Cerita 3 Tahun Lalu

Ketika aku pindah sekolah aku pikir, aku akan menjalani kehidupan ku dengan tenang dan penuh keceriaan.

Tapi ternyata aku salah justru aku mulai mengkhawatirkan tentang diriku, aku takut kebahagiaan dan ketenangan ini mulai terusik kembali olehnya.

Sungguh aku sangat takut, meskipun Allah telah menghukumnya, tapi kenapa rasanya sangat takut. Aku tak tau harus bagaimana?

Kenapa dia kembali di hadapanku, rasanya hatiku tidak pernah tenang jika aku bertemu dengannya. Bahkan hatiku mulai kacau kalah aku mengingatnya.

Meskipun aku sudah melupakan kejadian waktu masih sekolah, akan tetap aku masih tidak bisa memaafkannya. Sungguh betapa hati ku sangat perih kalah aku mengingat itu.

Seandainya saja dia tidak sekolah disini dan tidak berada di hadapanku mungkin aku sudah memaafkan, dan tidak semarah ini.

Karna apa yang di lakukannya sama seperti seorang pembunuh, pembunuh saja masih kalah dengan sikapnya.

Entalah kenapa Allah kembali mempertemukan aku dengan dia, ada apa di balik pertemuan ini.

Setelah jajan Aisyah, Nala, dan Alea berjalan menuju ke sekolahnya. Saat akan berjalan tapi dia tak sengaja melihat seorang yang telah memberikan onar di Mts Ar Rahman, dia adalah teman MI (madrasah ibtidaiyah) sepupunya Aisyah waktu di Ar Rahman, dia sekolah di SMP Ar Rahman

Tetapi sikapnya tidak bisa di bilang seperti pelajar, karna dia sering buat onar, hanya saja onarnya di lingkup sekolahan SMP Ar Rahman. Sedangkan waktu kelas 3 SMP awal dia membuat onar hampir satu desa.

Dia telah memfitnah Aisyah, bahkan tidak hanya dirinya saja akan tetapi keluarganya pun juga ikutan. Bahkan teman-teman Aisyah bungkam sekalipun Aisyah bertanya. Sampai akhirnya salah satu diantara mereka memberitahu kepada Aisyah.

"Aisyah, kamu kenapa kok diam?" tanya Nala, menyadari Aisyah tidak berjalan sama sekali.

"Eh, enggak apa-apa kok." jawab Aisyah tanpa menatap Nala, wajah Aisyah seolah merah padam melihat orang yang bersenang-senang di lantai dua. Nala dan Alea langsung melihat kearah atas.

"Dia Leo, kamu kenal dengan dia?" tanya Nala, Alea melihat wajah Aisyah seperti wajah yang tengah memendam rasa marah.

"Bagaimana dia bisa disini, kenapa sekolahan ini tidak mendiskualifikasi dia saat masuk kesini." gumam Aisyah tangannya sudah mengepal, rasanya ia ingin marah sangat amat marah tapi dia tau batasan.

"Kita ke kelas yuk!." ajak Aisyah, dia mencoba untuk merendahkan emosinya. Dia langsung mempercepat jalannya.

Sesampainya di kelas, Aisyah hanya mengaduk makanannya ia memikirkan bagaimana bisa sekolahan yang cukup terkenal ini tidak mendiskualifikasi orang yang tidak punya hati nurani atau attitude yang sama sekali tidak mencerminkan seorang pelajar.

Bahkan pihak sekolahan Ar Rahman juga mengkhianati dirinya katanya Leo akan di keluarkan dari sekolah dalam waktu 1 bulan setelah kejadian itu tapi ternyata tidak sama sekali.

"Itu makanan jangan di aduk." tegur Alea, entah kenapa Alea merasa ada yang di sembunyikan oleh Aisyah.

"Kamu ada apa ? cerita aja Aisyah." ucap Alea sambil memegang tangan Aisyah. Dengan menghembuskan nafasnya Aisyah mulai bercerita.

"POV kejadian 3 tahun lalu."

Pagi hari waktu Aisyah menjemput Nanda, Aisyah merasa ada yang aneh dengan sikap ibunya Nanda. Ketika Nanda akan keluar dan berangkat dengan Aisyah tiba-tiba saja Nanda di panggil lagi oleh Ibunya.

"Nanda.." panggil Sarah dari dalam, Nanda langsung menghampiri sang ibu.

"Bentar Aisyah aku di panggil oleh ibu, kamu tunggu bentar." ucap Nanda, ia kembali masuk kedalam

Di dapur saat ibunya tengah masak, Nanda menghampiri Sarah, Nanda pikir ibunya akan minta bantuannya, tapi Justru sarah memberikan wejangan terhadap anaknya, dia takut anaknya salah pergaulan. Padahal berita yang ia dengar tidak benar sama sekali.

