19. Hati yang patah.

Ikuti dulu alurnya..!! Tolong percayakan dengan AUTHOR nya..!!

Hayooo.. siapa yang masuk kontak dengan Nara dan tau cerita ini🤗.

🌹🌹🌹

Siang itu Batalyon mengibarkan bendera setengah tiang. Annya menangis histeris melihat peti jenazah tertutup bendera. Mama Beeya sudah tak sanggup lagi dengan keadaan ini. Bang Probo yang sedianya mewakili pihak keluarga pun membatalkan posisi nya sebab Annya sudah berkali-kali pingsan.

Bang Probo sungguh tidak tega melihat Annya. Bagaimana tidak, Annya masih berusia sangat muda, ia baru menikah dan sedang mengandung buah hati pertamanya. Kini istri Abangnya itu harus merasakan pahitnya kehilangan.

"Bang Arok..!!" Rintihnya dalam tangis.

"Uusshh.. ada Abang dek..!!" Ucap Bang Probo tak berhenti menenangkan Annya.

Disana Papa Braga terpaku pilu. Putrinya telah menjadi seorang janda. Mama Syafa pun duduk tanpa kata.

Usai memakamkan putrinya, Bang Rayzan menyempatkan diri untuk hadir dalam kedukaan Batalyon.

"Annya bagaimana Bik..!! Lagi hamil ya?"

"Iya Bang, besok delapan Minggu. Ini bolak balik pingsan." Jawab Bang Probo. "Ijin Bang, saya bisa minta tolong untuk mewakili keluarga? Saya mau urus Annya dulu."

"Iya, saya akan mewakili keluarga..!!" Kata Bang Rayzan. Kini dirinya tidak ingin peduli lagi dengan masa lalu. Fokusnya hanya ingin membangun keluarga yang utuh bersama Ranti.

"Siap.. terima kasih Abang..!!"

:

"Abang pembohong, Abang janji pergi hanya sebentar. Bagaimana dengan anak ini??? Bukankah Abang yang sangat menginginkannya???" Annya terus berteriak histeris.

Tidak hanya istri prajurit yang menangis namun rekan Bang Arok pun ikut menangis karena tidak tega melihat Annya.

"Aku tidak mau anak ini..!! Aku tidak mau hamil anak mu. Abang bohong padaku. Aku membencimu Letnan Shagaa.. sangat membencimu..!!!!" Teriak Annya tak terkendali. Annya berlari menuju peti jenazah bertuliskan nama Kapten Anumerta C. Shaga di depannya lengkap dengan foto wajah suaminya. "Pembohong.. Abang adalah laki-laki terjahat yang pernah ku ku kenal..!!"

Secepatnya Bang Probo menyusul Annya dan berusaha menenangkannya. "Annya, dengar Abang dek. Kita manusia tidak bisa melawan takdir Tuhan.

Annya menghantamkan dirinya pada peti jenazah namun dirinya sendiri yang terpelanting.

"Annyaaaaaa..!!!" Bentak Bang Probo tak tahan lagi. Hatinya pun terasa ribuan kali lebih sakit.

Para tamu ikut menitikan air mata melihat kesedihan Annya.

Bang Probo kembali membantu Annya dan memapahnya untuk menyentuh peti jenazah suaminya. "Dia sangat menyayangi mu, melebihi apapun. Jangan salahkan dia yang sudah ada di dalam rahim mu. Dia bukti cinta kasih Abangku untukmu."

"Untuk apa Bang. Untuk apa anak ini kalau ayahnya tidak ada lagi di dunia ini." Kaki Annya lemas, perutnya terasa di remas kuat hingga rasanya tak sanggup menopang tubuhnya sendiri.

"Saya yang akan bertanggung jawab seutuhnya untukmu dan anakmu..!!" Ucap tegas Bang Probo.

Papa Braga, Ayah Dallas rasanya nyaris tak sanggup bernafas dengan keadaan memilukan ini.

