ucap mama Flavia.

"Ehm,panggil saja Ray Bu..!!"Ucap Ray pada mama Flavia.

"Baiklah nak Ray,terima kasih sudah mengantarkan anak ibu,tidurkan saja di kursi itu nanti di gendong sama kakaknya."Ucap Mama Flavia pada Ray.

Setelah membaringkan Rani di atas kursi sofa di dalam ruangan tamu itu kemudian Ray pun pamit pulang.

"Nggak minum dulu nak?"Tawar Mama Flavia pada Ray.

"Terima kasih Bu,lain kali saja ini sudah malam saya harus pulang."Tolak Ray halus.

"Baiklah nak Ray."Ucap mama Flavia pada Ray.

Ray pun pamit dan pulang dengan mengendarai mobil porche yang boleh dikatakan mobil termahal itu dan kembali ke rumahnya.

Sepanjang jalan ia terus terusan memikirkan Rani,ia tak habis pikir ada saja waktu yang bisa membuatnya dekat dengan Rani.

"Ya Tuhan betapa indah makhluk ciptaanMu yang sudah menarik hatiku,aku janji aku pasti menjaganya dengan baik baik dan melahirkan karya CiptaanMU yang banyak."Halu Ray sepanjang jalan menuju rumahnya.

Ray masih saja mengingat potongan potongan kenangan dari Rani ketika mereka bersama mengerjakan proposal itu.

Ray terlihat tersenyum sendiri dan sangat menikmati setiap momen yang ia lewati bersama Rani sepanjang mereka bekerja sama tadi.

"Ah,aku bisa gila kalau seperti ini terus."

°☆•☆°♡°♡°☆•☆▪︎●▪︎○○•●•●

TBC

"¤☆CallmeEsy06¤☆

Terpopuler

Comments

𝖉𝔬𝓶✅

𝖉𝔬𝓶✅

halalin cpt Ray sblm ada yg nikung 🤭

2024-07-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!