Bang Arok menggandeng tangan Annya masuk di pelataran gedung ruangan Danyon. Sorak sorai anggota menyambut Dantonnya yang baru kali ini menggandeng tangan seorang wanita dengan begitu lembutnya.
Langkah mereka terhenti karena Bang Arok menghadangnya.
Refleks seperti biasa Bang Arok menarik tangan Annya agar berdiri di belakang punggung nya.
"Ada apa?" Sungguh Bang Arok tidak suka dengan tatapan mata Bang Ray untuk istrinya.
"Aku mau bicara dengan Annya." Bang Ray ingin menyambar tangan Annya tapi Bang Arok seketika menepisnya.
"Mau bicara apalagi?"
"Bukan urusanmu." Kata Bang Ray.
"Annya istri saya, tunjukan sopan santun mu..!!" Tegur Bang Arok memberikan peringatan keras pada Bang Ray.
"Aku tau kamu tidak cinta sama Annya. Bukankah kamu hanya mencintai Ranti."
"Itu dulu, sebelum kamu membuat perkara seperti ini."
"Tapi itu anakmu, kenapa aku harus bertanggung jawab." Bentak Bang Ray.
"Maksudmu apa?? Kamu mau lari dari tanggung jawab mu??" Suara Bang Arok tak kalah tingginya.
Beberapa saat kemudian kedua mata saling pandang.
"Kamu tidak menghamilinya?" Tanya Bang Ray.
"Kau kira aku sebejat apa?"
"Aku juga tidak." Jawab Bang Ray. Bang Ray masih ingin meraih tangan Annya tapi lagi-lagi Bang Arok kembali menepisnya.
"Kau tau aturan atau tidak???? Annya istriku..!!"
Para anggota beranjak dari tempat untuk menghormati Dantonnya dan kemudian beberapa orang perwira melerai mereka.
"Ar, uwes Arr..!!! Isin..!!" Kata Bang Juber karena saat ini Bang Arok benar-benar marah besar.
Tak di sangka Annya memeluk Bang Arok. "Jangan ribut ya Bang. Lebih baik kita bicara baik-baik." Kata Annya.
"Mau bicara baik-baik yang bagaimana??? Rayzan pasti berniat mendekati kamu lagi." Bang Arok berontak, emosinya meledak dan nyaris tidak terkontrol lagi.
"Kalau iya memang kenapa?" Tanya Bang Rayzan seakan sengaja memancing keributan.
"Diam kau Ray."
"Aaahh.." Annya meringkuk meremas perutnya dan hal itu sukses membuat perhatian Bang Arok teralihkan padahal saat itu Annya pun tidak tau harus berbuat apa.
"Kamu kenapa?" Tanya Bang Arok tiba-tiba jadi panik. Ia langsung mengangkat Annya dan mengurungkan niatnya menuju ruang Danyon.
"Bang..!!" Saat itu Ranti yang juga ingin berbicara dengan Bang Arok pun di tinggalkan nya tanpa kata. "Abang.."
"Saya sibuk..!!" Jawab Bang Arok.
"Abang apa-apaan?? Kenapa bicara seperti itu sama Bang Arok??" Kini Ranti balik menegur Bang Rayzan.
"Lalu saya harus bagaimana menyelesaikan masalah ini. Kamu benar-benar mengecewakan, Ranti..!!"
Ranti menangis sesenggukan. "Aku juga tidak tau siapa bapaknya." Kata Ranti semakin kencang menangis.
"Bagaimana bisa kamu tidak tau siapa bapaknya??????" Suara Bang Rayzan meninggi. Dirinya sungguh kesal karena ia terjebak dalam lingkaran perbuatannya sendiri. "Sampai masalah ini jelas, saya tunda pengajuan nikah kita..!!" Ancam Bang Rayzan.
//
"Bagian mana yang sakit? Ayo kita ke rumah sakit..!!" Ajak Bang Arok.
"Bisa atau tidak kalau Abang tidak ribut sama Bang Ray, Annya nggak suka Bang."
"Kamu masih ada rasa sama Ray? Abang hanya ingin melindungi rumah tangga kita. Apa Abang salah??" Suara bariton Bang memecah keheningan satu mobil.
"Terus saja tuduh Annya masih suka sama laki-laki lain. Abang tuh, masih di kejar sama Ranti." Annya yang kesal balik menekan Bang Arok.
"Kalaupun dia masih ada rasa, Abang tidak menanggapi. Kamu jangan terlalu sensitif."
"Sensitif itu memang bawaan perempuan. Abang saja yang aneh, Bang Ray yang dekati Annya tapi Annya yang di marahi." gerutu Annya tapi kemudian ia memercing dan mendesis merasakan sakit di sekitar pangkal paha nya.
"Masih sakit dek? Mau beli es krim nggak" Tanya Bang Arok.
"Kenapa Abang hanya tau es krim saja untuk membujuk Annya. Lagi pula Annya sakit juga gara-gara Abang." Jawab Annya kesal.
"Sosis deh, Abang belikan ya..!!"
"Nggak, Annya nggak mau sosis lagi." Tolak Annya semakin kesal aja dengan Bang Arok.
"Ya sudah.. nggak lagi. Annya maunya apa?"
"Risol mayonaise." Kata Annya.
Awalnya Bang Arok ternganga namun akhirnya ia tersenyum dengan pipi memerah. "Oke cantik, full mayo khusus untukmu." Janjinya sambil mencolek dagu Annya kemudian keluar dari mobil.
...
Annya segera mengambil tissue saat lelehan mayonaise tumpah dari mulutnya.
Bang Arok menggaruk puncak kepala nya dengan senyum sejuta makna.
"Nanti tidur di asrama lagi ya dek..!!" Ajak Bang Arok.
"Annya nggak bawa baju Bang, Annya nggak mau pakai baju Abang lagi." Protesnya seraya menolak ajakan Bang Arok.
"Sudah Abang belikan." Bang Arok mengangkat tinggi gaun yang sempat ia letakan di bawah kaki kemudi.
"Ya Allah Bang, Annya nggak mau pakai baju begitu. Baju itu sama seperti yang ada di film nya Siska." Kata Bang Arok.
"Lho.. jangan salah. Ini baju adalah baju salam damai." Ucapnya sambil menunjuk Ling**ie warna hitam renda. "Suamimu pasti damai, anteng tanpa perlawanan kalau kamu pakai baju ini."
"Masa sih Bang?"
"Iyaaa, makanya ayo pulang. Kita coba salam damainya..!!" Bujuk Bang Arok.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Tiffany_Afnan
wkwkwwwk... kelakuan... 🤣🤣🤣🤣
2024-11-12
0
Tiffany_Afnan
tos lagi bestiiii.... ✋🏻 yg extrapedas nyaaa 😍
2024-11-12
0
pur wati
sekarang jadi banyak modusnya bang arok.mentang" istrinya masih polos...🤭🤭🤭🤭🤭
2024-02-16
0