"Chandra Gunawan putra mahkota Aras grup menjadi tersangka pemerkosaan sekretaris pribadinya." bunyi headline news dari koran terkenal pagi ini.
Andika sedang duduk menikmati secangkir kopi dan sandwich kesukaan nya, seketika dia menghardik ketika melihat judul dari headline koran tersebut.
"Cih, menjijikan sekali kelakuannya sekarang." hardik Andika.
Tok tok tok....
Terdengar ketukan pintu dari luar, Andika melihat sesaat kearah pintu seakan dia tahu siapa yang akan menemuinya.
"Masuk." ucapnya singkat.
"Pak Romy Gunawan ingin menumui anda tuan." kata asistennya di ujung pintu.
Andika hanya melihat asistennya itu sembari mengangkat tangannya, asistenya sudah tau jawaban Andika setelah itu dia langsung keluar untuk mempersilahkan masuk tamunya.
Romy Gunawan presiden direktur dari Aras group, salah satu perusahaan terbesar yang hampir tidak memiliki saingan di negeri itu, satu satunya saingan hanyalah Mahesa group.
"Selamat pagi tuan, saya Jeny asisten tuan Romy, tuan Romy sudah menunggu anda di mobil, ada yang ingin di bicarakan." dengan menunduk dan meremas tangannya perempuan berparas cantik yang merupakan asisten dari Presdir Romy berbicara dengan nada suara yang terdengar gemetar.
Andika seketika melotot melihat dengan tatapan yang sangat tidak bersahabat kepada perempuan di depannya, melihat tatapan Andika membuat asisten Presdir Romy langsung mundur satu langkah, seakan tatapan Andika ingin membunuhnya.
"Siapa dia berani menyuruhku menemuinya, suruh dia kemari menemuiku atau kau antar pulang ke istananya." gelegar ucapan Andika membuat asisten Presdir Romy langsung balik badan keluar dari ruangan itu tanpa menjawab ucapan Andika.
"Maaf tuan." ucap Jeny sambil menunduk dan terhenti sesaat menunggu respon dari tuan nya.
"Heem."
"Tuan Andika ingin anda yang menemuinya." tangannya bergetar ketakutan menunggu jawaban Presdir Romy, sudah lama dia bekerja pada Presdir, tentu saja dia paham bahwa Presdir bukan orang yang akan menerima ketika apa yang dia mau tak terlaksana dengan baik.
"Hahahaha tidak berubah rupanya ******** itu." mendengar jawaban tuannya sedikit mengurangi rasa takut pada diri Jeny, dia sesaat menoleh untuk melihat ekspresi tuannya.
"Apa benar ini Presdir." ucapnya dalam hati.
"Kau tunggu disini biar aku yang masuk." ucap Presdir Romy pada asistennya, dia kemudian keluar dari mobil dan berjalan memasuki kantor Andika.
"Selamat pagi Andika." sapa Presdir Romy yang langsung duduk di sofa berhadapan dengan Andika.
"Hahahaha tak usah terlalu sopan yang mulia." Andika tersenyum sinis setelah menyindir Presdir Romy
"Perlakukan ******** ini seperti biasa saja."
"Hahaha baiklah." jawab singkat Presdir Romy.
"Tentu anda sudah tahu jawaban apa yang akan saya berikan sebelum anda datang ke sini bukan?" ucap Andika tanpa melihat lawan bicaranya.
"Aku yakin kau mau merubah pendirian mu kali ini Andika."
"Dan saya yakin anda sudah tahu seperti apa pendirian saya yang mulia."
"Kau tahu siapa dia dan berapa berharganya dirinya."
"Cih, bahkan tak lebih berharga dari anjing peliharaan ku" ucap Andika dalam hatinya menanggapi ucapan Presdir Romy.
"Aku tidak akan membantu mu, coba kau hubungi Adrian." Andika kembali mengangkat koran dan membacanya.
"Kau tahu bukan ******** itu bahkan sedang tertawa sekarang."
"Hahahaha ternyata anda seperti cenayan yang mulia."
Presdir Romy lebih memilih mencoba berbicara kepada Andika, karena hanya Andika dan Adrian lah yang bisa membantu anaknya untuk lepas dari jerat hukum, Adrian sudah menjadi pengacara perusahaan bagi Mahesa group yang merupakan saingan dan musuh utama dari Aras group.
"Bantu aku Andika." kali ini ucapan presdir Romy sama sekali tidak menunjukkan keangkuhan yang biasa dia perlihatkan.
"Apa anda sedang memohon yang mulia?"
"Anggap saja aku sedang memohon padamu."
"Hahahaha anggap saja saya sedang tertawa bersama Adrian yang mulia."
"Kau pasti tahu kalau ini semua skenario dari Mahesa untuk menjatuhkan ku."
"Jangan menyalahkan orang lain yang mulia." ucapan Adrian terputus dia menyesap kopinya "Anakmu saja yang terlalu bodoh."
"Bantu aku, aku akan berikan sesuatu yang bisa merubah pendirian mu." tawar Presdir Romy.
"Anda bahkan tahu, uang dan kekuasaan anda tak berlaku disini yang mulia." Andika tersenyum sinis meledek.
"Aku tak akan memberimu uang karena aku tahu itu tak berlaku untuk membayar mu."
"Aku akan memberikan penawaran yang tentu saja belum pernah kau bayangkan sebelumnya."
Ucapan Presdir Romy sesaat membuat Andika berfikir, dia yakin tawaran yang akan di berikan Presdir tak akan main main menyangkut putra mahkota nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Trinity Trinityelf
****apa seh ? knp ga di ditulis biasa aj cm 1 atau 2 kata dihilangkan klu kasar mah
2022-09-17
0
Radin Zakiyah Musbich
up yg banyak kak... ❤️❤️❤️
ijin promo 😀
jgn lupa mampir di novel dg judul "AMBIVALENSI LOVE" 🎉🎉🎉
kisah cinta beda agama 🍦🍦🍦
jgn lupa tinggalkan jejak ya 🍦🍦🍦
2020-10-18
0
lita kurnia
hm... sepertinya ceritanya menarik nih...
2020-10-11
0