18

Lia berdehem canggung ia, membuat leon tersadar akan lamunannya.

" Eh lo ada perlu juga di perpus?"

tanya lia memecah kecanggungan mereka.

"kebetulan aku lagi nyari buku sains"

lia mengangguk.

"gw cabut duluan ya mau ke kelas"

Ujar lia.

"Iya li"

Balas leon.

Leon mengalihkan fokusnya mencari buku sains lagi setelah siluet lia mulai menjauh dari perpustakaan. Leon segenap memegangi dadanya yang berisik.

Padahal ia yang menolong lia tadi masa dia yang baper sih?

Lia akhirnya kembali ke kelas. lonceng akan segera berbunyi mungkin 5 menit lagi.

ia mendapati bahwa teman temannya sedang berkumpul di satu meja, entah gosip apalagi kali ini lia tak mau ikut campur.

"ehh li kesini deh"

Ujar ririn.

lia menaikkan alisnya sebelah, tanpa pikir panjang ia menghampiri teman temannya itu.

"lo tau gak? gavin tadi berantem"

Reflek lia mengeluarkan suara 'Hah'.

"kok bisa? kejadiannya awalnya gimana?"

ujar lia penasaran dan merasa khawatir dengan keadaan gavin.

"gw gak tau pasti, tapi semuanya berawal dari nana"

mendengar nama nana disebut, lia berdecih.

"lo tau ardi kan? Anak IPS 2"

"iya gw tau"

balas lia.

" Awalnya di kantin si ardi tuh antara sengaja dan gak sengaja nyenggol nana sampe numpahin kopi yang masih panas ke baju nana"

Lia pun mulai menyimak.

"Inti permasalahannya tuh, si ardi ini kayak panik dan reflek malah megang da*a nya nana yang kena tumpahan kopi ditambah lagi bajunya nana mulai transparan, sampe si nana teriak kenceng banget dan disitu gavin liat kejadiannya tanpa babibu langsung ngehajar ardi di tempat"

Lia sedikit shock mendengar cerita ririn, bukannya ini udah masuk ke tindakan pelecehan? Wajar saja jika gavin sangat murka.

Bagaimana tidak, nana kan perempuan yang ia suka.

"Terus mereka dimana sekarang?"

Tanya lia.

"siapa? Gavin sama nana? Mereka lagi di uks"

Balas ririn.

"ehh li mau kemana?"

Tanpa pikir panjang lia langsung keluar kelas menuju uks, tak mengindahkan panggilan dari temannya yang terheran heran melihat tingkah lia.

Lia pun tiba di uks, baru saja ia ingin masuk untuk melihat keadaan gavin. Tetapi ia langsung mengurungkan niatnya.

Disana ia melihat gavin yang tertawa sambil meringis, ia juga melihat nana yang sedang mengomeli gavin sambil mengobati wajah gavin secara perlahan menggunakan kapas.

lia tersenyum pahit melihat interaksi mereka berdua, bahkan sehabis mengalami hal tak menyenangkan gavin masih bisa tertawa bersama nana.

Tidak seperti dirinya yang kini mengkhawatirkan gavin, kini sang pemilik nama malah terlihat sedang kasmaran.

Lia mundur perlahan ia memutuskan untuk kembali ke kelas sebelum mereka menyadari keberadaannya.

Ia mengehela nafas, tak ada gunanya mengkhawatirkan orang lain. Yang harusnya ia khawatirkan adalah kondisi hatinya sendiri.

Skip time.

Lia melirik jam ditangannya, ini sudah lewat 15 menit dari waktu pulang sekolah tapi ia tak mendapati keberadaan gavin.

Dan sial ia baru sadar motor scoopy milik gavin sudah tidak ada di parkiran.

Ia sebenarnya cukup hapal dengan motor scoopy milik gavin, walaupun masih ada puluhan motor scoopy disini.

Lia kesal bukan main, gavin sudah berjanji akan mengajak nya jalan jalan sepulang sekolah hari ini.

Namun nihil manusianya pun sudah hilang dari lane. Setidaknya gavin harus memberitahunya jika ia tidak bisa pulang bersama hari ini.

Lia menghela nafas, dari pada menunggu yang tak pasti lebih baik ia pulang dengan berjalan kaki .

Lia mulai melangkah menuju gerbang, saat lia sudah keluar dari gerbang sekolah suara dari arah belakang mengejutkannya.

"Lia"

Lia menoleh mendapati seseorang yang tak lain adalah leon.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!