"kamu baru pulang?" adalah tanya yang Esa lemparkan ketika Ola baru keluar dari mobil
"iya" jawab Ola seadanya lalu perempuan yang mengenakan blus lengan panjang berwarna dove yang dipadu padankan celana kain hitam itu melewati tubuh Esa yang juga baru tiba di rumah. Esa yang mengharap wanita itu mengambil tangannya dan menciumnya bersambut kecewa. segera Esa menyusul setelah mengambil tas kerjanya. tadi ia buru-buru keluar dari mobil ketika tepat di belakangnya mobil sang istri memasuki gerbang
"tumben pulang larut" tanya Esa setelah berhasil menyamakan langkah
"lembur"
Esa mengerutkan keningnya, ada yang lain dari istrinya
"kamu ada masalah?"
"nggak"
"tumben lembur" Esa tak puas kalau belum menuntaskan rasa penasarannya
"banyak kerjaan"
"nggak biasanya"
"emang cuma mas yang boleh lembur"
"kamu kok berubah sih"
"nggak ada yang berubah"
"nada bicara kamu dingin banget"
"capek aja" "ladenin kamu ngomong" lanjut Ola dalam hati
"aku kok nggak percaya ya kalau kamu lembur kerja sampai jam 9 gini baru balik" ucapan Esa sukses membuat langkah Ola terhenti, atensi wanita itu tertuju pada suaminya yang menatapnya penuh curiga
lihatlah wahai para-para, lelaki ini begitu paham kalau waktu lemburnya hanya dibuat-buat, seperti yang sering lelaki itu lakukan, bukan? pantas saja sangat paham dengan alasan dibalik kata lembur itu. tapi sekali lagi, Ola tidak seperti Esa. Esa lembur karna singgah memadu kasih dengan sang simpanan baru kemudian pulang ke rumah istri sah. sedang Ola tengah mengumpulkan bukti untuk membongkar kebusukan lelaki bersama gundik suaminya itu.
"mas kok berpikiran gitu? seharusnya mas paham dong kalau kerjaan bisa menyita waktu sampai jam segini, kan mas biasa lembur juga, bahkan hampir setiap hari" tak perlu menetap untuk menikmati wajah kelabakan Esa, setelah mengucapkan kalimat yang penuh makna tersirat alias sindiran itu Ola melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga.
"kamu kenapa? kok tiba-tiba nyetir mobil sendiri ke kantor padahal biasanya juga aku yang antar" Esa tak menyerah, ia kembali menyusul sang istri dengan mengalihkan topik utama
"boros aja kalau pulang harus naik taxi"
"astagaa, jadi masalah uang? emangnya perusahaan kamu lagi bangkrut? lagian kamu juga mendapat uang bulanan dari mas, pakai aja sepuasnya, mas akan transfer lagi" cecar Esa dengan nada remeh
"aku lebih suka menggunakan uang aku sendiri dari pada uang orang lain"
"orang lain? siapa yang kamu maksud orang lain? mas ini suami kamu. uang mas ya uang kamu" Esa menahan lengan Ola, kalimat sang istri sedikit menyentil harga dirinya
"benarkah begitu?" tanya Ola menatap lurus ke arah mata sang suami
"ya- ya tentu saja" kan, Esa jadi terbata-bata. entah gugup karna pertanyaan atau gugup karna tatapan dari pemilik mata bulat di hadapannya
"kalau begitu kenapa bukan aku aja yang pegang keuangan kamu, mas?"
sedetik
dua detik
lima detik
jiwa Esa seperti tak berada di raganya.
jika tawa Ola tak mengudara dalam hitungan detik selanjutnya mungkin jiwa Esa sudah kesasar entah dimana dan tak tahu jalan pulang ke raganya
"aku cuma bercanda. uang aku aja kadang aku pusing kelolanya. tenang aja aku nggak akan mengganggu keuangan kamu, mas" ujar Ola setelah menguasai tawanya. wanita itu memang terlihat tertawa tapi jelas dibalik sorot matanya tak bisa menyembunyikan bahwa lagi-lagi ia mendapatkan kecewa untuk yang kesekian ratusan kali dalam waktu tiga hari ini. waktu yang begitu singkat tapi mampu membuat hatinya hancur berkeping-keping
"La, Ola tunggu, kamu boleh kok pegang tabungan aku" tersadar Ola kembali meninggalkannya, Esa lagi-lagi mengejar langkah sang istri
"tidak, terimakasih mas"
"La, kenapa poto profil wa mu diganti?" Esa benar-benar penasaran, akan tetapi jawaban sang istri malah membuatnya semakin meradang
"lagi pengen aja"
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
lizah meon
kapok
2024-05-01
0
Laksmi Amik
keren ola..tegas skak mat aja tuh laki
2024-04-19
0
Iponk
jawaban cerdasss, ola
2023-12-27
0