Melihat Ola akan menanggapi ucapannya, Esa langsung mendekatkan wajahnya, menyambar bibir Ola yang sudah terbuka. Esa tidak suka balasan ucapan Ola yang kadang diluar harapannya. sementara Ola hanya diam, membiarkan Esa melakukan apa yang pria itu inginkan. mencoba manahan rasa jijik begitu mengingat ada perempuan lain yang mungkin mendapatkan lum4tan yang sama dari Esa.
bibir mereka sudah bertemu. tapi lagi-lagi Esa merasa kecewa karna Ola sama sekali tak meresponnya. tapi jangan panggil namanya Esa kalau tidak memiliki seribu satu cara untuk menuntaskan semuanya dengan sempurna. ia menggigit bibir bawah Ola sehingga lidahnya dapat menerobos pertahanan istrinya. Esa baru melepas tautannya ketika Ola memukul-mukul dadanya karna hampir kehabisan oksigen.
ketika Esa kembali memajukan wajahnya bersamaan tangannya hendak melepas piyama sang istri, Ola menghindar dan menahan tangan Esa membuat lelaki itu menatapnya penuh kecewa
"priodeku baru saja berakhir dan m aku belum melakukan suntik kb lagi" beritahu Ola dengan alasan dusta berharap Esa menyerah sampai disini. lelaki itu tak akan mau menyentuhnya kalau tubuh Ola tak aman.
Ola bernapas lega di atas hatinya yang teriris kala Esa langsung memberi jarak darinya. Ia sudah menduga respon yang akan Esa berikan namun tetap saja hatinya terluka.
lelaki itu lalu turun dari ranjang, menjauh. namun tak lama Esa muncul dengan senyum cerianya dari arah walk in closet
Napas Ola tercekat ketika Esa mendekat "akan ada cara menuju Roma, sayang" ujar lelaki itu sembari memperlihatkan bungkusan kertas ajaib yang bisa menghalaunya dari kehamilan meski Ola dalam masa subur sekalipun
Lelaki yang tengah tersenyum lebar itu berhasil menyiram air jeruk pada luka hati Ola yang berdarah-darah . perih tak terkira, rasanya lebih baik m4ti. Esa bukan hanya menyakitinya tapi juga menghinanya. meski tak menyampaikan secara lisan tapi tindakan Esa itu menyampaikan bahwa rahim Ola tak berhak dan tak pantas dibuahi oleh benih lelaki itu
karna pemikiran itu otak Ola mulai gila. ia menarik suaminya, membantu melepas pakaian Esa dan membantu lelaki itu memasang alat penampung benih agar tak membuahi rahim Ola. sebenarnya memakai itu percuma karna rahim Ola masih dilindungi pencegah dari suntik kb yang ia lakukan pas awal bulan.
biarlah ia melayani lelaki yang masih sah untuknya itu kali terakhir. Ola melepas pakaiannya sendiri sedikit terburu-buru membuat Esa terkekeh melihatnya
"pelan-pelan, La. mas tidak akan kemana" ujar Esa merasa senang karna melihat istrinya begitu antusias
mereka kemudian bergumul di dalam selimut. namun kali ini dengan nakal Ola menyampirkan selimut untuk menambah kesan nakal atas pergulatan mereka. Ola memang biasa memimpin pergumulan mereka, hanya saja kali ini ia memimpin sedikit berbeda. kali ini Ola benar-benar mendominasi semuanya.
Ola ingin memberi kenangan juga mendapat kenangan. ia jamah tubuh kekar Esa tanpa melewatkan seinci pun. tubuh ini yang selalu menghadirkan kehangatan baginya sebentar lagi bukan miliknya. pelukan dan sentuhan jemari-jemari besar ini tak akan lagi ia rasakan setelah malam ini.
keduanya saling menikmati dan larut dalam irama yang Ola ciptakan. Esa dibuat melanglang buana dalam kenikmatan tak terkira. candunya pada tubuh sang istri sejak pertama kali menyentuhnya di bulan kedua pernikahan mereka tak pernah membuatnya puas dalam artian ia selalu ingin dan ingin. hanya pada sosok Ola. seorang.
