16

Ngomong ngomong tentang lia, ia cukup penasaran dengan pria yang datang ke kelas mereka tadi.

Gavin tau pria itu yang tak sengaja menumpahkan saus kacang ke seragam lia, baguslah jika pria itu mau bertanggung jawab.

sebenarnya gavin cukup merasa bersalah juga saat dikelas, harusnya ia juga memberi perhatian ketika temannya mengalami hal memalukan seperti itu.

Tapi untungnya lia masih punya teman selain dirinya yang dapat diandalkan.

Malam yang sudah semakin larut ditambah hawa malam ini yang cukup dingin membuat gavin memilih masuk kedalam kamar dan segera tidur. Ngomong ngomong Soal keluarga gavin, ibunya gavin kini sedang pulang kampung dan sang ayah memilih untuk menginap dikantor.

Ia kini sendirian dirumah, sedangkan bibi art nya ia suruh pulang padahal sang bibi sudah menawarkan ingin menginap dan menemani gavin.

Gavin tak tega jika sang bibi menginap disini sedangkan ia punya keluarga yang harus ia urus juga dirumah.

Skip time.

Lia sudah rapi dengan seragam dan tas nya. Ia memutar mutar badannya di depan cermin, senyum sumringah ia pancarkan melihat bahwa dirinya sangat manis pagi ini.

Ada yang sedikit berbeda dengan rambutnya, ia memakai jepit rambut bergambar cinnamorol berwarna baby blue yang menambahkan kesan manis pada dirinya.

Lia yang tengah asik mengagumi dirinya, terkesiap ketika sang ibu memanggilnya untuk sarapan.

Ia pun segera keluar dan menuruni tangga satu persatu.

Ia dikagetkan dengan gavin yang sudah anteng duduk di meja makan sembari mengobrol dengan abang lia.

Sesekali mereka tertawa entah topik apa yang sedang mereka bahas.

Lia langsung menghampiri sang ibu untuk membantunya menyiapkan piring dan lauk pauk ke atas meja.

"pagi li"

Lia terkesiap mendengar sapaan gavin, pagi ini mood pria itu tampaknya sedang bagus berbeda dari yang kemarin.

"pagi"

Jawab lia singkat.

Lia mendudukkan dirinya di kursi makan disamping bundanya berhadapan dengan gavin.

setelah makanan tersaji mereka berempat pun mulai makan dengan hikmat.

"nasi goreng bunda emang gak pernah gagal"

Ditengah tengah kunyahannya gavin membuka suara.

Bunda lia terkekeh mendengar pujian dari gavin.

"nak gavin mau tambah lagi? sini bunda ambilin yang banyak"

Dengan senang hati gavin menyodorkan piringnya lagi.

Lia hanya menyimak sambil menikmati nasi gorengnya.

Mereka pun sudah menyelesaikan urusan sarapan dan kembali fokus dengan kegiatan pagi ini.

Abang ian sedang ada kelas pagi, sedangkan bunda bersiap siap untuk menghadiri acara pernikahan.

Sementara lia dan gavin kini sudah di perjalanan menuju sekolah yang jaraknya tak jauh.

Ditengah tengah heningnya tiba tiba gavin membuka suara.

"li, gw minta maaf karna cuekin lo kemarin pas pulang"

Ujar gavin.

"gapapa gw maklumin kok, lain kali kalo ada masalah cerita ke gw setidaknya bisa ngurangin beban kepala lo sedikit"

Ujar lia terkekeh di akhir kalimat.

Gavin pun mengangguk sebagai jawaban.

"btw li, nanti pulang gw mau ajakin lo ke pasar malem sekalian gw yang traktir"

Lia langsung semangat mendengar pasar malam disebut.

"okeeee udah lama juga gw gak nguras isi dompet lo"

Balas lia sambil tertawa yang membuat gavin juga ikut tertawa, jika sudah menyangkut pasar malam lia semangat 45.

Ia merasa ini adalah kencan mereka yang entah sudah berapa puluh kali.

Lia sangat senang jika harus menghabiskan waktu bersama gavin. Bahkan jika mereka hanya bertemu selama 1 jam tanpa melakukan kegiatan apapun rasanya worth it sekali.

Asal orang itu adalah gavin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!