Sidang kelulusan

Kuliah Audrey tinggal selangkah lagi akan selesai. Tugas akhirnya telah selesai dan tinggal melakukan sidang tugas akhir. Segala persiapan juga sudah ia selesaikan tinggal menunggu tanggal ia akan melaksanakan sidang.

Audrey kini lebih banyak menghabiskan waktu di kos Mila, membantu Mila mengerjakan tugas akhirnya yang masih belum selesai.

"jadi benar Rosa memfitnahmu?" ucap Mila tak percaya

"aku hanya membaca pesan singkatnya di ponsel milik Frans"

"kenapa dia menjelekkan kamu? Padahal anaknya terlihat baik lho..."

"entahlah La...aku tak tahu...aku tak merasa pernah berbuat salah padanya, dari awal kuliah aku jarang sekali berbicara dengannya, tapi seolah-olah dia tahu banyak tentangku"

"pasti ada yang sengaja menyebarkan fitnah tentangmu Drey..."

"Aku tak mau menuduh orang...lagipula semua yang dituduhkan padaku tidak benar..."

.

Hari yang dinanti pun tiba, Audrey telah bersiap melakukan sidang tugas akhirnya ditemani Mila sahabatnya. Dengan perasaan gugup luar biasa dan juga takut Audrey masuk ke dalam ruang sidang.

Presentasi Audrey berjalan lancar, pertanyaan demi pertanyaan bisa ia jawab dengan baik, dosen pembimbing dan dosen pengujinya tampak tersenyum puas.

"Selamat...anda lulus..." ucap dosen penguji Audrey

"terima kasih pak..." Audrey menjabat tangan satu per satu dosen yang ada di hadapannya. Semua ketakutannya pun sirna berganti dengan senyum kebahagiaan.

Audrey keluar ruang sidang, Mila langsung berdiri dan menghampiri Audrey "bagaimana Drey?"

"aku lulus..." ucap Audrey tersenyum bahagia kemudian memeluk Mila

"Drey..." suara yang begit Audrey kenal membuatnya mengurai pelukannya

"sejak tadi dia menunggu di sini" ucap Mila

"selamat ya...." Andrew mengulurkan tangannya

"terima kasih..." Audrey menjabat tangan Andrew "dari mana kamu tahu aku sidang?"

"papan pengumuman" Andrew tersenyum "sekali lagi selamat ya Drey...aku pergi dulu" Andrew pun pergi meninggalkan Audrey yang masih berdiri terpaku menatap punggung Andrew yang perlahan menghilang

"kenapa dia harus datang lagi?" Audrey tampak sendu

"dia datang sesaat setelah kamu masuk ruang sidang, dan menunggumu" ucap Mila

"tapi kenapa dia harus datang La...?"

"aku sempat bertanya padanya tentang hubungan kalian...dan ia hanya menjawab tak ada yang perlu diceritakan" ucap Mila dengan wajah kesal

"begitukah?" Audrey menatap Mila

"jadi lupakan dia Drey..."

Ponsel Audrey pun bergetar, Audrey melihat siapa penelponnya "bentar aku angkat telepon dulu" ucap Audrey berjalan sedikit menjauh

"iya kak..."

^^^Bagaimana sidangnya?^^^

"lancar..." ucap Audrey terdengar tak begitu bersemangat

^^^lalu...bagaimana hasilnya...?^^^

"aku lulus kak..."

^^^selamat ya...tapi kenapa suaramu seperti tak bersemangat?^^^

"aku lapar" Audrey beralasan

^^^Sana...makan dulu...jangan sampai sakit^^^

"iya kak" Audrey pun mematikan panggilannya

Audrey kembali menghampiri Mila yang masih duduk memainkan ponselnya "ayo kita ke kantin" ucap Audrey

Mereka berdua pun berjalan ke arah kantin. Audrey tak fokus, ia berjalan sambil melihat sekitarnya berharap akan bertemu Andrew.

Meski ia telah menerima lamaran Frans namun rasa cinta untuk Andrew itu masih bersemayam dalam hatinya. Jika ditanya, apakah cintanya untuk Andrew lebih besar dari cintanya untuk Frans jawabannya adalah ya.

Audrey masih mengharapkan Andrew, namun ia selalu menepisnya dan menanamkan dalam pikirannya jika Frans adalah orang yang tepat, lebih baik dicintai daripada mencintai. Setiap ingatannya kembali lagi pada Andrew ia selalu meyakinkan dua hal itu.

.

Setelah hari itu, Andrew tak lagi muncul di hadapan Audrey. Andrew kembali lagi menghilang seperti ditelan bumi. Lagi-lagi Audrey harus membuang jauh-jauh keinginannya untuk bertemu Andrew.

Hubungannya dengan Rosa adik Frans semakin tak baik. Audrey selalu berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka berdua namun Rosa selalu menghindarinya.

Rosa selalu berpura-pura tak mengenal Audrey. Audrey semakin bingung, ia berusaha mencari apa ada yang salah pada dirinya. Ataukah ia pernah berbuat salah pada Rosa, namun selalu saja Audrey menemui jalan buntu.

Ia tak mendapati kesalahan apa yang telah ia perbuat sehingga Rosa membencinya. Audrey tak pernah mengatakan pada Frans jika ia sudah mengetahui tentang fitnah yang dituduhkan oleh Rosa.

Audrey tak mau dianggap buruk di mata Frans. Karena ia masih tak tahu apakah jika ia menyinggung Rosa, Frans akan membelanya.

.

.

B e r s a m b u n g

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!