Bang Arok meletakan testpack susulan dan berakhir dengan hasil negatif.
"Annya tidak hamil, semua hanya salah paham." Kata Bang Arok.
"Kalau begitu pernikahan kalian batal. Kembalikan Annya sama saya..!!" Sambar Bang Ray.
Ranti hanya bisa menunduk dan menangis tanpa sepatah kata pun.
Papa Pongge pun tidak bisa berkomentar banyak akan hal ini.
Bang Ray menarik tangan Annya tapi Bang Arok melepasnya dan ia berganti menempatkan Annya di belakang punggungnya.
"Sekuat apapun kita mempertahankan, jika memang Allah tidak mentakdirkan kita untuk berjodoh, kita bisa apa?" Kata Bang Arok berusaha tabah. "Mohon maaf Om Pongge dan Tante Dinara, utamanya padamu Ranti.. saya sudah mengingkari janji. Saya tidak takut berhadapan dengan manusia manapun di dunia ini, saya hanya takut mempermainkan Tuhan.. jadi tolong, maafkan saya..!!!"
Papa Pongge menarik nafas kemudian berdiri dan memeluk Bang Arok. "Jujur ada rasa kecewa, tapi saya tetap bangga sama kamu Arok."
Papa Braga bersandar, rasa jantungnya seperti naik turun tidak jelas. Annya benar-benar membuatnya nyaris tidak punya muka di hadapan sahabatnya. Yang lebih membuatnya trenyuh adalah, Arok tidak mempermainkan arti sebuah pernikahan. Letnan satu itu berusaha bertahan meskipun tau Annya sudah membuat hubungan cintanya dan Ranti menjadi kandas.
"Sudahlah Mam, kamu pun sudah ikhlas. Biar waktu yang akan menyembuhkan hati Ranti. Benar kata Arok, kita tidak bisa memaksa jika Tuhan yang menentukan jalan." Kata Mama Dinara.
"Licik juga caramu, Arok. Aku akan menikahi Ranti agar kau tau rasanya sakit hati melihat wanita yang kamu cintai bersama wanita lain." Ancam Bang Ray.
Bang Arok tersenyum tipis. "Bukankah selama ini kalian juga sudah menjalin hubungan?"
Sungguh pihak keluarga kaget dengan ucapan Bang Arok, kini tatapan mata seluruhnya beralih pada Bang Ray.
Bang Arok menengadah seakan menahan diri dari segala hal yang selama ini di pendamnya.
"Ranti.. Abang tidak berniat dan tidak pernah bermaksud untuk membuatmu sesakit ini. Tapi.. lebih baik kamu ungkapkan semua agar hatimu lega. Hari akan terus berganti, kelak semuanya tidak akan bisa di tutupi lagi. Dan kamu Ray, kalau kamu memang jantan.. tunjukan harga dirimu sebagai laki-laki..!!" Ucap Bang Arok.
Ranti menghambur menunduk dengan segala rasa bersalah nya di hadapan Bang Arok. "Ranti mohon maaf Bang..!!"
Saat ini Papa Aves dan Mama Vanessa yang begitu syok dengan tingkah putranya. Begitu pula dengan Annya yang juga kaget karena calon tunangannya bisa berbuat sekurang ajar itu pada wanita lain. Annya terhuyung dan bersandar di dada bidang Bang Arok dan Bang Arok pun memeluknya karena Annya terlihat tidak begitu kuat menerima kenyataan.
"Allah Maha membalikan isi hati manusia, termasuk padaku. Jujur aku sangat membencimu, aku ingin membalasmu. Tapi kusadari, pernikahan ini adalah balasan yang setimpal untukmu. Jika saja, ibumu bukan istri pertama ayahku. Mungkin saat ini yang tertinggal padamu hanyalah sebuah nama hanya saja perlu kau ingat, Rayzan.. darah kita memang kental tapi saat kau haus, hanya air yang kamu butuhkan. Begitu pula kelakuan mu, mungkin kamu bejat tapi kamu tetap saudaraku." Imbuh Bang Arok.