"Katakan.. katakan kamu sangat mencintainya..!!" Pinta Bang Probo di hadapan peti jenazah.

Perlahan Annya memeluknya. Ia menumpahkan seluruh tangisnya. "Apakah dengan begini hatimu akan bahagia, Bang?"

Bang Probo menuntun tangan Annya agar mengusap peti jenazah. "Jangan begitu dek. Ayo do'akan yang baik..!!

Annya mengecup peti jenazah tersebut. "Aku ikhlaskan ragamu, jiwamu untuk kembali padaNya. Aku anggap Abang telah pulang, telah memenuhi janji. Jika aku mampu, aku akan menjaga titipan mu.. Abang..!!" Annya menarik nafas dalam-dalam lalu mengusap peti jenazah itu lagi. "I love you Ayah...!!"

...

Prosesi pemakaman usai hingga malam dan keadaan Annya semakin mengkhawatirkan.

"Aku bawa Annya pulang dulu yah..!!" Pamit Bang Probo.

"Iya, cepat bawa pulang. Kasihan Annya..!!" Saran Ayah Dallas.

:

Sepanjang perjalanan Bang Probo terus mengusap kening Annya, cemas sekali hatinya terus melihat Annya begitu down menghadapi kenyataan.

Hatinya juga sangat sakit kehilangan seorang Abang yang selama ini menjadi panutan tapi manusia tidak akan bisa mengubah takdir Tuhan.

"Beli gula kapas yuk dek..!!" Ajak Bang Probo membujuk Annya di saat kesadaran kakak iparnya itu sedikit pulih.

"Nggak..!!"

"Annya belum makan sejak tadi. Si dedek pasti lapar."

"Annya mau es krim..!!" Pinta Annya pelan.

"Oke.. ayo kita beli..!!" Bang Probo turun lalu membuka pintu mobil untuk Annya dan mengajaknya masuk ke dalam minimarket.

//

"Bapaakk... ada orang tenggelam..!!" Pekik seorang gadis di malam buta.

"Mana ada, disini lokasi aman."

"Coba Bapak lihat..!!" Kata gadis tersebut.

"Arahkan obor nya.. biar bapak lihat..!!" Bapak tua tersebut berjongkok kemudian memeriksa keadaan pria berumur sekitar dua puluh tujuh tahun. "Aahh.. dia masih hidup."

"Usai main di manakah orang ini. Kenapa hanya pakai ko_lor saja?" Tanya gadis itu.

"Jangan banyak bicara, terangi jalannya..!!"

//

Annya menangis saat menghabiskan es krim nya. Dulu semasa Bang Arok masih ada, suaminya itu selalu menawari es krim padanya. Kini dirinya sendiri yang meminta es krim tersebut.

Bang Probo menghapus air mata Annya kemudian membantu mengikat rambutnya. "Mungkin saya memang tidak sebaik Abang, tapi saya juga punya perasaan. Kita jalani waktu bersama, saya akan berusaha sekuat tenaga menyangga kakimu yang patah."

