15

S-santai aja gapapa, kapankapan aja balikinnya"

Leon menjawab sedikit gagap, ia rasanya ingin buru buru kabur dari sini.

setelah memberikan hoodienya leon pun langsung beranjak pergi dari sana. Lia memahami jika leon memang anak yang pemalu.

Setelah mendapat pinjaman hoodie pun lia langsung masuk kembali ke dalam kelas.

Hoodie yang kini ia pakai cukup nyaman, walaupun cuaca cukup panas ia tidak merasa kegerahan.

Lia melirik ke bangku gavin, kini pria itu tengah asik berceloteh dan bercanda dengan teman temannya.

Biasanya pria itu akan datang dan mengusiknya ketika ia bersama ririn dan najwa.

Tapi entahlah hari ini nampaknya gavin sedikit menghindarinya.

Skip time.

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 sore, semua murid sudah mulai berkeluaran dari lingkungan sekolah.

Lia kini berada di parkiran menunggu gavin yang tengah mengeluarkan motor, cukup sulit sebenarnya.

Kondisi yang berdesak desakan ditambah puluhan motor yang masih terpakir di tempatnya.

Setelah bermenit menit mereka pun akhirnya berhasil pulang.

Selama diperjalanan tidak ada dari mereka yang membuka suara. Lia lebih memilih menikmati semilir angin yang berhembus sore ini.

Gavin nampak lebih diam dari biasanya.

Sepertinya mood gavin sedang buruk sekarang.

Mereka pun akhirnya sudah sampai, lia turun lalu melepas helm milik gavin.

"makasi tebengannya"

Ujar lia.

"sans, kek sama siapa aja lu"

Balas gavin dengan sedikit tawa yang dipaksa kan.

Skip time

Lia sudah rapi dengan piyama berwarna baby blue miliknya, ia melirik jam yang sudah menunjukkan pukul hampir sepuluh malam.

lia pun merebahkan diri sambil memainkan ponsel genggamnya.

Ia mengernyit ketika melihat notif dari sebuah nomor asing.

Ternyata leon.

Entah darimana pria itu mendapat nomornya, lia pun membalas pesan leon.

Lia melihat pesan terakhirnya hanya dibaca, ia pun memutuskan untuk mematikan ponsel genggamnya ditambah malam yanh sudah semakin larut, ia memutuskan untuk tidur.

Tapi lia belum bisa tertidur sama sekali, dia sedikit overthinking mengingat sikap gavin tadi.

Ia mencoba memgingat ngingat kesalahan apa yang ia perbuat hingga membuat pria itu mencuekinya.

Atau pria itu sedang ada masalah lain? Padahal dikelas tadi ia terlihat baik baik saja.

Semakin pusing memikirkan soal gavin, lia pun memilih untung menenangkan pikirannya dan mencoba untuk tidur.

Disisi lain, gavin sedang berada di balkon. Ia berdiri dengan sebelah tangan yang menopangnya di pagar balkon.

Sesekali asap dari vape keluar dari mulutnya. ya gavin merokok, dia juga anak laki laki yang pergaulannya cukup bebas tidak heran jika batang nikotin tersebut tak pernah luput dari kehidupan sehari hari.

Tetapi untuk gavin ia hanya merokok ketika pikirannya sedang kacau dan susana hatinya sedang buruk, berbicara soal lia ia cukup merasa bersalah ketika mendiami lia tadi.

Lia tak pantas menjadi pelampiasan kekesalannya. Gavin mendiami lia sebab ia mengalami cukup banyak masalah hari ini.

Yang terutama adalah masalah keluarganya, pagi tadi terjadi pertikaian antara ayah dan ibunya yang cukup sengit.

Bahkan masih ada bekas goresan piring di lengannya yang ia dapat ketika melindungi sang ibu dari amukan ayahnya.

Ia merasa lia pasti bertanya tanya tentang kesalahannya.

Padahal ini tidak sangkut pautnya dengan lia.

Tapi entah kenapa ia merasa kesal, sejujurnya ia ingin bercerita kepada lia tentang masalah yang ia alami dirumah tadi pagi.

Tetapi ia mengurungkan niatnya ketika melihat lia yang moodnya sedang buruk karna terkena tumpahan saus kacang ketika istirahat di sekolah.

Ngomong ngomong tentang lia, ia cukup penasaran dengan pria yang datang ke kelas mereka tadi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!