Bab 11

Margareth buana terlahir dari sebuah keluarga kalangan atas atau yang disebut juga sebagai keluarga bangsawan. Ayahnya Felix Benjamin berkebangsaan prancis, anak tunggal kaya raya pengusaha properti kala itu. Dia menikah dengan Dewi bulan Buana, seorang wanita cantik di sebuah desa yang jauh dari di pinggiran kota disalah satu pulau di Indonesia. Pernikahan keduanya di tentang oleh keluarga besar Felix, mereka tidak setuju anak tunggal mereka menikah dengan wanita kelas bawah. Menurut Ayahnya, Dewi tidak setara dengan keluarga Benjamin. Yaa, memang Dewi hanyalah anak tengah dari lima bersaudara di desa terpencil.

Felix yang dibutakan oleh cinta tetap menikah dengan Dewi, sejak menikah mereka tinggal di prancis, dirumah yang dibeli oleh Felix atas nama Dewi. Orang tua Felix tetap tidak menyukai Dewi sampai akhirnya dia melahirkan seorang putri cantik yang diberi nama Margareth buana. Entah kenapa putrinya tidak diberi nama belakang ayahnya, kabarnya setelah melahirkan, Dewi mulai sakit-sakitan.

Beberapa bulan kemudian Dewi meninggal dunia, Felix menikah lagi dan melahirkan seorang putri lagi.

Diana fokus membaca pdf yang dikirim ke ponselnya, Dylan sudah meringkas informasi yang dicarinya agar mudah dibaca dan dipahami. Memang pantas kalau pria itu disebut sebagai hacker handal. Hanya dalam beberapa jam ia sudah bisa mendapatkan informasi penting, tentu saja agak sulit mencari informasi tentang kehidupan margareth sebelum menikah. Dylan berhasil mendapatkan sebanyak itu sudah hal yang bagus, belum lagi ia harus menerjemahkan dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami.

Pagi tadi saat bangun tidur diana langsung diajak oleh Adnan untuk berkumpul diruangan pribadi Dylan. Ternyata pria itu sudah berhasil mendapatkan informasi yang ia minta, Dylan juga membuatnya dalam bentuk pdf.

"Terimakasih, Dylan. Semua informasi ini sangat berguna, " ucap Diana berterimakasih dengan tulus.

" Jadi, Diana, kenapa kamu mencari informasi tentang sosialita itu? "Tanya Alea yang sedang memakai kuteks berwarna ungu di hari tangan kiri. Sejak bangun tidur dia sudah sibuk mempercantik diri, Alea juga mengatakan akan segera mengganti warna rambutnya.

" Seperti yang pernah aku katakan, apa yang terjadi di lab buana belum sepenuhnya terungkap. Margareth buana dan anaknya memiliki peran besar, aku harus mencari sebanyak mungkin informasi dan bukti. "jawab Diana.

"Ah, aku mengerti sekarang. Kamu sedang melakukan penyelidikan? "

"yap, benar. " Sahut diana.

"Bagaimana kalau kita bekerja sama? "tanya Abi,

" Aku juga mau ikut, "ucap Alea antusias. Ia mulai membayangkan adegan keren yang ia tonton dalam film kriminal, dimana para detektif mencari pelaku kejahatan dengan motif tertentu. Alea tak sabar, ia pasti akan se-keren artis dan aktor yang bermain dalam film tersebut.

"Iya, na, lagipula kami sahabat Adnan. Kami tidak ingin membuatnya berjuang sendirian, maksudku menolongmu sendirian, " Kata Dylan menambahkan,

Diana menatap mereka satu persatu sambil berfikir apakah ia harus mengambil resiko lagi? Menyeret mereka kedalam masalah yang tak berujung, membawa mereka masuk ke dalam sebuah bahaya yang bisa merenggut kehidupan mereka kapan saja. Haruskah Diana mempercayai orang lain lagi? Haruskah ia menerima mereka yang terlihat tulus? Tapi, bagaimana kalau ternyata semua itu juga palsu? Bagaimana kalau salah satu dari mereka mengalami apa yang dialami oleh Elise.

Kecelakaan disengaja yang dilakukan oleh madam susan membuat Diana sadar kalau ia memang butuh orang untuk membantunya. Tetapi...

Ah, Diana dilema sekarang. Ia tak tahu harus bagaimana, untuk sejenak diana menghela nafas kemudian menghembuskan perlahan. Kalau saja Elise ada disini bagaimana tanggapannya sekarang? mungkin dia akan langsung menolak mentah-mentah seperti yang selalu dia lakukan pada diana.

