2

"Iaaa bangun"

lia merasa tubuhnya di goyang goyang dengan pelan di iringi dengan suara lembut sang bunda.

sayangnya lia masih terlelap sedikit sulit membangunkan lia di pagi hari ditambah cuaca pagi ini cukup dingin tentu membuat kebanyakan orang masih bergelung dalam selimutnya.

Tak kehabisan akal bunda lia pun membuka tirai gorden sehingga cahaya matahari pun bisa masuk.

"hmmmh"

Lia yang merasa terganggu pun mengucek matanya, lalu duduk ditempat tidur.

"ckckck, coba liat udah jam berapa sekarang"

Pinta sang bunda yang melihat sang anak masih melamun di atas tempat tidur. Lia menoleh melihat jam di atas meja nakas miliknya menunjukkan angka 6.30

"ASTAGA BUNDA KENAPA BARU BANGUNIN?!"

Keluh lia, sedangkan bel berbunyi 30 menit lagi belum ditambah mandi bisa bisa ia telat nanti.

"bunda udah bolak balik bangunin kamu tadi, kamu aja yang kebo"

lia langsung beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi, walaupun jarak rumah dan sekolah nya tidak jauh mungkin sekitar 10-15 menit jika berjalan tapi tetap saja ia akan telat.

Lia menuruni tangga dengan tergesa jam pun menunjukkan pukul 6.50 yang artinya tinggal beberapa menit lagi bel akan berbunyi.

"sayang gak sarapan dulu?"

tanya sang bunda

"gak dulu bun, nanti telat"

"makanya kalau dibangunin tuh langsung bangun jangan dikit dikit bentar bun, bentar lagi bun"

Sela abang lia yang tengah anteng menikmati kopinya di atas meja makan.

"dihh rese, emang lo gk pernah kebo juga?"

balas lia dengan wajah mengejek

"udah udah kalian ini masih pagi udah ribut, lia ini bekal kamu gk sempat sarapan dirumah asal jangan lupa makan disekolah"

Ucap sang bunda menengahi, ia memasukkan kotak makan itu kedalam tas lia.

"Iya bund lia berangkat dulu ya"

Tak lupa lia menyalami bundanya lalu buru buru memasang sepatu, ia pun langsung tergesa keluar rumah.

ia berlari beberapa langkah baru saja beberapa meter dari rumahnya klakson motorpun mengejutkannya.

TTIN TTINN

"ASTAGA"

Pelakunya kini hanya terkekeh melihat ekspresi kaget lia, ya siapa lagi kalau bukan gavin.

Lia menatap gavin dengan garang yang jatuhnya tidak menakutkan sama sekali.

"ayok naik, ngapain bengong?"

Pinta gavin yang kini duduk di atas motor scoopy nya, namun lia mengabaikannya ia masih kukuh melanjutkan jalannya.

"iaaa ayok naik nanti telat loh"

ucap gavin sambil menarik gas motornya pelan, sebenarnya dia bertanya tanya ketika melihat wajah lia pagi ini yang kusut ditambah dengan rambut yang sedikit acak acakan.

Ia masih tetap membujuk lia sampai akhirnya ia turun dari motornya lalu menghalangi jalan lia.

"lo kenapa sih? lo gk liat sekarang udah jam berapa?"

Lia menghela nafas lalu melirik jam tangannya

'anjirr 10 menit lagi masuk' batinnya.

Dari pada banyak berdebat dan takut telat lia pun memutuskan untuk nebeng gavin saja jadi acara ngambeknya ditunda dulu.

sepanjang jalan lia pun masih membisu, gavin berusaha membuka topik percakapan tetapi ia hanya merespon dengan jawaban 'hm' gavin tak ambil pusing mungkin mood lia memang sedang buruk.

Mereka pun tiba disekolah, lia melepas helm lalu turun dari motor gavin.

"Makasih tebengannya"

Itulah kalimat terpanjang lia selama perjalanan ke sekolah, lalu ia berlalu begitu saja meninggalkan gavin yang melongo.

"anjirr gw ditinggal nih?"

Ucap gavin meringis menatap lia yang melengos pergi begitu saja, tak lama kemudian seorang gadis dengan rambut panjang terurainya memanggil gavin.

"gavin"

Gavin mendadak dag dig dug ser panas dingin, sebelum dia menoleh pun dia sudah tau siapa yang memanggilnya.

"eh, hai nana"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!