Satu bulan menjelang hari pernikahan Audrey dan Frans, semua terlihat baik-baik saja. Segala persiapan sudah tujuh puluh lima persen. Audrey dan Frans pun sudah mengikuti kursus pernikahan sebagai syarat untuk mendaftarkan pernikahan mereka.
"kak...aku ingin menagih janji kakak" ucap Audrey pada Frans
"janji?"
"iya...janji yang pernah kakak ucapkan waktu itu, apa kakak lupa?"
Terdengar helaan nafas dari Frans "aku tidak lupa, namun aku harus meminta persetujuan kedua orang tuaku dulu Drey"
"lalu kapan kakak akan menepati janji kakak, hari pernikahan kita sudah dekat" ucap Audrey terlihat kecewa
"segera...minggu depan kamu mau kan ikut ke rumah kedua orang tuaku?"
"maaf kak...aku tidak bisa...papa dan mama melarangku pergi jauh dari rumah"
"baiklah...aku akan segera menepati janjiku" ucap Frans mantap
.
Di rumah kedua orang tua Frans, terjadi perdebatan di dalam keluarga itu.
"pokoknya papa dan mama tidak setuju kamu berpindah keyakinan!" ucap papanya Frans
"tapi pa...Frans sudah berjanji pada Audrey" Frans berusaha meyakinkan kedua orang tuanya
"pasti dia yang sudah memaksamu untuk menuruti apa maunya!" ucap mamanya Frans
"Audrey tak pernah memaksaku ma, aku yang sudah berjanji padanya"
"sejak kamu mengenal Audrey kamu berubah, kamu tak lagi peduli pada adikmu"
"ma...bukan Frans tak peduli pada Rosa, tapi Rosa yang kembali berulah" Frans jengah "bukankah mama dan papa menyuruhku untuk segera menikah? Dulu dengan Lely Rosa juga bersikap seperti itu, bahkan dia terang-terangan menyuruhku memutuskan hubungan dengan Lely, dan kini saat Frans sudah menemukan wanita yang tepat yang jauh lebih baik dari Lely kalian juga menentangku"
"jaga ucapanmu Frans!!" bentak papa Frans
"kami menyetujui kamu menikah dengan Audrey, tapi kamu harus ingat siapa yang membesarkan kamu, siapa yang membiayai sekolahmu!" ucap mama Frans
"kamu masih anak kami! Jadi kamu harus patuh pada perintah kami! Ingat itu!" ucap papa Frans
"sejak kecil kalian tak pernah mau tahu apa yang aku inginkan" Frans pun pergi meninggalkan rumah
.
Seminggu kemudian Frans pulang ke rumah Audrey. Sejak ia pindah kerja ke kota S setiap akhir pekan ia selalu pulang ke kota A dan sejak Audrey lulus, ia masih tetap setiap minggu pulang bahkan terkadang datang dari kota S pagi buta dan pulang ke kota A tengah malam di hari yang sama. Frans lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Audrey seperti waktu ia bekerja di kota B.
"Drey..." Frans mengetuk kamar Audrey
Audrey membuka pintunya kemudian ia keluar "kakak kapan datang?"
"baru saja, kakak ada pekerjaan sampai larut malam jadi sampai sini sudah siang" Frans duduk di meja makan
Audrey pun berjalan ke arah meja makan "seharusnya jika kakak ada pekerjaan sampai larut tidak perlu pulang" Audrey menuang segelas air putih kemudian meletakkan di hadapan Frans "minum dulu, nanti aku buatkan teh hangat"
Frans meneguk air putih itu hingga tandas kemudian meletakkan gelasnya di meja. "Drey...ada yang harus aku bicarakan denganmu" Frans terlihat serius
"lebih baik kakak mandi dulu, sarapan kemudian istirahat dulu, biar aku siapkan kamar tamu" ucap Audrey beranjak meninggalkan Frans
"tapi Drey...ini penting"
Audrey tersenyum "wajah kakak tampak kusut, sebaiknya kakak istirahat dulu setelah itu kita keluar, hari ini aku ada janji dengan penjahit mau fitting baju"
"baiklah...." Frans pun menuruti apa yang Audrey ucapkan
Frans pun mandi kemudian sarapan bersama keluarga Audrey. Setelah itu ia pun beristirahat di kamar tamu di rumah Audrey.
Pukul sepuluh pagi, Frans mengantar Audrey ke penjahit untuk fitting baju. Setelah dari penjahit Frans membawa Audrey ke taman kota.
"kakak mau bicara apa?" Audrey duduk di kursi taman
"Drey...aku ingin berbicara serius denganmu tentang janjiku" Frans terlihat gusar
Audrey menatap Frans dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Drey...aku minta maaf, aku belum bisa menepati janjiku" Frans terlihat menyesal
"bukankah kakak sudah berjanji? Jadi kakak mengingkari apa yang kakak janjikan?" Audrey terlihat sangat kecewa
"bukan mengingkari, tapi aku meminta waktu padamu"
"sampai kapan kak? Dulu aku yang meminta waktu tapi kakak berjanji tanpa aku meminta, san sekarang kakak mengingkarinya" Audrey marah
"aku tidak mengingkari, aku hanya meminta waktu, paling tidak setelah acara pernikahan kita" Frans berusaha meyakinkan Audrey
"jika tahu begini, aku tak akan menyetujui kakak melamarku" Audrey benar-benar kecewa "sebaiknya kita tunda pernikahan kita sampai kakak yakin dengan keputusan kakak"
"Drey...aku mohon mengertilah...." Frans terlihat frustasi
"selama ini aku berusaha mengerti dengan semuanya, bahkan adikmu memusuhi aku yang aku sendiri tak tahu apa alasannya, aku hanya diam kak...sepertinya menunda pernikahan kita adalah hal yang tepat"
"Drey...aku mohon...jangan batalkan pernikahan kita, aku berjanji akan menepati janji kita setelah acara pernikahan kita" Frans benar-benar frustasi
"apa jaminannya kakak tak akan mengingkarinya kembali?"
"Drey...aku mencintaimu, sangat mencintaimu...aku tak ingin kehilangan dirimu...aku akan menepati janjiku..."
"seorang pria yang dipegang adalah janjinya, jika kakak tak menepati janji maka aku akan pergi" ucap Audrey serius
"aku berjanji ....aku berjanji....terima kasih sayang" Frans mengecup dahi Audrey
.
.
B e r s a m b u n g
Jangan lupa tinggalkan jejak ya kakak2 maaf lama ga up, banyak pekerjaan di dunia nyata, novel pesona janda kembang saja juga sampai jarang up, terima kasih yang sudah membaca karya-karya Nona love you all
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments