Andrew Lagi

Sebelum lanjut nona mau curhat sedikit 🤭🤭 di kepala ini banyak ide, namun untuk menterjemahkannya dalam bentuk tulisan agar nyambung entah kenapa susah banget, makanya agak lambat up ya karena sudah nulis hapus lagi begitu berulang kali 😁😁

...----------------...

Setelah pertemuan dengan kedua orang tua Frans tempo hari, Frans dan Audrey semakin dekat. Frans membuktikan jika dirinya serius menjalani hubungan dengan Audrey. Banyak hal baru yang tak pernah Audrey tahu, bersama Frans ia banyak diajak ke tempat-tempat yang tak pernah ia kunjungi.

Selain itu Audrey juga banyak terbantu dalam kuliahnya, Frans sering berbagi cerita tentang pekerjaannya yang memang berhubungan dengan kuliah Audrey. Frans selain pacar ia juga menjadi dosen sekaligus mentor pribadi Audrey.

Kini Audrey sedang mempersiapkan proposal skripsinya, karena semester depan ia akan mengambil tugas akhir. Audrey lebih sering menghabiskan waktunya di perpustakaan. Ia mencoba mencari referensi untuk tugas akhir yang akan ia kerjakan.

Berkali-kali Frans menawarkan bantuan namun Audrey menolaknya. Audrey tipe cewek mandiri ia tidak mau bergantung pada orang lain, jika ia bisa sendiri kenapa harus merepotkan orang lain.

.

Terbiasa itulah yang membuat seseorang jatuh cinta. Audrey kini sudah merasa bahwa ia memang mencintai Frans bukan karena apa yang ia miliki namun karena kedewasaannya serta rasa tanggung jawabnya yang besar.

Bersama Frans Audrey merasa dicinta, disayang dan dilindungi. Jika ditanya teman-temannya mengapa memilih Frans bukan teman-teman kampusnya Audrey selalu mengatakan tidak tahu, cinta datang karena terbiasa katanya.

.

Semester baru pun tiba, kini Audrey berada di semester tujuh, ia kini sudah mulai mengerjakan tugas akhir. Audrey ingin segera lulus, ia ingin segera bekerja dan melanjutkan kuliah S2.

Proposal tugas akhir telah disetujui oleh dosen pembimbingnya, kini waktunya Audrey untuk bersungguh-sungguh mengerjakan tugas akhirnya.

Seperti biasa Audrey pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi sambil mengerjakan tugas akhirnya. Audrey sengaja duduk di paling pojok di ruang perpustakaan itu tempat yang paling sepi agar ia fokus mengerjakan tugas akhirnya.

Audrey menyalakan laptopnya, kemudian ia mulai mengetik semua data yang telah ia peroleh beberapa waktu lalu atas bantuan Frans di perusahaannya.

"Drey..." sebuah suara yang sangat ia kenal membuatnya berhenti mengetik. Audrey menoleh, lagi-lagi Audrey terdiam dan membeku menatap siapa yang berdiri di samping mejanya.

"sedang apa?" orang itu menarik kursi ke sebelah Audrey kemudian duduk "mengerjakan tugas?"

"Andrew...." hanya itu yang mampu keluar dari bibir Audrey

Andrew tersenyum "kenapa diam? Lanjutkan anggap aku tidak ada" ucapnya

"ah...iya..." Audrey tergagap, ia pun menyimpan ketikannya dan mematikan laptopnya

"kenapa dimatikan? Bukankah tugasmu belum selesai?"

"nanti aku lanjutkan di kos saja..." ucap Audrey

"kamu satu kos dengan Lisa kan?"

"Lisa? Mahasiswa jurusan komunikasi?"

"iya..."

"ada apa, dia sudah pindah beberapa bulan lalu?"

"tidak ada apa-apa?" Andrew mengulas senyuman

"Drew...aku..." ucapannya terhenti ketika Andrew berdiri kemudian ia mengambil sesuatu dari tasnya

"ini untukmu..." Andrew mengulurkan sebatang coklat pada Audrey "semangat kuliahnya ya....aku pergi dulu" Audrey diam dan menatap Andrew dengan tatapan nanar, Andrew pun meletakkan coklat itu di atas laptop Audrey "jangan lupa dimakan ya...biar tambah manis" kemudian Andrew pergi meninggalkan Audrey

Air mata Audrey pun akhirnya mengalir di pipinya. Ia sedih dan marah, kenapa Andrew harus datang lagi jika hanya untuk mempermainkan hatinya.