"Na, kamu kenapa nangis? " Tanya Adnan cemas,

Diana meraba pipinya yang ternyata sudah basah, ia tak sadar kalau sedang menangis. Diana menghapus pipinya yang basah. Ia hanya sedang rindu dengan Elise, wanita itu mungkin terlihat judes dan cuek tapi sebenarnya sangat peduli. Diana menguatkan lagi tekadnya untuk secepatnya menemukan serum yang bisa menetralisir oublierserum.

"Tidak apa-apa kalau kamu ngga mau. Tapi, jangan nangis juga, diana. Aku merasa jadi orang jahat, " Kata Alea mengerucutkan bibirnya dan menekuk alisnya, wajahnya terlihat lucu sekarang. Diana sedikit terhibur dengan tingkah lucu Alea.

"Baiklah. Tapi, kalian tidak boleh menyesal, " Diana mencoba untuk mengambil resiko lagi, entah dikhianati atau mungkin kehilangan seseorang.

"Terimakasih, diana. Aku akan mengambil cuti mulai besok dan menjadi orang yang keren," Alea kegirangan langsung memeluk diana, seperti anak kecil yang baru saja dibelikan mainan baru oleh ibunya.

" Kita tidak sedang bermain-main, kenapa kamu senang sekali? "Tanya Diana heran segera menjauhkan diri dari Alea. Ia berpindah duduk ke sebelah Adnan, lebih aman menurutnya.

"Tentu saja aku senang. kita sangat keren seperti detektif Conan, "

"Apa yang akan kita selidiki sangat berbahaya, Alea. Jangan berekspektasi terlalu tinggi. Kamu bisa saja kehilangan nyawa, " Diana sengaja mengatakannya agar gadis itu tidak lagi berangan-angan.

"Aku tidak takut karena disini kita punya Dylan, si manusia pintar, " Kata Alea seraya mengedipkan sebelah matanya pada Dylan yang dibalas tatapan malas pria tersebut. Agaknya dia lelah dengan sikap Alea yang terkadang berlebihan.

Diana hanya bisa menghela nafas, ia memang belum terlalu mengenal Dylan. Pria itu memang pintar, tapi terlalu berharap padanya tidak akan berakhir baik.

"Abaikan saja dia, " Kata Abi melirik sekilas pada Alea.

Diana melirik Adnan singkat kemudian mulai menjelaskan beberapa informasi yang tidak terlalu rahasia.

"Selain semua orang yang ditangkap ada beberapa orang yang berhasil kabur dan tidak ditangkap sama sekali. Untuk sekarang aku hanya bisa mengatakan tiga orang yang terlibat yang tidak ditangkap sama sekali yaitu Feby, Erlangga dan Margareth buana. "

"Eh, masa orang tua yang sudah bau tanah ikut-ikutan juga, " Sela Alea,

"Alea diam dulu, " Tegur Abi.

"iya, "

"Feby adalah sahabatku. Aku tidak tahu kenapa dia bisa bergabung dengan mereka, yang jelas terakhir kali aku melihatnya aku tak melihat dia sebagai manusia lagi. Dia sudah tidak memilki simpati dan hati nurani, " lirih Diana.

Adnan mengusap lembut punggung Diana untuk menenangkan, ia juga merasa getir di hatinya. Feby adalah cinta pertama Adnan dan dia tetap menempati ruang spesial di hatinya.

"Erlangga dan Margareth buana pasti kalian semua sudah tahu siapa mereka kan? "

Mereka mengangguk.

" kamu yakin margareth terlibat? "Tanya Dylan,

" Sebenarnya tidak, "kata diana acuh. Karena kenyataannya margareth memang tidak terlibat sama sekali, orang dia sudah lama meninggal. Yang sekarang hidup adalah margareth palsu, diana harus mencari tahu siapa yang sekarang jadi margareth buana. Kata mbah surip itu adalah kembarannya, tapi berdasarkan informasi yang didapatkan Dylan, dia tidak memiliki kembaran. Apa mungkin adik margareth yang beda ibu?

Diana memperlihatkan foto Feby dan Erlangga yang diambil saat masih bekerja di lab buana.

" Dia mirip Sekala, "Celetuk Alea saat Diana memperlihatkan foto Erlangga.

"SERIUS? " Diana bahkan sampai berdiri saking kagetnya.

"iya, pantesan wajahnya terlihat familiar ternyata dia mirip putra walikota, " kata Alea.

Jantung Diana berdegup kencang, apa lagi yang mereka rencanakan sekarang? Erlangga mendekati Alea untuk apa? Mata Diana membola kala ingatan tentang pembunuhan keji yang dilakukan oleh orang-orang itu terngiang di kepalanya. Jangan-jangan mereka masih mencari orang untuk dibunuh. Tidak! Diana harus bergerak cepat, tidak lagi, ia tidak akan membiarkan mereka membunuh lagi.

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***