Di lantai tertinggi gedung Mahesa group, senyum mengembang terus terlihat dari wajah Ferry Mahesa sang Presdir Mahesa group.
"Hahahaha kehancuran Romy tidak akan lama lagi." ucap Ferry Mahesa presiden direktur dari Mahesa group.
"Roy." panggilnya pada asisten pribadinya.
"Iya tuan."
"Ada kabar apa dari Romy hari ini?"
"Hari ini tuan Rom," ucapan asisten Roy langsung di potong oleh Presdir Ferry.
"Jangan pernah panggil dia tuan."
"Panggil ******** bila perlu, sudah berapa kali kau ku beri tahu."
"Baik tuan."
"Lanjutkan."
"Hari ini dia menemui Andika tuan." jawaban dari Roy langsung membuat tawa dari Presdir Ferry lenyap seketika.
"Panggil Adrian kesini sekarang." perintahnya.
"Baik tuan."
Roy langsung keluar ruangan Presdir Ferry dan menghubungi Adrian.
- - -
Presdir Romy masih terus berusaha agar Andika mau untuk membantu kasus anaknya.
"Selain uang dan kekuasaan, ancaman anda juga tidak berlaku disini yang mulia." ucap Andika dengan santai.
"Kau bahkan tahu pembunuh bayaran sudah ketakutan ketika mendengar namamu."
"Aku tak sebodoh itu akan mengancam mu."
"Sepertinya tawaran anda akan menarik yang mulia."
"Apakah kau akan menawarkan minuman padaku." harap Presdir Romy.
Sudah menjadi rahasia umum ketika Andika menawarkan minuman pada client yang datang sudah bisa dikatakan dia akan membantu client itu.
"Lisa." teriak Andika
"Iya tuan."
"Buatkan yang mulia Presdir Romy minuman."
Lisa mengangguk dan langsung menuju ke dapur untuk membuatkan minuman untuk Presdir Romy.
"Tidak bisakah kau berhenti mengejekku dengan memanggilku yang mulia." ucap Presdir Romy yang hanya dibalas tawa oleh Andika.
- - -
"Apa tuan akan membantu Presdir Romy?" tanya Deni kepada Lisa ketika dia sedang membuat minuman.
Lisa hanya melirik Deni dan mengangkat gelas yang sudah terisi oleh minuman.
"Argg kenapa tuan mau membantu ******** itu." gerutu Deni kesal.
Sebenarnya tidak ada masalah antara Arsa group dengan Firma Hukum Andika, hanya saja citra Arsa Group yang buruk membuatnya tidak memiliki tempat di kantor Andika.
- - -
"Jadi kau tertarik untuk mendengar tawaran dariku Andika." ucap Presdir Romy sembari meminum minuman yang barusan disajikan Lisa.
"Hahahaha jangan terlalu percaya diri yang mulia."
"Saya hanya melihat anda kehausan"
"Terserah apa katamu, yang pasti kau membantuku dan aku akan memberikan apa yang kau mau." Presdir Romy terlihat sedikit kesal.
"Jadi apakah tawaran yang akan membuatku merubah pendirian yang mulia?" tanya Andika yang belum bisa menebak kemana arah pembicaraan mereka.
"Kau tahu siapa aku Andika?"
"Kau tahu berapa besar kekuasaan ku tentunya " dengan percaya diri yang tinggi Presdir Romy bicara pada Andika.
"Jangan terlalu sombong yang mulia, apakah anda lupa beberapa saat lalu anda memohon pada saya." jawab Andika dengan senyum mengejeknya.
"Hahahaha kau memang ******** tengik yang tak pernah berubah rupanya." balas Presdir Romy.
"Jangan buang buang waktu yang mulia karena anda harus mencari pengacara lain jika saya tidak berminat dengan tawaran anda."
"Hahaha baiklah baiklah."
"Sekarang langsung bicara saja pada intinya." ucap Andika tegas.
"Dengan semua yang aku punya dengan mudah aku bisa mengetahui apa yang orang lain perlukan, dengan mudah juga aku berikan itu."
"Jadi apa tawaran anda?"
"Akan ku hancurkan Mahesa group sebagai bayaran mu." Ucap Presdir Romy singkat.
- - -
Adrian baru saja tiba di lobby gedung pusat Mahesa group, dia langsung disambut oleh Roy yang sudah menunggunya di depan.
"Ada keperluan apa Presdir memanggil ku?"
"Saya tidak tahu tuan."
"Asisten macam apa kau alasan begitu saja tidak tahu." hardik Adrian.
Adrian langsung masuk ke ruang Presdir setelah keluar dari lift.
"Apa kabar taun Presdir?" sapa Adrian ramah,
"Maaf membuat anda menunggu." Adrian memang orang yang mudah mencari muka dengan topeng senyum dan sikap ramahnya.
"Tidak perlu kau menjilat ku Adrian."
"Silahkan duduk Adrian." Presdir langsung memerintahkan Adrian duduk di depannya.
"Terimakasih tuan Presdir."
"Aku mendapat info Romy sedang berusaha bicara pada Andika."
"Lalu apa yang anda khawatirkan tuan Presdir?" tanya Adrian dengan percaya diri.
"Kalau Andika mau membantu Romy untuk membela anaknya, sepertinya rencana kita akan sia sia."
"Aku yakin Andika tidak akan membantu Romy tuan Presdir."
"Kenapa kau seyakin itu?" tanya Presdir Ferry
"Hahaha seharusnya anda lebih tahu dari pada saya."
"Tapi aku mengenal siapa Romy itu, dia akan melakukan apapun untuk menjaga miliknya."
"Apa kau tahu apa yang ku fikirkan Adrian?" tanya Presdir Ferry
"Romy akan menggunakan kartu terakhirnya untuk meyakinkan Andika" jawab Adrian yang membuat Presdir Ferry terdiam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
maria yosefa
masi bingung jalan ceritanya...
2021-03-16
0
Radin Zakiyah Musbich
awesome ❤️❤️❤️
ijin promo thor 🙏
jgn lupa baca novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE" 🍭🍭🍭
kisah cinta beda agama,
jgn lupa tinggalkan jejak dg like and comment ya 🙏😁
2020-10-30
0
Tionar Linda
masih berteka-teki alur ceritanya..
2020-09-08
1