Bab 5

Dibalik sebuah batang pohon yang tidak begitu jauh dari asrama buana madam susan berdiri bersandar, diantara jari telunjuk dan jari tengahnya terselip sebatang rokok. Sesekali ia menyesap rokok yang sudah tinggal setengah batang, kemudian menghembuskan asap membentuk beberapa bulatan kecil. Matanya menatap penuh minat pada Adnan dan Diana yang sedang berusaha memasukkan pak Eddie kedalam mobil. Tadi, madam susan hanya berpura-pura pergi, mobil yang dikendarai sudah dibawa pergi oleh supir pribadinya. Sementara madam susan bersembunyi disana, melihat apa yang sebenarnya Adnan lakukan di asrama buana.

Setelah mobil Adnan melaju pergi, madam susan mengeluarkan ponselnya kemudian menelpon seseorang.

"Hallo... " Sapanya setelah telepon tersambung,

".... "

"Yaa, aku tidak salah menduga. Pantas saja wajah pria itu terlihat familiar ternyata dia teman Diana. Aku juga melihat gadis itu disini, mereka membawa Eddie pergi. "

"... "

"Aku sudah mengabari sejak satu jam lalu, kalian sudah berada di dekat asrama kan? Cegat mereka ditengah jalan. Bagaimanapun caranya kamu harus mendapatkan Eddie, bawa pergi dan sembunyikan dia. ingat dia harus tetap hidup. "

tut...

Setelah mengatakan itu madam susan mematikan sambungan. Ia berjalan anggun masuk kedalam asrama buana.

Sementara Diana dan Adnan tidak tahu sama sekali kalau mereka sudah ditargetkan. Keduanya mengobrol santai,

" Dia kenapa bisa seperti itu? maksudku, kenapa dia bisa koma? apa yang terjadi sama dia? "Tanya Adnan melihat pak Eddie melalui kaca mobil.

"Setahuku pak Eddie diculik dan disekap di mansion bersama sarah. Tapi, aku tidak tahu apa yang menyebabkan pak Eddie sampai koma, " jawab Diana. dahinya berlipat saat melihat sebuah mobil van hitam menghadang mobil mereka.

"Apa yang mereka lakukan?! " Kaget Diana,

Mobil van itu menabrak bagian depan mobil Adnan sehingga membuat mobilnya agak oleng. Tak berhenti disana mobil itu secara terus menerus menabrak, kaca bagian depan mulai retak di beberapa bagian.

Melihat hal itu jelas Adnan marah, ia segera keluar untuk memberi beberapa peringatan pada pemilik mobil van itu.

"Hei... apa yang kal... " Belum selesai Adnan berbicara lima orang berbadan besar keluar dari mobil. Oh, tidak! darimana para bodyguard ini datang? Adnan mencoba mengingat apa dia pernah menyinggung seorang bos besar, tapi, seingatnya tidak pernah. lantas kenapa orang-orang ini datang dengan sikap permusuhan.

Dua orang bodyguard tersebut menahan Adnan, membuatnya tak bisa bergerak sama sekali.

"Na, Kunci mobil! jangan keluar!," Teriak Adnan pada Diana, ia mulai merasakan adanya bahaya.

Diana meraba dasbor mobil, mencari benda yang bisa ia jadikan senjata. Sial, sekali, hanya ada beberapa bungkus permen dan rokok disana. melawan lima orang terlatih hanya dengan tangan kosong tidak mungkin, diana harus memikirkan cara untuk menolong Adnan. Ia sudah bisa menebak kenapa orang-orang itu menghalangi mereka, pasti madam susan tidak benar-benar pergi. Dia yang memerintahkan mereka untuk menghentikan Diana membawa Pak Eddie.

Tiga orang mencoba membuka pintu mobil, karena tidak bisa mereka mulai memecahkan kaca mobil.

" Apa aku tabrak saja mereka? "Gumam Diana,

"Eh, tapi, bagaimana kalau mereka mencelakai Adnan? " Diana bimbang, jika saja Adnan tidak disana bersama kawanan mereka tentu Diana tidak akan berpikir dua kali untuk menabrak tiga orang yang sudah hampir selesai menghancurkan kaca mobil.

