Nasehat Yusuf

Sebuah kata yang menjadi sebuah sandaran untukku, aku tidak tau apa yang terjadi kedepannya. Untuk saat ini aku hanya ingin berjalan sesuai dengan Alur air.

Entah kemana gelombang Air mengarahkan sebuah kapal, sama seperti hal hatiku entah kemana nantinya Allah mengatur segala scenario nya.

Karna cinta dan jodoh merupakan takdir ilahi, aku tidak pernah memaksakan kehendak ku untuk berjodoh dengannya, meskipun hatiku menginginkannya.

Jika di ingat memang lucu baru pertama kali aku melihatnya tapi aku sudah mulai jatuh hati kepadanya. Rasa ini memang aneh, tapi aku percaya di balik itu pasti ada sesuatu yang baik.

Entah bagaimana kedepannya. Hari ini aku sangat letih,belum lagi menjemput adikku di rumah Aisyah, meskipun tidak bergabung dalam organisasi. Karna kegiatan akhir semester membuatku sangat letih.

Sejenak aku duduk di teras masjid, aku berbincang dengan sahabat akrab ku, seperti biasa sahabat ku menanyakan bagaimana keadaan ku dan keluargaku.

"Bagaimana keadaan mu Zan, dan keadaan orang tuamu,?" tanya Yusuf, sahabat ku ini terbilang sangat pengertian denganku.

"Alhamdulillah semua baik." jawabku, lalu dia menepuk pundak ku."

"Izzan, masih kepikiran dia." ujar nya, kemarin saat sedang ngopi aku dan dia sedikit bercerita mengenai keadaanku bahkan aku menceritakan mengenai gadis yang belum tau namanya.

"Iya, enggak tau kenapa aku sering memikirkan dia. Padahal aku hanya baru lihat sekali saja." keluh Izzan, Yusuf yang penasaran dia mulai bertanya dengan ciri-ciri nya.

"Gadis itu ciri-ciri nya seperti apa, siapa tau aku kenal." hati dan jantung Izzan sangat berdebar. Dia tau bagaimana keluarganya Yusuf. Bisa-bisa dia langsung di suruh ngelamar gadis tersebut dengan bapaknya. Tapi bagaimana lagi dia juga penasaran dengan namanya Akhirnya dia mulai menceritakan ciri-ciri gadis tersebut.

"Dia itu memiliki mata Sayup, dia unik, wajahnya keibuan, badannya agak sedikit gemuk. Dia cantik kalau menurut aku." Yusuf mulai tersenyum dia tau siapa gadis tersebut.

"Bro, kenapa enggak cerita dari kemarin hahahaha." ujar Yusuf sambil tertawa sedikit.

"Kamu kenal Suf?" tanya Izzan, Yusuf mengangguk. Kemudian sedikit tersenyum.

"Dari ciri-cirinya dia adalah mbak Aisyah, mbak Aisyah adalah kakak sepupu dari mbak Syaqila." ujar Yusuf, Izzan sedikit tertegun dia tau betul bagaimana Syaqila. Dia mempunyai perasaan ragu apalagi melihat Syaqila mempunyai suami yang sangat terhormat tapi bukan berarti Syaqila pemilih.

"Plak." Yusuf menepuk bahu Izzan.

"Kamu tenang saja, keluarga mbak Aisyah tidaklah pemilih, sama halnya seperti keluarga mbak Syaqila, mereka betul-betul didik sangat baik oleh keluarganya, jarang ada wanita seperti mbak Syaqila dan mbak Aisyah. Mbak Aisyah sangat pendiam. Bahkan ketika bersama yang bukan Mahramnya saja dia sangat malu. Semenjak pindah dari sekolah Ar Rahman ke As Syam, perubahan mbak Aisyah sangat drastis dia yang awalnya tidak pernah ceria dan tersenyum semenjak pindah mbak Aisyah sangat ceria dan selalu tersenyum. Dia sangat humble tapi tidak dengan yang bukan mahrom." Yusuf memang sedikit tau mengenai Aisyah dari Ayahnya dan kakaknya, Izzan mulai tersenyum.

"Kamu boleh mencintai nya tapi kamu harus ingat ada batasnya, jangan sampai kamu melanggar batasan-batasan nya. Teruslah berdoa kepada Allah jangan sampai kamu melupakan sang pencipta. أحب الخالق أولا ثم أحب ما خلق، اجعل في قلبك

cintai dulu Sang Pencipta, lalu cintai yang diciptakanNya.Jadikanlah Sang Pencipta no 1 di hatimu. " lanjutnya Izzan tersenyum hatinya merasa teduh jika bersama sahabat nya.

"Terimakasih kamu sudah menasehati ku, in sya Allah aku tidak akan lupa nasehat dari mu." ucapnya.

Banyak yang bertanya kenapa harus mencintai pencipta nya lebih dulu? Kenapa kita harus dekat dengan penciptanya? Karna jika kita tidak mencintai dan dekat dengan sang pencipta hidup kita bagaikan hanya butiran debu tidak ada gunanya.

Cinta itu hadir karna arahan dari sang pencipta, jika cinta itu tidak di dekatkan dengan sang pencipta pastinya setan akan selalu menggoda dan membisikkan ke dua insan ini untuk melanggar Syariat Islam.

Tapi jika cinta dua insan ini dekat dengan penciptanya, maka selamat lah dia. Itulah kenapa Allah menganjurkan setiap manusia dekat kepadanya.

