Apa kabar?

Hari-hari berlalu sejak malam itu setiap hari Frans pulang pergi ke kota B padahal jaraknya cukup jauh butuh waktu satu jam perjalanan untuk bisa sampai di kota B.

Pagi hari berangkat ke kota B untuk bekerja dan pulang ke kota A di sore hari. Alasannya karena Frans tidak nyaman tidur di kosnya di kota B. Padahal sebelum berpacaran dengan Audrey ia hanya pulang di akhir pekan saja.

Frans tahu jika Audrey belum sepenuhnya membuka hatinya untuk dirinya. Ia ingin menaklukkan hati Audrey dengan kehadirannya setiap hari. Hal itu membuat Audrey tak bebas lagi seperti dulu. Ia jadi tak memiliki waktu untuk bersama teman-temannya.

Dua bulan sudah mereka berpacaran, Audrey sudah terbiasa akan hubungan mereka. Ia tak lagi merasa canggung saat berdekatan dengan Frans. Bahkan perlahan ia mulai membuka hatinya untuk Frans.

"besok malam aku ingin mengajakmu pergi keluar, kamu tidak ada acara kan?" tanya Frans saat mengantar Audrey pulang ke kosnya

"bukankah setiap malam kakak selalu mengajakku pergi keluar?"

"ya...mungkin saja kamu mau pergi bersama temanmu"

Audrey terkekeh "gara-gara setiap malam kakak datang ke kos tak ada yang berani mengajakku pergi"

"baguslah..." Frans memakai kembali helmnya "besok malam kita makan di luar bersama adikku, tak apa kan?"

"tidak apa-apa kak...dia adikmu kenapa aku harus keberatan?"

"ya sudah...besok aku jemput jam tujuh malam ya...dandan yang cantik"

"iya..." Audrey masuk ke dalam kosnya kemudian Frans pun meninggalkan kos Audrey.

Keesokan harinya, Audrey sudah selesai bersiap ia pun melihat jam di dinding kamarnya menunjukkan pukul tujuh kurang lima belas menit.

Tak lama bel kos berbunyi, Audrey melihat dari balkon kosnya Frans telah datang. Ia pun mengambil tas kemudian turun menemui Frans.

"kok cepet kak?" ucap Audrey menghampiri Frans

"iya...lebih baik aku menunggu daripada terlambat" Frans terkekeh "kita tunggu adikku sebentar ya..."

"memangnya dia tahu kosku?" ucap Audrey duduk di kursi ruang tamu

"katanya dia tahu"

"oh....aku kira kakak datang bersama dia"

"kita berdua naik motor sendiri-sendiri, dia mampir dulu ke tempat temannya"

Tak menunggu lama adik Frans yang bernama Rosa tiba. Setelah memarkirkan motornya ia datang menghampiri Audrey dan Frans yang sedang duduk di ruang tamu.

"ayo sekarang saja..." ucap Rosa

"ya sudah ayo..." ucap Frans kemudian beranjak berdiri

Frans membonceng Audrey sedangkan Rosa sendirian. Mereka beriringan menuju ke sebuah restoran ternama di kota itu. Audrey hanya diam mengikuti Frans. Meski Audrey kenal dengan Rosa namun mereka tak terlalu akrab, mereka hanya sebatas teman kuliah satu angkatan dan satu program studi.

"kamu sudah tahu belum? Kalau hari ini kak Frans ulang tahun" ucap Rosa

Audrey menggelengkan kepalanya, ia merasa tak tahu apapun tentang Frans "benar itu kak?"

Frans mengangguk "maafkan aku...aku tidak tahu kalau kakak ulang tahun" ucap Audrey dengan nada tak enak hati

"tidak apa-apa, aku juga belum pernah memberitahumu" ucap Frans tersenyum

"selamat ulang tahun ya kak...maaf aku tak bawa kado" ucap Audrey

"terima kasih...kadonya sudah kamu bawa kok" Frans tersenyum penuh arti

"bawa apa? Aku cuma bawa diri kak..." Audrey tampak kebingungan

"kadonya itu kamu...." Frans menatap Audrey penuh cinta

Audrey pun tersipu, Rosa yang duduk di seberang Audrey memutar bola matanya malas "obat nyamuk...obat nyamuk..." ucap Rosa. Audrey dan Frans tertawa bersama melihat tingkah Rosa.