Kaca mobil berhasil mereka pecahkan sepenuhnya, dua orang memaksa Diana untuk turun sementara orang yang bertubuh tinggi dan paling besar memindahkan pak Eddie ke dalam mobil van.

Setelah itu mereka mengikat kedua tangan Diana dan Adnan dan memasukkan mereka kedalam mobil Adnan yang sudah penyok. Mereka juga melajukan mobil itu tanpa ada yang mengemudi, sepertinya mereka berniat membunuh keduanya dengan membuat seolah-olah terjadi kecelakaan. Salah satu dari mereka juga merusak rem mobil, Setelah mobil Adnan melaju, mereka juga pergi membawa pak Eddie.

"Na, hadap sini! Biar aku buka talinya, " Kata Adnan. Untung saja masih jalan lurus jadi mobil ini belum menabrak apapun.

"Gak perlu, ikatannya udah hampir terlepas, " ucap Diana masih terus berusaha membuka tali yang hampir terlepas. Dulu ia pernah belajar cara membuka ikatan tali pada kedua tangan, jadi Diana tidak terlalu kesulitan melepasnya.

Berhasil.

Diana kemudian membantu Adnan untuk melepaskan ikatannya.

Adnan segera berpindah ke depan dan mengambil alih kemudi mobil.

"Sial. mereka merusak remnya, " rutuk Adnan. Sepertinya mereka memang ingin membunuhnya dan Diana.

"Apa yang harus kita lakukan? " Panik Diana.

"Aku akan menghubungi Dylan dan Abi. Sebentar, " Kata Adnan seraya menelpon Dylan terlebih dahulu.

"Hallo.... " Sapa Dylan di seberang sana.

"Rem mobil ku blong, aku akan kirim lokasinya. Kamu harus datang kesini untuk menolong kami, "

"Hei, apa itu caramu meminta tolong? "

"Aku sedang serius lan, " Bisa-bisanya Dylan masih mengajaknya bercanda di saat genting seperti sekarang. Memang salahnya juga karena terlalu sering bercanda dengan mereka dan sekarang disaat seperti sekarang akan kesulitan membuat Dylan percaya.

"NAN, AWAS!!! " Teriak Diana.

Tepat didepan sana ada batang pohon yang diletakkan melintang ditengah jalan, laju mobil tidak melambat sama sekali. Saat mobil menabrak batang pohon yang berukuran besar itu menimbulkan suara cukup keras. Mobil terbalik dan tangki mobil mengeluarkan minyak.

Gawat. mobil ini akan meledak.

Adnan sudah lebih dulu pingsan dengan luka dikepala, darah mengalir membasahi separuh wajahnya. Sementara Diana masih tersadar, kepalanya juga terluka tetapi tidak separah Adnan karena cowok itu masih sempat melindungi kepala Diana.

Diana merangkak keluar dan berusaha menarik Adnan keluar. Ia menahan sakit disekujur tubuhnya dan tetap menjaga kesadaran. ia belum boleh pingsan sebelum Adnan keluar dari sana.

Duaarrrrrr.....

Tepat saat Diana berhasil menarik tubuh Adnan sepenuhnya, mobil terbakar. Seiring dengan api yang bertambah besar, hujan turun dengan sangat deras, membasahi bumi serta luka Diana dan Adnan.

***

Terpopuler

Comments

hanz

hanz

kalau mau dibuat seolah olah kecelakaan, seharusnya tangan adnan dan diana jangan diikat.

2025-03-12

0

Reksa Nanta

Reksa Nanta

apa iya orang akan mengira itu kecelakaan kalau tangan Adnan dan Diana diikat ?

2025-04-09

0

N___vt

N___vt

harusnya cukup sampe masalah kemaren. terus hidup seperti ga tau apa-apa, tapi susah kalo rasa. penasaran tinggi

2025-01-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!