Tangan Bang Ray yang awalnya mengepal kuat kini perlahan merenggang. Hatinya memang masih terasa begitu sakit karena dirinya sungguh sangat menyayangi dan mencintai Annya.
"Aku ingin dengar dari mulut Annya sendiri, apa dia masih mencintaiku atau tidak?" Tanya Bang Ray.
Annya gemetar dan hanya bisa memeluk Bang Arok. Sedikit pun dirinya tidak ingin menatap wajah Bang Ray.
"Tidak.. aku hanya akan mencintai suamiku saja..!!" Ucap tegas Annya.
***
Tubuh Annya masih saja demam tapi malam ini Bang Arok sudah bisa menemaninya sambil menghubungi beberapa rekannya di Batalyon.
"Besok saya akan menghadap semua pengurus. Tolong pagi sekali berkas saya di siapkan, saya juga sudah siapkan semua data yang ada untuk kamu print dan di copy. Berkas di kelurahan dan lain-lain menyusul."
"Ijin Danton, kami kerjakan setelah pengesahan dari bawah dulu." Kata seorang anggota di sana. Jam 01.24 WIB Bang Arok mengganggu semua orang karena 'masalahnya'.
"Apa kamu pikir saya nggak paham?? Yang penting bagi saya, komandan tau dulu. Kamu ini pengen Dantonmu kumpul k*bo???? Jangan menghalangi orang berproses halal..!!!!!" Bentak Bang Arok.
"Si_siap Danton. Laksanakan."
Bang Arok menutup panggilan telepon nya kemudian memijat pelipisnya. Mungkin hari ini sudah membuatnya begitu lelah.
"Kau ini galak sekali. Apa besok kau akan membentak Annya seperti ini?" Tegur Bang Elchas dan Papa Braga yang ternyata juga belum tidur.
"Bang.. Pa.. belum tidur?" Bang Arok pun berdiri saat melihat Abang ipar dan Papa mertuanya masuk ke dalam kamar.
"Mau tidur bagaimana?? Suaramu seperti alarm tsunami, emua orang kamu hubungi. Iki jam piro le??" Tanya Papa Braga.
"Maaf Pa." Bang Arok memercing sambil menekan tengkuknya. Hari ini benar-benar membuatnya tak karuan.
"Tidurlah.. besok Papa bantu atur urusanmu..!!" Kata Papa Braga.
"Abang acc pengajuan nikahmu." Lanjut Bang Elchas karena sebenarnya ada rasa terima kasih darinya untuk semua perlakuan Bang Arok pada keluarganya.
"Siap Abang..!!" Bang Arok masih saja terkesan kaku pada iparnya itu.
~
Bang Arok meminumkan obat demam tapi Annya memuntahkannya di lantai.
"Pahiiit..!!"
"Mau manis ya gigit gula merah. Kalau tidak mau minum obat ya jangan sakit..!!" Kata Bang Arok sambil membersihkan ceceran obat dengan tissue.
"Syrup demam nggak pahit, rasa strawberry."
"Kamu golongan dewasa atau anak TK??" Tanya Bang Arok tegas meskipun sebenarnya tidak tega juga melihat Annya lemas.
"Apakah tidak bisa minum obat panas akan jadi melanggar hukum???" Annya mulai menangis memusingkan kepala Bang Arok.
"Astaghfirullah..!!" Bang Arok sudah emosi tapi ia masih menahannya. "Kau ini cerewet sekali ya."
"Apa Om Arok pengen punya istri gagu??"
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Nova Chotimah
ngakak guling2 aq kk nara,,
top
2024-01-24
0
umi hayumi25
hahaha om arok ketemu lawannya
2024-01-18
1
Ratu Tety Haryati
Memang beda... klo darah yg mengalir di tubuh Bang Arok adalah titisannya, Papa Dallas, benar2 jantan👍👍👍
2024-01-18
1