Kamu begitu hebat, sayang" puji Esa begitu mereka sukses terkulai lemas setelah mencapai puncak nirvana
"terimakasih. besok-besok seperti ini lagi ya" Esa mendaratkan kecupan pada pucuk kepala sang istri yang terkapar lelah di atas tubuhnya. pelayanan Ola memang tak pernah mengecewakan tapi malam ini sungguh menjadi sejarah tak terlupakan di hidup Esa dalam dunia pergulatan bir4hinya bersama sang istri
sebenarnya Esa masih ingin meminta ronde kedua, ia ingin melakukannya tanpa pengaman setelah menyadari kebodohannya. Ia sudah memilih wanita ini untuk menjadi istri satu-satunya. kenapa ia masih memakai pengaman. rutuknya pada dirinya
namun melihat Ola sudah tak memiliki tenaga membuat Esa mengurungkan niatnya. malam ini cukup. masih ada hari esok, waktunya bersama perempuan ini seumur hidupnya.
tolong ingatkan dia besok kalau dia tak perlu memakai pengaman. Esa ingin memiliki anak dari rahim Ola, perempuan sahnya yang sudah memiliki hatinya.
"I love you, sayang" bisik Esa namun yang dibisiki ternyata sudah mendengkur halus, masih di atas tubuh Esa
_ _ _ _ _ _
Saat rapat para direktur perusahaan, Barack dapat melihat aura direktur Operasional alias Esa berbeda dari hari-hari sebelumnya. wajahnya terlihat segar dan berseri-seri, juga tingkahnya yang sedikit-sedikit mencuri waktu mengecek ponsel
"ck, nggak dibalas padahal online" keluh Esa melihat room chatnya dengan kontak atas nama ISTRINYA MAS ESA 💏💦 tengah online dari beberapa menit lalu padahal Esa sudah mengirim pesan beruntun
"bapak Arjuna ada masukan?" Esa langsung mendongak begitu mendengar namanya disebut, linglung seperti orang bodoh, ia melirik ke arah sang direktur utama yang kemudian diberi kode ke arah layar proyektor. oh ternyata sudah memasuki sesi memberi saran.
"melihat banyak opini yang berkembang dimasyarakat saat ini, sebaiknya kita mengatasi dulu masalah yang menjadi pemicu kekisruhan terutama antar pengusaha kontraktor....." Esa dengan lugas menyampaikan pendapatnya yang kemudian di catat oleh sekertaris direktur utama
setelah semua dapat giliran memberikan saran masukan, rapat akhirnya ditutup. para dewan direksi sudah mulai meninggalkan tempat, namun sepertinya Esa masih setia duduk di tempatnya. jari-jarinya sibuk berselancar di atas layar ponsel, tak kapok mengirim pesan walau tak mendapat balasan, jangankan dibalas , dibaca saja tidak. telponnya juga tak mendapat jawaban. benar-benar Ola membuatnya merana. sesibuk apa sih perempuan itu sampai suaminya yang sedang demam rindu itu diabaikan
"oh sekarang ketar-ketir nih diabaikan sama istri" Esa terlonjak kaget, ia menyembunyikan layar ponselnya begitu mendongak mata Barack dengan tidak sopan mencuri lihat chatnya yang tak berbalas oleh Ola
Esa malas menanggapi. ia lekas menaruh ponsel di sakunya lalu berdiri hendak keluar "saya permisi, pak" pamitnya sopan
melihat tingkah putranya, Barack menahan senyum. lelaki baya itu menyusul, mensejajarkan langkah dengan Esa begitu keluar dari pintu ruangan. mereka berjalan di lorong yang akan menghubungkan dengan bangunan utama perusahaan ini. acara rapat tadi memang diadakan di gedung lama dengan alasan tertentu.
"jadi milih Ola nih. yakin?" tanya Barack menggoda
"yakin"
"terus gimana nasibnya si perempuan simpanan?"
"Esa udah ngomong sama papa soal ini kemarin" Esa menjawab malas
"papa cuman pastikan aja. kali aja kamu ngomong gitu karna lagi kemasukan penunggu kincir angin" ucap Barack ngasal. ia cuman menggoda putranya yang sempat membuatnya naik darah beberapa hari lalu. namun ia mulai tenang sejak kemarin ketika Esa memberitahunya bahwa ia sudah mencintai Ola dan akan mempertahankan pernikahan mereka sampai maut memisahkan. untuk itu, Barack sampai memberikan hadiah kepada Ratu yang telah mengadakan acara double date
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Laksmi Amik
terlambat esa
2024-04-19
0
Siti Mujimah
sayangnya semua ud terlambat
2023-08-04
0
Shin Gao
papa Barack lucu.sering intip hp anaknya..demi esa pilih Ola dia sampai berkorban doubel date
2023-04-04
3