12

Ngomong ngomong soal gavin, ia tadi melihatnya diantar oleh mobil nana bahkan nana juga sampai mengantar gavin ke dalam rumah.

Jika dilihat lihat nana perempuan yang cukup baik, tidak heran jika gavin menyukainya sudah cantik hatinya pun juga cantik. Lia jadi iri tidak bisa dibandingkan dengannya yang sering melakukan kdrt terhadap gavin jika mereka sudah bertemu.

Lia mengambil bingkisan yang diberikan ibunya, isi bingkisan itu adalah biskuit choco chips, gavin sangat suka choco chips. Lia tidak pandai membuatnya tapi untung ibunya adalah senior di dapur.

Lia memencet bel rumah gavin harap harap ada yang membukakan pintu.

Ceklek

"ehh non liaa masuk nonn, den gavin nya ada dikamar"

yang membukakan pintu adalah bi sima asisten rumah tangga gavin. Sedikit tentang gavin sangat jarang orang tuanya berada dirumah cukup tahu bahwa gavin adalah orang berada dan sudah dipastikan orang tuanya sibuk bekerja.

Lia mengangguk sembari tersenyum lalu mengucapkan permisi, lia menaiki anak tangga satu persatu karna kamar gavin berada di lantai dua, lia menatap geli pintu bewarna coklat dengan hiasan 'welcome' itu. Ternyata gavin masih memasang hadiah yang ia berikan saat ulang tahun gavin dua tahun yang lalu.

ia pun mengetuk kamar gavin, sangat tidak sopan jika ia langsung masuk begitu saja.

tokkk tokkk

"masukk"

Ujar suara dari dalam kamar tersebut, lia langsung membuka pintu kamar gavin, dilihatnya gavin sedang terduduk di atas kasur dengan bagian pergelangan kaki diperban. Lihatlah ia sudah sakit bukannya istirahat malah bermain ps.

Gavin tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya, lia menggeleng kepala sambil menaruh bingkisan yang ia bawa di atas kasur gavin.

"udah tau sakit masih sempet main game"

Ujar lia kesal, gavin yang di nasihati cuma bisa nyengir. Gavin meletakkan remote ps nya lalu membuka bingkisan yang dibawa lia tadi.

"wadaww kue kesukaan gw ini mah,lo yang bikin ya li?"

Ujar gavin yang matanya berbinar menatap biskuit yang sangat menggugah selera itu.

"bunda yang bikin"

Balas lia.

"Bunda emang paling pengertian makin sayang deh sama bunda"

Ucap gavin yang mendapat lirikan sinis dari lia.

Mengabaikan ucapan gavin lia kembali melirik lirik kamar gavin, ia sudah lama tak berkunjung kerumah gavin, sudah banyak yang berubah

mulai dari kamar gavin yang berubah warna cat kamarnya menjadi warna dark grey ditambah poster poster band seperti one direction, oasis, westlife.

terdapat juga beberapa gitar yang digantung, biasanya gavin sering sekali bermain gitar di balkon ketika menjelang tengah malam.

Terkadang lia suka sekali mendengarkan gavin bermain gitar sambil bernyanyi diam diam, ia sengaja menutup jendela tidak terlalu rapat agar bisa mendengar genjrengan merdu dari gitar gavin ditambah suara bass gavin yang sesekali bersenandung menyanyikan lagu favorite nya.

Lia tidak tahu bahwa gavin tidak sebodoh itu untuk menyadari lia mengintipnya dari balik jendela ketika ia memainkan gitar miliknya.

"li tolong ambilin gitar gw dong"

Ucap gavin.

Lia melirik sekilas lalu memberi gestur 'oke'.

lia agak sedikit kesusahan mengambil gitar tersebut karna gitar itu digantung lumayan tinggi tetapi walaupun begitu ia tetap berhasil mengambilnya.

Ia menyerahkan gitar itu ke gavin, yang langsung menyambutnya.

"gw tau lo sering dengerin gw main gitar malem malem, anggap aja ni hadiah buat lo karna udah bawain kue yang dibuat bunda tadi"

Ujar gavin seketika membuat lia terdiam dengan muka merah.

"dihh lo yang kegeeran gw cuma kebetulan cari angin"

Balas lia denial, sambil memasang ekspresi kesal.

"mana ada kebetulan lebih dari sekali"

ucap gavin terkekeh.

Skakmat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!