After Wedding day

Acara demi acara sudah selesai, kini sepasang pengantin baru itu pun untuk sementara tinggal di rumah Audrey. Semua tampak bahagia, meski pernikahan itu di luar rencana Audrey namun ia juga merasa bahagia. Bisa menikah dengan kekasihnya dan pastinya kedua orang tuanya mendukungnya.

Audrey tak terlalu memikirkan persoalan kedua orang tua Frans, selama mereka tak mencampuri urusannya, Audrey tak terlalu ambil pusing.

"kemarin mamamu mengatakan akan menggelar pesta syukuran di rumahnya minggu depan" ucap mamanya Audrey pada Frans

"Frans juga baru mengetahuinya kemarin ma" ucap Frans

"lalu acaranya bagaimana?" tanya papa Audrey

"kata mama sih...hanya syukuran mengundang keluarga dan teman-teman dekat mereka saja" jawab Frans

"kalau begitu kita persiapkan semua dari sekarang" ucap mamanya Audrey

Keesokan harinya, tamu-tamu masih berdatangan ke rumah Audrey. Mereka adalah teman dan kolega papa Audrey serta teman-teman mamanya Audrey.

Papa dan Mama Audrey memang tak mengundang banyak tamu dalam acara resepsi pernikahan Audrey, namun banyak tamu yang tak diundang masih saja berdatangan ke rumahnya.

Audrey dan Frans yang sebenarnya masih lelah setelah acara kemarin mau tak mau ikut menyambut tamu-tamu yang datang.

"ma...Audrey ijin mau keluar mencari untuk keperluan minggu depan" ucap Audrey

"ya sudah hati-hati..." ucap mama Audrey

Audrey dan Frans pun pergi berdua meninggalkan mama dan papanya yang masih sibuk menerima tamu mereka.

"akhirnya kita bisa berdua" ucap Frans

"memangnya dari kemarin kita nggak berdua?"

"bukan begitu sayang...harusnya hari ini kita bisa berangkat bulan madu namun masih banyak tamu dan juga aku tidak mendapat cuti lebih lama"

"bulan madu bisa kita tunda, jika kakak sudah bisa mengambil cuti lebih lama" ucap Audrey tersenyum

"kok manggilnya masih kakak sih....? kan kita sudah suami istri" protes Frans

"memangnya kenapa?"

"ya...panggil yang lebih spesial gitu..."

"memangnya kakak mau dipanggil apa?"

"kakak lagi..." Frans terlihat mengerucutkan bibirnya "apa saja asal jangan kakak" ucap Frans

"baiklah sayang...." Audrey menyunggingkan senyumnya

Frans mengantar Audrey ke butik langganannya, di sana Audrey memesan baju untuk dipakai di acara syukuran di rumah Frans. Pemilik butik sudah mengenal Audrey sejak lama karena mama dan Audrey sering memesan baju di sana.

Setelah dari butik Frans mengajak Audrey makan siang. Audrey mengajak Frans makan di tempat langganannya dulu waktu masih bersekolah. Hanya sebuah warung kecil namun Audrey sangat suka makan di sana.

Mereka sudah sampai di warung yang tak jauh dari sekolah Audrey dulu. Sebuah warung sederhana namun bersih. Warung itu juga menyimpan banyak kenangannya saat bersekolah dulu. Bahkan anak pemilik warung adalah teman sekolah Andrew.

"eh...Audrey...lama tidak mampir ke sini" ucap ibu pemilik warung

"iya bu...Audrey sibuk kuliah" ucap Audrey tersenyum "Reno apa kabar bu?"

"loh...kamu tidak bertemu Reno di kampus?"

"tidak bu...memangnya Reno kuliah di kampus Audrey?"

"iya...dia kuliah bareng Andrew..."

*Degg*gg...

Hati Audrey terasa seperti ditusuk duri, selama ini ia telah dibohongi oleh teman-temannya. Terakhir bertemu Reno bercerita jika ia kuliah di kampus tak jauh dari sekolahnya.

"Andrew kalau pulang masih suka menginap di sini Drey..."

"oh...begitu ya bu...saya sudah lama tak bertemu mereka" Audrey memaksakan senyumnya

"eh...iya sampai lupa...kamu mau makan apa?" ibu pemilik warung membawa piring

"Audrey ambil sendiri saja ya bu...minta piring satu lagi ya bu..."

"ini..." ibunya Reno mengulurkan piringnya.

Setelah itu tak ada percakapan lagi antara Audrey dan ibunya Reno. Audrey dan Frans makan dalam diam, lebih tepatnya Audrey yang diam. Ia memikirkan ucapan ibunya Reno. Sejak kapan Andrew suka menginap di rumah temannya, seingatnya ia adalah anak yang patuh dan tidak suka menginap di tempat temannya

"kok diam?" tanya Frans

"ah...aku hanya merasa capek saja..." kilah Audrey

"kalau begitu setelah ini kita pulang saja ya...sudah tidak ada yang mau dibeli kan?"

"masih...mau beli heels sama baju-baju..."

"tapi kamu capek..." ucap Frans

"kaya enggak tahu perempuan saja...kalau diajak belanja pasti capeknya hilang"

"iya deh...mumpung ada aku..." Frans tersenyum, ia tak menaruh curiga apapun pada Audrey. Ia tak bertanya lagi kenapa Audrey diam dan murung.

"sayang...aku besok malam harus kembali ke kota S, kamu tidak apa-apa kan aku tinggal?" ucap Frans beranjak berdiri

"memangnya kenapa? Bukannya selama ini kita berhubungan jarak jauh?"

"ya beda sayang...sekarang kita sudah menikah, lebih baik jika kita bersama" mereka berdua berjalan ke arah kasir

Frans membayar makanan mereka, ibu pemilik warung tak bertanya pada Audrey siapa yang bersamanya. Mereka memang terlihat seperti kakak adik dibanding suami istri.

Frans membawa Audrey ke pusat perbelanjaan terbesar di kota itu. Ia mengikuti Audrey yang keluar masuk toko dengan membawa paper bag berisi belanjaan.

Frans mengikuti Audrey selama itu membuat Audrey senang, Frans tak keberatan. Dari dulu Frans memang ingin melihat seberapa boros Audrey, dan ternyata di luar dugaannya, Audrey masih mempertimbangkan pengeluaran meskipun kini mereka telah menikah.

.

.

B e r s a m b u n g

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!