.

Seminggu berlalu, Audrey kembali sibuk mengerjakan tugas-tugasnya karena sebentar lagi akan ujian akhir semester. Ia meminta pada Frans memberinya waktu untuk belajar.

Setiap ada jeda jam kuliah Audrey menghabiskan waktunya di perpustakaan. Ia memilih untuk membaca daripada di kos dan hanya tidur-tiduran.

Audrey duduk seorang diri sambil membaca buku di sudut perpustakaan yang sepi. Audrey begitu fokus membaca buku hingga ia tak menyadari ada seseorang yang duduk di sampingnya.

"Drey..." ucap seorang cowok yang duduk di sebelahnya

Audrey menoleh dan ia terkejut melihat siapa yang duduk di sebelahnya "Andrew.....?"

"apa kabar?" cowok bernama Andrew itu tersenyum

"bagaimana kamu bisa ada di sini?" tanya Audrey penasaran

"seperti janji kita...aku juga kuliah di sini" ucap Andrew tersenyum

"kemana saja kami selama ini Drew...?"

"aku senang melihatmu baik-baik saja...aku pergi dulu ya..." Andrew beranjak dari duduknya kemudian dengan langkah lebar ia berjalan meninggalkan Audrey yang masih terpaku menatapnya.

"ini buka mimpi kan?" batin Audrey

Audrey bingung, haruskah ia marah ataukah bahagia dengan pertemuan ini. Tiga tahun lebih ia tak pernah mendengar kabar dari Andrew tiba-tiba datang menghampirinya.

Perasaan Audrey campur aduk, hatinya yang sudah mulai mencintai Frans goyah. Apakah ia harus mengejar Andrew ataukah melupakannya.

Seketika Audrey tersadar, ia menutup buku yang ia baca kemudian ia berjalan keluar dari perpustakaan dengan langkah buru-buru.

Tujuannya adalah kampus fakultas ekonomi yang terletak di sebelah perpustakaan. Ia mendatangi kampus yang sudah tiga tahun lamanya ia tak pernah lagi ke sana.

Audrey seperti orang bingung, melihat kesana kemari setiap ada mahasiswa yang melintas. Sebenarnya Audrey mengenal seseorang di fakultas itu, dia teman dekatnya yang juga mengenal Andrew. Terakhir kali ia bertemu dengan temannya itu, mengatakan bahwa ia tak tahu tentang Andrew.

Kini Audrey mencari keberadaan temannya itu, yang ia tahu selalu duduk-duduk di kantin. Audrey bergegas menuju kantin di fakultas itu.

Dan benar perkiraannya temannya Dean sedang duduk menikmati rokoknya di kantin. Tanpa permisi Audrey duduk di hadapan Dean.

"Yan...apa yang kamu sembunyikan dariku?" tanya Audrey serius

Dengan santainya Dean mengepulkan asap rokoknya kemudian menatap Audrey "ada apa Drey?"

"Andrew...kamu pasti tahu tentang dia kan?"

"tak ada yang aku sembunyikan Drey..."

"ayolah Dean...dia baru saja menemuiku"

"mungkin kamu salah lihat Drey....sudah lupakan dia...banyak teman-temanku yang menyukai kamu..."

"Dean...!" Audrey terlihat kesal

"hai Drey...ada angin apa kamu menginjakkan kaki di kampus Ekonomi" ucap seorang cowok yang menyukai Audrey sejak lama

Audrey terlihat kesal, kemudian ia meinggalkan Dean. Audrey merasa apa yang ia lakukan sia-sia. Dean memang terkenal sebagai cowok yang cuek dan slengekan sulit untuk mengorek informasi darinya.

.

.

B e r s a m b u n g

Jangan lupa tinggalkan jejak ya kakak-kakak reader semuanya. Terima kasih sekebon durian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!