10

Kini mereka benar benar seperti anak kecil sekarang, lihatlah aksi balas membalas mereka yang mencipratkan air ke satu sama lain.

Bahkan orang orang di sekitar mereka ikut heran menyaksikan kelakuan dua remaja itu.

Mereka yang menonton aksi tersebut hanya menggeleng kepala menyaksikan kedua remaja itu yang mulai bersimbah air.

Lia yang awalnya kesal mulai tertawa girang sama halnya dengan gavin, mereka mengakhiri aksi mereka ketika sudah hampir basah kuyub.

dan mereka baru menyadari bahwa mereka menjadi tontonan orang orang sekitar.

Terdengar bisik bisik orang yang mengatai dan menertawakan mereka.

Tentu saja membuat urat mereka timbul kembali.

Lia dan gavin benar benar memutuskan untuk pulang, mereka berjalan sambil menertawai kekonyolan mereka tadi.

"goblok banget gavin, liat sepatu ku sampe basah"

Ujar lia

"yang mulai duluan siapa hayoo?"

Balas gavin tak mau kalah.

Berakhir dengan jambakan manja lia di rambut gavin.

"ehh li coba deh liat itu"

ujar gavin sambil menunjuk ke arah kiri.

"apaan?"

Balas lia penasaran , lalu menoleh ke arah yang ditunjuk oleh gavin.

"gw gak liat apa apa"

Ujar lia sungguh ia tak melihat apa apa, lalu lia kembali menoleh ke arah gavin, tanpa disangka ia malah mencium ketek gavin yang sengaja di arahkan ke muka lia.

gavin tertawa tungkal sampai lupa cara berdiri, tawanya yang menggelegar bahkan sampai menarik atensi orang orang.

wajah lia memerah dengan ekspresi menahan malu, anak suherman ini sangat iseng memang.

Lia benar benar menyesali keputusannya untuk ikut jogging bersama gavin.

Gavin melirik lia yang sudah berancang ancang akan menjambaknya kembali, sebelum lia melakukannya gavin pun sudah kabur duluan.

Lia melotot melihat gavin yang kabur, sungguh lia terlampau kesal hingga ia mengejarnya dan terjadilah aksi kejar mengejar antar mereka.

Gavin menoleh kebelakang sambil berlari, melihat lia yang kini mengejarnya. Sungguh gavin rasanya ingin tertawa sambil berguling guling tetapi melihat kondisi seperti ini rasanya tidak mungkin.

Ia sangat yakin bahwa lia sedang marah besar kepadanya, ia tak mau ambil resiko kepalanya bisa gundul di jambaki oleh lia nanti.

terlalu sibuk berlari sampai sampai gavin hampir menabrak seorang perempuan didepannya, ia berhenti mendadak sampai membuat kakinya keselo dan membuatnya jatuh hingga menimbulkan bunyi 'gedubrakkk'

Membuat perempuan itu menoleh karna mendengar suara yang cukup keras. Gavin meringis merasakan perih di pergelangan kakinya ia tak menyadari tatapan perempuan itu sedari tadi.

Perlahan gavin mendongak membuat gavin dan perempuan itu sama sama terkejut. Bisa nebak siapa perempuannya?

Iya perempuan yang ditabrak oleh gavin tadi adalah nana.

"gavin, kamu gapapa?"

Tanya nana terselip nada khawatir.

"gw gapapa naa, 'aduhh' "

Balas gavin mencoba berdiri kemudian meringis karna pergelangan kakinya terasa sakit.

Nana pun langsung berjongkok melihat pergelangan kaki gavin yang merah.

gavin meringis ketika pergelangan kakinya di pegang oleh nana.

Lia yang baru sampai mengernyit melihat gavin terduduk bersama perempuan, lia menyadari jika gavin tadi jatuh karna terlampau jarak yang cukup jauh ia sedikit terlambat menolong gavin.

Lia melihat perempuan yang sepertinya tak asing, dan ternyata perempuan itu adalah nana,ia sedikit salah fokus dengan ootd yang dipakai nana memakai dress selutut dengan outer berwarna pink pastel. Gadis itu memang selalu tampil modis berbanding terbalik dengan dirinya.

Membuang pikirannya lia pun langsung menghampiri gavin, karna ia juga sangat khawatir

"lo gapapa pin?"

Tanya lia.

"gw gapapa li, perih dikit doang"

balas gavin.

Lia melirik nana yang ternyata juga sedang menatapnya, nana pun tersenyum seperti memberi sapaan yang dibalas oleh lia juga.

"Pacar kamu ya vin?"

Nana bertanya kembali kepada gavin, ia cukup penasaran dengan perempuan yang bersama gavin walaupun lia satu sekolah dengan nana tapi nana tidak mengenalnya.

"bukan, ini lia temen aku"

Jawab gavin membuat lia meringis dalam hati, tapi kan memang benar.

Nana pun mengangguk paham, lalu ia mencoba memapah gavin untuk berdiri dibantu dengan lia, perlahan gavin berdiri membuahkan ringisan yang keluar dari bilah bibirnya.

"Aku bareng sopir ku kesini kebetulan aku punya kotak p3k di dalam mobil, ayo obatin dulu takutnya infeksi"

Ujar nana sambil memapah gavin perlahan menuju mobilnya.

"iya na"

Balas gavin.

"nanti pulang nya bareng aku aja, sekalian sama temen kamu"

Ucap nana sambil melirik ke arah lia yang menampilkan ekspresi tak enak.

"ehh gak usah aku pulangnya jalan aja"

tolak lia.

"sekalian aja li bareng nana biar gak capek jalan"

Ujar gavin membujuk lia, ia tak tega membiarkan lia pulang berjalan kaki sedangkan dia naik mobil. kan yang mengajak lia jogging tadi gavin.

"tapi ada yang harus sekalian gw beli, sori ya gw gk bisa ikut nebeng"

balas lia membuat gavin cemberut, ntahlah apa yang akan lia beli padahal dia tidak bilang akan membeli apa tadi.

Sejujurnya lia menolak tawaran nana karna ia cukup tahu itu hanya basa basi semata, tawaran nana sedikit tidak ikhlas tadi.

"yaudah kita duluan ya li"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!