"Ada yang bisa Nanda bantu Bu?" tanya Nanda, Sarah kemudian menghentikan pekerjaannya di dapur.

"Enggak ada Nak, Nan tolong kamu jangan terlalu dekat dengan guru kamu. Jaga batasannya." nasehat Sarah penuh ke khawatiran. Meskipun dalam benaknya ia tidak percaya mengenai gosip telah beredar.

Merasa aneh dengan nasehat sang ibu, Nanda hanya bisa mengiyakan kemudian berpamitan.

"Iya Ibu, Nanda pamit Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." pamit Nanda kemudian mencium punggung tangan ibunya.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh." ucap Sarah.

Sedangkan Aisyah di luar hatinya sejak malam tidak karuan bahkan ia tidak bisa tidur sejak malam ini pertama kalinya dia tidak bisa tidur.

"Yuk, Syah kita berangkat. Maaf agak lama." ucap Nanda, Aisyah hanya mengangguk kemudian mereka langsung berangkat sekolah.

Setiba nya di sekolah, banyak sekali yang menatap Aisyah dengan sinis mulai dari Adek kelasnya hingga sampai pada temannya. Aisyah merasa ada yang aneh tapi dia tidak memperdulikan nya.

Saat akan kelas terlihat Aisyah berjalan seperti biasa, tapi dia tidak tau jika dirinya tengah bergosip mengenai dirinya. Banyak yang pro dan kontrak mengenai berita tersebut.

"Hil, kamu percaya enggak dengan berita Aisyah?" Syahil mengerutkan keningnya padahal Willy tau jawabannya pasti dia tidak akan percaya mengenai berita tersebut.

"Ngapain kamu percaya dengan berita murahan kaya gitu, lihat Aisyah masih baik-baik saja. Kalau aku enggak percaya. Kamu sendiri percaya Wil?" Syahil membalikan pertanyaan, seandainya ia tentu saja Aisyah bakal malu untuk datang ke sekolah. Tapi kenyataanya Aisyah biasa saja.

"Enggak sih, secara logika enggak masuk akal aja, Aisyah aja pendiam." ujar Wil tidak percaya dengan berita tersebut, menurut keduanya secara akal tidak masuk sama sekali. Padahal Aisyah wanita yang sangat pendiam.

Berbeda dengan sahabat Aisyah, Clara sudah termakan mengenai gosip Aisyah, tapi dia berusaha untuk diam. Bahkan menjauh dari Aisyah.

"Kalau seandainya Aisyah benar adanya berita itu, pasti Aisyah malu datang ke sekolah ini enjoy aja." ucap Clara saat melihat Aisyah melintasi dirinya. Clara menggelengkan kepalanya menurutnya yang membuat berita tersebut seperti yang kurang kerjaan.

Sedangkan di parkiran Faiq dan teman-teman nya pro dan kontrak mengenai berita tentang Aisyah.

"Waduh Faiq, gimana pendapat elu mengenai berita Aisyah?" tanya Edwin, sebelumnya ia juga merasa kasihan dengan Faiq.

"Ngapain ngurusin berita murahan gitu." ujar Faiq dengan sedikit kesal dia mendahulukan logikanya.

"Tapi Faiq, ini bukan berita murahan tapi beneran." ucap Lucky sangat yakin mengenai berita tentang Aisyah.

"Pakai logika aja bro, Aisyah pendiam orangnya masa tiba-tiba ada gosip seperti ini." ujar Faiq membela Aisyah, bukan karna perasaannya terhadap Aisyah tapi karna dia tidak suka teman-temannya menuduh sembarangan.

"Cie, yang belain Aisyah." ujar Angga, sambil menepuk bahu Faiq.

Waktu begitu cepat ketika Sholat dhuhur tiba, tiba-tiba saja Aisyah di datangi teman-temannya dari MI Ar Rahman dulu.

"Syah, kamu tidak kan ?." Aisyah merasa tidak mengerti tidak apa Iya apa ucapnya.

"Kalian kenapa sih?" Aisyah membalikan pernyataan mereka.

"Jawab aja Aisyah tidak kan." Aisyah terus dipaksa mereka untuk menjawab tidak.

"Ok, tidak." putus Aisyah dengan polos, Laila dan temannya akhirnya merasa lega itu artinya berita tersebut tidak benar adanya.

