Bab 18

Adnan menghentikan mobilnya di depan rumah minimalis dua tingkat, rumah yang terletak di paling belakang diantara rumah yang lain di kompleks itu. Rumahnya sangat gelap, tidak ada lampu yang menyala. Sepertinya pemilik rumah sedang tidak ada.

Adnan mendekati gerbang yang tergembok sambil mendongak mengukur tinggi pagar. Setelah memastikan tidak ada yang melihat pria itu memanjat pagar dengan cekatan kemudian melompat ke halaman rumah.

Ia merogoh saku celana jeans hitam yang ia kenakan untuk mengambil ponsel. sial, ia mendengus kesal saat baru menyadari ponselnya tertinggal di mobil. Adnan ragu-ragu sebentar, apa ia harus kembali ke mobil dan mengambil ponsel atau masuk kedalam untuk memeriksa. Lebih baik Mauk kedalam, lagipula tidak akan lama. Ia hanya perlu memeriksa dan sebentar lagi juga sahabatnya akan datang, tidak ada yang harus dicemaskan.Adnan menggosok kedua telapak tangannya, menenangkan diri sebentar kemudian mendekati pintu.

Ia menarik gagang pintu yang ternyata terkunci. Adnan tidak panik, segera ia mengeluarkan kunci duplikat yang diberikan oleh Dylan, entah dari mana sahabatnya itu mendapatkan yang jelas ia sangat terbantu dengan benda itu sekarang.

Adnan segera masuk kedalam setelah berhasil membuka pintu, didalam sangat gelap karena tidak ada penerangan sama sekali. Tangan Adnan meraba sekitar mencari saklar lampu,

Berhasil.

Ia berhasil menemukan saklar, namun saat itu...

Ting...

ting...

Terdengar klakson mobil dari luar, Adnan mengintip dari kaca. Dilihatnya sebuah mobil sedan berhenti tepat didepan mobilnya, mungkin dia memeberi tanda pada Adnan supaya memindahkan mobil dari sana.

Dalam gelap Adnan mencari tempat persembunyian. Tangannya meraba-raba sekitar, ia tidak keluar apalagi pergi memindahkan mobil. Usahanya datang kesini akan sia-sia jika ia melakukan itu.

Duk....

Tak...

Kaki Adnan tersandung sesuatu membuatnya terjatuh cukup keras dilantai. Ia baru saja menebak meja didekat sofa, beberapa saat kemudian ia kembali berdiri.

Adnan mendekat kearah jendela, ia mengintip keluar. Mobil tadi ternyata sudah tidak ada, sepertinya Adnan terlalu curiga, bisa saja itu cuma mobil kesasar yang ingin putar arah. Ia kembali mencari saklar lampu. Tidak terlalu sulit menemukan karena Adnan sudah bisa mengetahui letaknya.

Setelah lampu menyala Adnan bisa melihat sekitar dengan jelas. Ia sekarang ada diruang tamu lantai satu, setelah berpikir sejenak Adnan memutuskan untuk pergi ke lantai dua.

Ia menaiki anak tangga satu persatu, beruntung ia memiliki kaki yang panjang sehingga lebih cepat sampai. Lantai dua sama gelapnya dengan lantai satu, Adnan harus mencari saklar lampu lagi.

Ia mengitari lantai dua, memeriksa seluruh ruangan namun keberadaan Sarah tidak ia temukan sama sekali. Kalau begitu pasti madam Susan menyekapnya di rumahnya yang lain.

Ketika ia hendak turun kembali ke lantai satu, sudut matanya tak sengaja menangkap sebuah celah di ujung ruangan lantai dua. Ia melangkah cepat kesana, ia menengok sebentar kearah halaman dari jendela, melihat hanya mobilnya yang terparkir didepan rumah segara Adnan masuk kedalam celah seukuran tubuh manusia. Ada ruangan lain disana, melihat celah tersebut dipastikan pemilik rumah hendak menutup sepenuhnya ruangan tersebut. Adnan yakin kalau dulunya ada pintu ditempat ia masuk barusan.

Adnan menekan saklar lampu yang tidak begitu jauh dari celah ia masuk tadi, seketika ruangan terang benderang memperlihatkan ruangan persegi empat yang agak aneh. Indra penciuman Adnan langsung di serang bau harum yang sangat harum. Ia melirik sekilas pada alat-sebut saja semprotan otomatis, ia mengerti sekarang abu harum itu berasal dari semprotan tersebut.

Terdapat dua buah lemari kaca diletakkan menempel pada dinding sebelah kanan, selain itu juga terdapat tiga buah lemari dari aluminium dinding sebelah kiri. Juga ada ranjang yang ditutupi kain hitam yang senada dengan cat ruangan yang juga berwarna hitam. Ada beberapa kursi yang disusun keatas dan sebuah meja kerja disudut ruangan.

Adnan secara perlahan berjalan ketengah ruangan, ia memandang curiga pada sesuatu yang ditutupi kain hitam. Bulu kuduknya mendadak berdiri, ia merasakan tengkuknya dingin seperti tersiram air es. Perlahan, tangannya menarik sedikit demi sedikit kain tersebut. Adnan memejamkan mata kemudian menarik keras kain hitam sehingga ranjang tersingkap sempurna.

Setelah menenangkan diri, ia membuka mata kembali. Alisnya bertaut saat melihat ranjang kosong, tak ada apa-apa disitu. Hanya seprei warna hitam yang agak lusuh. Adnan menghembuskan nafas yang sempat tertahan.

Ia menoleh waspada kesekeliling ruangan, aneh, ruangan apa ini? Apa pekerja lab buana memang aneh semua? kata Adnan dalam hati. Ia sekarang mendekat kearah lemari, tangannya membuka salah satunya.

Lemari pertama hanya menyimpan beberapa pakaian, sebagian besar dress berwarna hitam dan beberapa jas khusus lab. Kemudian ada beberapa kotak sarung tangan dokter dan masker.

Adnan berpikir sambil melihat tanpa berkedip apda semprotan otomatis, benda itu mengeluarkan bau yang sangat harum. Siapapun orang yang tinggal disini pasti dia menggunakan wewangian untuk menyamarkan bau yang lain. Pria itu mendapat ide, ia mematikan semprotan otomatis tersebut.

Apa yang disembunyikan disini sehingga mereka menggunakan wewangian sebanyak itu.

Sembari menunggumu, Adnan duduk diatas ranjang. Tempat aneh ini apa mungkin menyimpan sesuatu? Adnan masih bertanya-tanya didalam hati.

Samar-samar Adnan mencium sesuatu yang busuk, seperti bau bangkai. Baunya tidak terlalu kentara karena ruangan ini masih sangat wangi.

Adnan kembali menyalakan semprotan, kemudian mulai mencari sumber bau yang baru saja tercium. Ia sudah memeriksa semuanya kecuali lemari alumunium nomor tiga. Ia membuka lemari paling terakhir dengan cepat, secepat pintu lemari terbuka secepat itu pula teriakan keras keluar dari tenggorokannya. Matanya melotot ngeri untuk beberapa saat beberapa saat kemudian tubuhnya terkulai lemas, ia pingsan.

***

Terpopuler

Comments

Hanum Mustika Biantari

Hanum Mustika Biantari

iih malah pingsan.. gimana kalau ketahuan

2024-02-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!