Audrey memasukkan barang-barangnya, kemudian ia bergegas pergi meninggalkan perpustakaan. Ia pergi ke kos Mila sahabatnya. Saat ini ia butuh teman, ia hanya ingin menangis meluapkan semua kesedihannya.

"Drey...kamu kenapa?" Mila memeluk Audrey dan membelai punggungnya.

Audrey masih menangis "Andrew Mil...."

Mila mengurai pelukannya "Andrew?"

"yang pernah aku ceritakan padamu"

"mantanmu waktu itu?" Audrey mengangguk

"apa yang ia lakukan padamu?"

"dia tiba-tiba datang, dan ini sudah kedua kalinya" ucap Audrey sambil menghapus air matanya

"lalu?"

"ia tak mengatakan apapun seolah-olah ia tidak merasa bersalah atas apa yang ia lakukan"

"Drey...untuk apa kamu menangisi dia? Dia tak pantas kamu tangisi, kini kamu telah memiliki kak Frans, dia yang selama ini ada untukmu, lupakan Andrew, anggap saja dia orang lain yang baru saja kamu kenal" ucap Mila

"tapi sulit La...dia cinta pertamaku, terlalu banyak kenangan bersamanya, dia yang selalu bisa membuatku bahagia dan merasa dicintai" Audrey terisak

"buktinya...dia tiba-tiba meninggalkanmu Drey...hadapi kenyataan...kamu telah memiliki kekasih yang begitu mencintaimu, apa kamu tidak melihat pengorbanannya?"

Audrey masih terisak "Drey...sudah hampir empat tahun...dan itu waktu yang cukup untuk membuktikan bahwa dia memang tak layak untuk kamu tangisi" Mila mencoba membuat Audrey sadar

"malam ini aku menginap di sini ya...?" ucap Audrey

"lalu kak Frans?"

"tadi dia mengatakan malam ini lembur jadi kemungkinan dia tidak pulang"

"baiklah..."

.

Di rumah Frans, ternyata ia pulang meskipun sedikit terlambat. Ia bergegas mandi dan setelah itu menemui Audrey.

"kak.."

"apa Ros...aku buru-buru" ucap Frans menyambar kunci motornya

"ada yang ingin aku bicarakan denganmu...penting...!" ucap Rosa

Frans berhenti kemudian duduk, di kursi ruang keluarga "bicara apa?"

"ini tentang Audrey..."

"ada apa dengan Audrey...?"

"sebaiknya kakak jangan berpacaran dengan dia"

"memangnya ada apa?" Frans mengerutkan dahinya

"dia bukan perempuan baik-baik"

"maksudmu?" Frans semakin terlihat heran dan mulai kesal

"dia itu sering pergi dengan sembarang cowok, dan sering menginap bersama cowok-cowoknya itu" Rosa terlihat sinis dan tidak suka

"jaga ucapan kamu Rosa!! Dia perempuan baik-baik tak seperti yang kamu tuduhkan, siapa yang sudah mengatakan hal sekejam itu? Hah!!" Frans marah

"banyak saksinya kak...!" Rosa membentak Frans "tak perlu aku sebutkan semuanya, yang jelas dia bukan perempuan baik-baik!"

"jangan memfitnahnya...! Selama bersamaku dia tidak memperlihatkan apa yang kamu tuduhkan!!"

"kakak lebih mempercayai dia daripada aku adikmu?!"

"jangan mengatakan sebuah kebohongan jika kamu tidak melihatnya sendiri! Yang aku tahu dia perempuan baik-baik!" Frans benar-benar marah "kamu tidak mengenalnya jadi jangan pernah menjelek-jelekkan dia!" Frans pergi meninggalkan Rosa yang masih tampak emosi.

Frans tak tahu siapa yang menghasut adiknya itu hingga menjelek-jelekkan Audrey. Selama mereka berpacaran tak pernah sekalipun Audrey memperlihatkan jika ia bukan perempuan baik-baik.

Frans sudah banyak bertemu perempuan bahkan saat dia kuliah di ibukota, ia mengenal banyak perempuan dengan berbagai macam latar belakang jadi Frans cukup tahu mana yang baik dan mana yang tidak.

.

.

B e r s a m b u n g

Jangan lupa tinggalkan jejak ya kakak readers...yuk...like yuk...komen-komen juga ya...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!