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Tiffany_Afnan

Tiffany_Afnan

haaa aq gk mampu klo ada kek ginii... tp aq penasaran.... 😤😤

2024-11-12

0

fent

fent

ya ampun,cm pke kolor ajaaa rupanya ,celana dinasnya udh hanyut😅😅😅

2024-01-26

0

fent

fent

pasti bang Arok nihhh

2024-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 Cek Ombak.
2 1. Was was
3 2. Tak paham dengannya.
4 3. Rumit dan membingungkan.
5 4. Sedikit cerah.
6 5. Pening.
7 6. Desakan berbahaya.
8 7. Tagihan menantang.
9 8. Belajar membujuk.
10 9. Rasa takut.
11 10. Geregetan.
12 11. Sudah berani.
13 12. Tak bisa menebak.
14 13. Si kaku belajar merayu.
15 14. Tak sanggup menjabarkan rasa.
16 15. Meladeni Om Arok ( 1 ).
17 16. Siapa??
18 17. Penuh perjuangan.
19 18. Tidak begitu baik di rasakan.
20 19. Hati yang patah.
21 20. Mulai dekat.
22 21. Jati diri.
23 22. Godaan berat.
24 23. Rasa yang tumbuh tiba-tiba.
25 24. Sejuta rasa di hati.
26 25. Letnan Prabayudha.
27 26. Pertemuan ( 1 ).
28 27. Pertemuan ( 2 ).
29 28. Perdebatan yang tidak kunjung usai.
30 29. Dalamnya isi hati.
31 30. Mengikhlaskan.
32 Refresh gelombang kedua.
33 31. Pertemuan ( 3 ).
34 32. Masih marah.
35 33. Ada rasa yang tersembunyi.
36 34. Sulitnya akur.
37 35. Beri paham..!!
38 36. Mencemaskan dia.
39 37. Jalan buntu.
40 38. Minta ijin.
41 39. Tanggung jawab.
42 40. Mas Probo.
43 41. Rewelnya incess Kila.
44 42. Memperjuangkan kamu dan si kecil.
45 43. Awal penjelasan.
46 44. Danton patah hati.
47 45. Terus berjuang.
48 46. Nyaris.
49 47. Masih terus berharap.
50 48. Wanita sulit di mengerti.
51 49. Mochi.
52 50. Merayu kesayangan.
53 51. Hujan tangis demi restu.
54 52. Masih memanas.
55 53. Tak sabar lagi.
56 54. Alasan yang belum di dengar
57 55. Cara terakhir.
58 56. Kritis.
59 57. TakdirNya
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Cek Ombak.
2
1. Was was
3
2. Tak paham dengannya.
4
3. Rumit dan membingungkan.
5
4. Sedikit cerah.
6
5. Pening.
7
6. Desakan berbahaya.
8
7. Tagihan menantang.
9
8. Belajar membujuk.
10
9. Rasa takut.
11
10. Geregetan.
12
11. Sudah berani.
13
12. Tak bisa menebak.
14
13. Si kaku belajar merayu.
15
14. Tak sanggup menjabarkan rasa.
16
15. Meladeni Om Arok ( 1 ).
17
16. Siapa??
18
17. Penuh perjuangan.
19
18. Tidak begitu baik di rasakan.
20
19. Hati yang patah.
21
20. Mulai dekat.
22
21. Jati diri.
23
22. Godaan berat.
24
23. Rasa yang tumbuh tiba-tiba.
25
24. Sejuta rasa di hati.
26
25. Letnan Prabayudha.
27
26. Pertemuan ( 1 ).
28
27. Pertemuan ( 2 ).
29
28. Perdebatan yang tidak kunjung usai.
30
29. Dalamnya isi hati.
31
30. Mengikhlaskan.
32
Refresh gelombang kedua.
33
31. Pertemuan ( 3 ).
34
32. Masih marah.
35
33. Ada rasa yang tersembunyi.
36
34. Sulitnya akur.
37
35. Beri paham..!!
38
36. Mencemaskan dia.
39
37. Jalan buntu.
40
38. Minta ijin.
41
39. Tanggung jawab.
42
40. Mas Probo.
43
41. Rewelnya incess Kila.
44
42. Memperjuangkan kamu dan si kecil.
45
43. Awal penjelasan.
46
44. Danton patah hati.
47
45. Terus berjuang.
48
46. Nyaris.
49
47. Masih terus berharap.
50
48. Wanita sulit di mengerti.
51
49. Mochi.
52
50. Merayu kesayangan.
53
51. Hujan tangis demi restu.
54
52. Masih memanas.
55
53. Tak sabar lagi.
56
54. Alasan yang belum di dengar
57
55. Cara terakhir.
58
56. Kritis.
59
57. TakdirNya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!