Episodes
1 Ada Apa Dengan Pacaran?
2 Wanita Unik
3 Paket Komplit
4 Senyuman Mahal
5 Jangan Buat Keributan.
6 Kepolosan
7 Bagai Seperti Penjara
8 Ayah Yang Kurang Dewasa
9 Seperti Ada Penghalang Di Antara Aku Dan Ayah
10 Suasana Tegang
11 Tidak merasa bersalah
12 Lebih Baik Diam
13 Tatapan Sinis.
14 Rasa Apa Ini?
15 Sangat Gelisah
16 Nasehat Yusuf
17 Kondisikan lah Hati Hamba
18 Cerita 3 Tahun Lalu
19 Cerita 3 Tahun Lalu Part 2
20 Cerita 3 Tahun Lalu Selesai
21 Jatuh Hati
22 Menyembunyikan Perasaan
23 Apakah Aku Harus Ta'aruf ?
24 Penasaran
25 Takdir Allah Itu Unik
26 Datangi Rumahnya
27 Tolong Awasi Dia
28 Hamba Pasrah Ya Rabbi
29 Semoga Kita Bisa Bersama
30 Why Not
31 Masih Ragu
32 Dasar Kamu Anak Yang Bodoh
33 Dear Ayah
34 Sampaikan Kepadanya
35 Qur'an surah al-Qashas ayat 68-69
36 Di jodohkan
37 Pusat Perhatian.
38 Benar Kata Ayah
39 Ini Hanya Ta'aruf
40 Apa Ibu Akan Setuju
41 Aku Takut
42 Diam-diam Menghanyutkan
43 Fatmah Marah ke Aisyah
44 Enggak Mungkin Mimpi
45 Nasihat Fatmah
46 Hati Berdebar-debar
47 Aku Lepaskan Putriku
48 Antara Dia dan Emak
49 Tragedi Di Kamar mandi
50 Pesona Aska
51 Ibu Tidak Mau Bertanggung Jawab
52 Terimakasih Kamu Sudah Tulus
53 Cari Keberadaan Aisyah
54 Ada Maksud
55 Aisyah Ikhlas Kak
56 Itu Artinya Kamu Setuju
57 Perubahan Alea
58 POV perubahan Alea part 2
59 Perubahaan Alea part 3
60 Perubahan Alea Part 4
61 Perubahan Alea Part 5
62 Perubahan sikap Alea part 6 Selesai.
63 Antara Dia dan Keluargaku
64 Saling berbicara dalam hati
65 Menikahlah Kak
66 Airmata Diatas Sajadah
67 Takdirku Bukan Kamu
68 Tuhan bolehkah Aku Tidak Menikah?
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Ada Apa Dengan Pacaran?
2
Wanita Unik
3
Paket Komplit
4
Senyuman Mahal
5
Jangan Buat Keributan.
6
Kepolosan
7
Bagai Seperti Penjara
8
Ayah Yang Kurang Dewasa
9
Seperti Ada Penghalang Di Antara Aku Dan Ayah
10
Suasana Tegang
11
Tidak merasa bersalah
12
Lebih Baik Diam
13
Tatapan Sinis.
14
Rasa Apa Ini?
15
Sangat Gelisah
16
Nasehat Yusuf
17
Kondisikan lah Hati Hamba
18
Cerita 3 Tahun Lalu
19
Cerita 3 Tahun Lalu Part 2
20
Cerita 3 Tahun Lalu Selesai
21
Jatuh Hati
22
Menyembunyikan Perasaan
23
Apakah Aku Harus Ta'aruf ?
24
Penasaran
25
Takdir Allah Itu Unik
26
Datangi Rumahnya
27
Tolong Awasi Dia
28
Hamba Pasrah Ya Rabbi
29
Semoga Kita Bisa Bersama
30
Why Not
31
Masih Ragu
32
Dasar Kamu Anak Yang Bodoh
33
Dear Ayah
34
Sampaikan Kepadanya
35
Qur'an surah al-Qashas ayat 68-69
36
Di jodohkan
37
Pusat Perhatian.
38
Benar Kata Ayah
39
Ini Hanya Ta'aruf
40
Apa Ibu Akan Setuju
41
Aku Takut
42
Diam-diam Menghanyutkan
43
Fatmah Marah ke Aisyah
44
Enggak Mungkin Mimpi
45
Nasihat Fatmah
46
Hati Berdebar-debar
47
Aku Lepaskan Putriku
48
Antara Dia dan Emak
49
Tragedi Di Kamar mandi
50
Pesona Aska
51
Ibu Tidak Mau Bertanggung Jawab
52
Terimakasih Kamu Sudah Tulus
53
Cari Keberadaan Aisyah
54
Ada Maksud
55
Aisyah Ikhlas Kak
56
Itu Artinya Kamu Setuju
57
Perubahan Alea
58
POV perubahan Alea part 2
59
Perubahaan Alea part 3
60
Perubahan Alea Part 4
61
Perubahan Alea Part 5
62
Perubahan sikap Alea part 6 Selesai.
63
Antara Dia dan Keluargaku
64
Saling berbicara dalam hati
65
Menikahlah Kak
66
Airmata Diatas Sajadah
67
Takdirku Bukan Kamu
68
Tuhan bolehkah Aku Tidak Menikah?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!