Episodes
1 Ada Apa Dengan Pacaran?
2 Wanita Unik
3 Paket Komplit
4 Senyuman Mahal
5 Jangan Buat Keributan.
6 Kepolosan
7 Bagai Seperti Penjara
8 Ayah Yang Kurang Dewasa
9 Seperti Ada Penghalang Di Antara Aku Dan Ayah
10 Suasana Tegang
11 Tidak merasa bersalah
12 Lebih Baik Diam
13 Tatapan Sinis.
14 Rasa Apa Ini?
15 Sangat Gelisah
16 Nasehat Yusuf
17 Kondisikan lah Hati Hamba
18 Cerita 3 Tahun Lalu
19 Cerita 3 Tahun Lalu Part 2
20 Cerita 3 Tahun Lalu Selesai
21 Jatuh Hati
22 Menyembunyikan Perasaan
23 Apakah Aku Harus Ta'aruf ?
24 Penasaran
25 Takdir Allah Itu Unik
26 Datangi Rumahnya
27 Tolong Awasi Dia
28 Hamba Pasrah Ya Rabbi
29 Semoga Kita Bisa Bersama
30 Why Not
31 Masih Ragu
32 Dasar Kamu Anak Yang Bodoh
33 Dear Ayah
34 Sampaikan Kepadanya
35 Qur'an surah al-Qashas ayat 68-69
36 Di jodohkan
37 Pusat Perhatian.
38 Benar Kata Ayah
39 Ini Hanya Ta'aruf
40 Apa Ibu Akan Setuju
41 Aku Takut
42 Diam-diam Menghanyutkan
43 Fatmah Marah ke Aisyah
44 Enggak Mungkin Mimpi
45 Nasihat Fatmah
46 Hati Berdebar-debar
47 Aku Lepaskan Putriku
48 Antara Dia dan Emak
49 Tragedi Di Kamar mandi
50 Pesona Aska
51 Ibu Tidak Mau Bertanggung Jawab
52 Terimakasih Kamu Sudah Tulus
53 Cari Keberadaan Aisyah
54 Ada Maksud
55 Aisyah Ikhlas Kak
56 Itu Artinya Kamu Setuju
57 Perubahan Alea
58 POV perubahan Alea part 2
59 Perubahaan Alea part 3
60 Perubahan Alea Part 4
61 Perubahan Alea Part 5
62 Perubahan sikap Alea part 6 Selesai.
63 Antara Dia dan Keluargaku
64 Saling berbicara dalam hati
65 Menikahlah Kak
66 Airmata Diatas Sajadah
67 Takdirku Bukan Kamu
68 Tuhan bolehkah Aku Tidak Menikah?
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Ada Apa Dengan Pacaran?
2
Wanita Unik
3
Paket Komplit
4
Senyuman Mahal
5
Jangan Buat Keributan.
6
Kepolosan
7
Bagai Seperti Penjara
8
Ayah Yang Kurang Dewasa
9
Seperti Ada Penghalang Di Antara Aku Dan Ayah
10
Suasana Tegang
11
Tidak merasa bersalah
12
Lebih Baik Diam
13
Tatapan Sinis.
14
Rasa Apa Ini?
15
Sangat Gelisah
16
Nasehat Yusuf
17
Kondisikan lah Hati Hamba
18
Cerita 3 Tahun Lalu
19
Cerita 3 Tahun Lalu Part 2
20
Cerita 3 Tahun Lalu Selesai
21
Jatuh Hati
22
Menyembunyikan Perasaan
23
Apakah Aku Harus Ta'aruf ?
24
Penasaran
25
Takdir Allah Itu Unik
26
Datangi Rumahnya
27
Tolong Awasi Dia
28
Hamba Pasrah Ya Rabbi
29
Semoga Kita Bisa Bersama
30
Why Not
31
Masih Ragu
32
Dasar Kamu Anak Yang Bodoh
33
Dear Ayah
34
Sampaikan Kepadanya
35
Qur'an surah al-Qashas ayat 68-69
36
Di jodohkan
37
Pusat Perhatian.
38
Benar Kata Ayah
39
Ini Hanya Ta'aruf
40
Apa Ibu Akan Setuju
41
Aku Takut
42
Diam-diam Menghanyutkan
43
Fatmah Marah ke Aisyah
44
Enggak Mungkin Mimpi
45
Nasihat Fatmah
46
Hati Berdebar-debar
47
Aku Lepaskan Putriku
48
Antara Dia dan Emak
49
Tragedi Di Kamar mandi
50
Pesona Aska
51
Ibu Tidak Mau Bertanggung Jawab
52
Terimakasih Kamu Sudah Tulus
53
Cari Keberadaan Aisyah
54
Ada Maksud
55
Aisyah Ikhlas Kak
56
Itu Artinya Kamu Setuju
57
Perubahan Alea
58
POV perubahan Alea part 2
59
Perubahaan Alea part 3
60
Perubahan Alea Part 4
61
Perubahan Alea Part 5
62
Perubahan sikap Alea part 6 Selesai.
63
Antara Dia dan Keluargaku
64
Saling berbicara dalam hati
65
Menikahlah Kak
66
Airmata Diatas Sajadah
67
Takdirku Bukan Kamu
68
Tuhan bolehkah Aku Tidak Menikah?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!